View Single Post
  #1  
Old 27th May 2012
kumisfauzi's Avatar
kumisfauzi kumisfauzi is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: May 2012
Posts: 4,186
Rep Power: 19
kumisfauzi mempunyai hidup yang Normal
Default [HOT] Tertangkapnya Otak Pelaku Pemerkosaan di Angkot !!

Tertangkapnya Otak Pelaku Pemerkosaan di Angkot






[/quote][quote]





Pagi ini ketika membuka situs berita di Yahoo, saya lega sekaligus geram. Lega karena otak pelaku pemerkosaan yang dilakukan di atas angkot kini sudah tertangkap. Geram karena pengakuan dan �prestasi� para pelakunya. Adalah Yohanes Brian Richo, pemuda 18 tahun, mengaku telah merencanakan perampokan itu dengan matang. �dari awal memang sudah niat,� pengakuannya di depan Polisi. Mereka sengaja menyewa angkot M-26 untuk mencari korban dan menjerat mangsanya. Bahkan mereka telah mempersiapkan sejumlah senjata tajam. Ketika Ny. Rs, pedagang sayur yang hendak ke pasar menjelang dini hari itu menghentikan angkot, jadilah ia korban. Semula hanya akan dirampok saja, tapi kemudian karena Yohanes terangsang, maka diperkosalah Ny. Rs, ibu 2 anak itu.



Ini bukan kejahatan pertama bagi Yohanes, ia mengaku telah berulang kali melakukan aksi penodongan dan perampasan, bahkan pernah menodong dan merampas motor di Tebet. Semua itu diakuinya. Yohanes adalah seorang mantan narapidana. �Johanes adalah mantan residivis tahun 2009 dengan kejahatan penggelapan,� kata Kapolres Kota Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni. Dengan kata lain, sejak usia 16 tahun reputasi Yohanes di dunia hitam sudah tak asing lagi dengan statusnya sebagai residivis. Bahkan Yohanes kemudian merekrut tersangka lainnya dan mengajak mereka berbuat jahat.



Dari 4 pelaku, 2 orang berusia 18 tahun dan 2 orang lagi 19 tahun. Baru 3 yang sudah tertangkap, sedangkan yang berperan sebagai pengemudi angkot adalah MS, 19 tahun yang saat ini masih buron. Salah satu dari yang sudah tertangkap itu adalah Aida, 19 tahun, mahasiswi sebuah universitas di Jakarta Timur, yang tak lain adalah kekasih Yohanes. Aida sengaja dijemput sebelum komplotan penjahat itu beraksi dan Aida diduga ikut menyaksikan bagimana pacarnya memperkosa Ny. Rs, 35 tahun! Gila!!! Mereka bertiga berhasil di bekuk karena kehabisan ongkos. Uang hasil rampokan sebesar Rp. 500.000,- dan sepasang giwang milik Ny. Rs, habis dalam tempo 9 hari untuk membiayai pelarian mereka. Di hari ke sembilan, untuk makan saja tak cukup, bahkan masih harus minta pada tukang becak uang seribu perak. Karena kehabisan logistik itulah akhirnya mereka berhasil ditangkap.



Anak usia 18 � 19 tahun seharusnya usia yang masih sangat produktif. Baru lulus SMA/SMK, masih penuh idealisme dan semangat hidup. Anak usia itu kalau berpacaran umumnya sangat possessive dan pencemburu, merasa kekasihnya adalah miliknya seorang. Jadi, semestinya Aida yang seorang perempuan, tentu tak akan rela kekasihnya memperkosa perempuan lain. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, Aida tak bergeming melihat kekasihnya menggagahi seorang wanta paruh baya. Sejahat-jahatnya seseorang, biasanya saat jatuh cinta ia tetaplah jatuh cinta karena hal-hal yang positif, karena kebaikan hati, bukan karena kejahatan. Lalu apakah sedemikian sudah rusaknya dunia ini hingga seorang gadis muda rela pacarnya memperkosa orang lain?!



Kalau 2 tahun lalu saja Yohanes sudah jadi residivis, umur berapa kira-kira dia memulai kejahatannya yang pertama kali? Kalau di usia 18 tahun dia sudah bisa jadi gembong rampok � terbukti dengan kemampuannya merencanakan kriminalitas dan merekrut komplotan � kira-kira sekaliber apa kejahatan permulaan yang dulu dilakukannya pertama kali? Katakanlah Yohanes berasal dari keluarga miskin sehingga ia tak sempat mengenyam bangku sekolah layaknya anak seusianya, kemana kedua orang tuanya? Tidakkah mereka mengajak anak mereka bekerja apa saja, jadi buruh kek, pemulung kek, mengasong kek. Bukankah dengan menjadi penjahat jalanan hidup mereka pun tak menjadi berkecukupan? Semoga saja kedua orang tua Yohanes sudah tiada jauh sebelum Yohanes jadi penjahat, supaya mereka tak bingung kalau di akhirat kelak ditanya kenapa sampai membiarkan anaknya menjadi penjahat di usia muda?



Peran Lembaga Pemasyarakatan pun perlu dipertanyakan. Idealnya lembaga ini bisa mendidik penghuninya untuk siap kembali ke masyarakat, bukan dengan kelas kejahatan yang meningkat, tapi justru sadar akan hakikat hidup bermasyarakat. Apalagi kalau Yohanes masuk penjara sejak usia belasan, tentunya dia berada di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Mengingat anak yang masuk ke LP Anak dan Remaja usianya masih muda dan masih punya harapan hidup lebih panjang ketimbang napi yang sudah berumur 50-an tahun, seharusnya pembinaan mental dan spiritual di LP Anak dan Remaja lebih intens dan sungguh-sungguh. Tentu peran orang tua si anak sangatlah besar dampaknya. Ketika orang tua merasa malu dan menolak memiliki anak yang melakukan kejahatan, maka anak yang merasa tertolak akan semakin tenggelam dalam dunia gelap yang dirasanya bisa membuatnya menjadi hebat.



Saya pernah punya seorang teman kantor, yang anaknya salah pergaulan ketika masih baru masuk SMA. Anak teman saya itu minta disekolahkan di SMA swasta yang �keren�, teman-temannya anak orang cukup berada. Ternyata, di sinilah berawal anaknya salah jalan. Si anak kemudian berani mencuri uang mamanya dalam jumlah besar yang digunakan untuk pesta sex dan miras di sebuah villa di kawasan wisata. Setelah anaknya berhasil ditemukan karena penggerebekan yang dilakukan polisi, selama dalam proses penyidikan polisi, anak itu di tahan di Polres. Meski merasa malu punya anak pelaku kriminal sekaligus sakit hati karena mereka sendiri yang dijadikan korban kejahatan anaknya, teman saya tetap membezuk anaknya di tahanan setiap malam sepulang kantor. Setelah itu ia memindahkan sekolah anaknya ke dekat kantor, sehingga si anak bisa berangkat dan pulang kantor dengan papanya. Untunglah, anaknya berhasil menyelesaikan SMK-nya dengan baik.



Kembali ke topik, pasti ada yang salah dalam masyarakat kita, sehingga anak seumur itu sudah sangat piawai dalam merencanakan kejahatan. Tayangan sinetron dan film di televisi, berita kriminal di koran-koran, persepsi masyarakat yang makin permissive terhadap penyimpangan perilaku anak muda � seolah-olah kita harus maklum jika ada anak muda sok jagoan � dan gaya hidup yang semakin materialistik sehingga kesenangan diukur dengan kuantitas kenikmatan duniawi yang berhasil di reguk, tampaknya secara simultan turut membentuk perilaku kriminal pada anak usia muda. Dan ironisnya, mereka itu seperti tak merasa terlalu bersalah atas perbuatannya. Buktinya, Yohanes enteng saja menceritakan reputasinya di dunia kriminal, mengakui perencanaan matangnya untuk menjerat korban, seolah semua itu wajar saja, tak ubahnya seorang pelamar kerja yang menceritakan pengalamannya saat diwawancari perusahaan yang akan merekrutnya. Masyarakat kita sedang sakit, sakit parah, sakit jiwa. Jika jiwa-jiwa yang rusak parah itu tak bisa lagi diperbaiki, salahkah bila korban dan keluarganya menuntut para pelaku dihukum mati? Cobalah bayangkan jika korbannya adalah ibu anda, istri anda, adik/kaka perempuan anda, atau bahkan putri kesayangan anda. Atau�, anda sendiri (jika anda seorang perempuan)?! Hiiih�, saya tak sanggup membayangkannya. Dunia memang sudah gila. Orang baik-baik pun bisa kapan saja dan dimana saja jadi korban kegilaan orang lain. Sudah sepantasnya orang �gila� dibasmi agar tak makin menggila!



Sumber berita :



http://id.berita.yahoo.com/pemerkosa...230129704.html



http://id.berita.yahoo.com/di-penjar...224931400.html



http://id.berita.yahoo.com/pelaku-pe...175948100.html






Penulis : Ibu Ira Oemar



Kalo gak berkenan anggep curhat aja gan





Reply With Quote