Sore agan
Mudah-mudahan ga
Langsung aja gan
[/spoiler]
Spoiler for open this:
for mari:
VIVAnews - Polisi mengerahkan lima personel satuan setingkat kompi untuk mengamankan keributan yang terjadi di sekitar SMA 6 Jakarta. Sebelumnya, ratusan pelajar sekolah elit itu menyerang wartawan yang sedang melakukan aksi protes terkait pemukulan terhadap wartawan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kawasan Bulungan juga mulai disterilkan dari kerumunan massa, baik pelajar maupun wartawan. Bahkan puluhan polisi sengaja dikerahkan untuk mengawal pelajar untuk pulang sampai kawasan yang aman.
Polisi terpaksa melakukan penutupan jalan dari Kejaksaan Agung menuju SMA 6. Demikian juga dari arah sebaliknya. Saat ini kemacetan melanda kawasan Bulungan dari dua arah.
Sementara itu, akibat penyerangan yang dilakukan pelajar SMA 6 terhadap wartawan, mengakibatkan fotografer dari Koran Sindo, Yudistiro Pranoto, mengalami luka parah. Korban kini berada di ruang ronsen Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP).
Yudistiro Pranoto masih mengalami muntah-muntah, dan luka pada bagian tangan dan kaki. Akibat pemukulan itu, kamera milik yang bersangkutan juga hilang dan hingga kini belum ditemukan.
Korban lain dari pihak wartawan adalah Banar Fil Ardhi, fotografer Kompas Images. Dia mengalami luka berdarah di bagian wajah karena dikeroyok siswa SMA 6. Selain itu, pewarta foto Fransiskus Simbolon dari Kontan juga terjatuh saat dikejar. Sebelumnya, Panca fotografer dari Media Indonesia juga mengalami hal serupa. (eh)
[spoiler=open this] for
mari:
VIVAnews - Kepala Polisi RI Jenderal Polisi Timur Pradopo mengatakan akan menindak tegas pelaku kekerasan siswa SMA 6 Jakarta Selatan kepada sejumlah wartawan. Bila ada kerugian, polisi akan mengambil tindakan hukum.
"Pelaku kekerasan akan ditindak, diproses sesuai dengan hukum," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin 19 September 2011
Menurut Kapolri, Kepolisian RI telah bekerjasama dengan pihak sekolah untuk meningkatkan program kemitraan. Program kemitraan ini diberlakukan antara institusi Polri dengan sejumlah sekolah untuk mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan.
"Artinya kami kedepankan pencegahan, lebih intensif untuk sekolah-sekolah," ucap mantan Kapolda Metro Jaya ini. Polri juga akan mengambil tindakan hukum atas dugaan kekerasan itu.
Meski demikian, tindakan hukum itu diambil apabila ada kerugian. "Sekali lagi, kalau itu menimbulkan kerugian, material, kami lakukan langkah-langkah penegakan hukum," kata Kapolri.
Ratusan pelajar dari sekolah itu kembali menyerang wartawan yang menggelar aksi protes siang tadi. Guna membubarkan massa, polisi bahkan mengeluarkan lima tembakan untuk peringatan.
Dari pantuan VIVAnews.com, keributan terjadi saat seorang siswa yang diduga sebagai pelaku pemukulan dikejar wartawan. Aksi ini kemudian membuat ratusan siswa SMA 6 yang berkumpul tidak jauh dari sekolah mereka melakukan penyerangan. Bahkan mobil liputan milik Trans TV rusak dipukuli siswa yang marah.
Aksi protes wartawan digelar terkait pemukulan terhadap kamerawan Trans7, Oktaviardi oleh pelajar SMA 6 pada Jumat lalu. Saat itu, pelajar SMA 6 terlibat tawuran di depan sekolah mereka dengan siswa SMA 70 Bulungan. Wartawan Trans7, Oktaviardi, yang kebetulan sedang berada di lokasi tawuran, menjadi korban saat sedang mengambil gambar. Filmnya dirampas dan dia dipukuli. (eh)
boleh dong gan

