
27th May 2012
|
 |
Senior Ceriwiser
|
|
Join Date: May 2012
Posts: 5,732
Rep Power: 21
|
|
Beberapa Permasalahan di Indonesia
Langsung aja gan, ane ga suka basa basi
[/spoiler]
Spoiler for open this:
for Pertanyaan:
Pertanyaan Awal
Persoalan apa yang kita hadapi sbg bangsa Indonesia? - Indonesia �terjatuh� dalam situasi �paradoksal�
- Kita mengalami ketimpangan kualitas SDM
Spoiler for open this:
for Mengapa ?:
karena kita terkena �Penyakit Orientasi�- Kita lebih mengandalkan SDA daripada [COLOR=" DarkRed "]SDM[/color]
- Kita lebih berorientasi jangka pendek daripada jangka panjang
- Kita lebih mengutamakan critra daripada karya nyata
- Kita lebih melirik makro daripada mikro ekonomi
- Kita lebih mengandalkan cost added daripada value added
- Kita lebih berorientsi pada neraca perdagangan & pembayaran daripada neraca jam kerja
- Kita lebih menyukai jalan pintas (korupsi, kolusi, penyelewengan, dsb) daripada kejujuran dan kebajikan
- Kita lebih menganggap jabatan (power) sebagai tujuan daripada sebagai sarana untuk mencapai tujuan
Spoiler for open this:
for Kesenjangan:
Kesenjangan Kualitas SDM
Kesempatan Kerja yang disediakan oleh:
1. Usaha Kecil (UK) 88,92%
2. Usaha Menengah (UM) 10,54%
3. Usaha Besar (UB) 0,54%
Nilai Tambah dalam perekonomian nasional:
1. Usaha Kecil (UK) 43,42%
2. Usaha Menengah (UM) 15,42%
3. Usaha Besar (UB) 44,90%
Nilai Tambah pro Kesempatan Kerja:
1. Usaha Kecil (UK) 0,4883 ∞ (1)
2. Usaha Menegah (UM) 1,4630 ∞ (3xUK)
3. Usaha Besar (UB) 83,1481 ∞ (170xUK)
Kesenjangan Kualitas SDM
Usaha Kecil dan Usaha Menengah menyediakan 99,46 % lapangan kerja.
Lapangan kerja yang disediakan oleh Usaha Besar hanya 0,54%.
BPD dalam perekonomian nasional:
44,9% hasil Usaha Besar;
55,1 % hasil Usaha Kecil dan Menengah.
Kesenjangan Kualitas SDM
Perbandingan Nilai Tambah yang dihasilkan tiap lapangan kerja oleh UK : UM : UB = 1 : 3 : 170, yang mencerminkan adanya:
kesenjangan kualitas SDM,
kesenjangan pendidikan,
kesenjangan produktivitas, dan
kesenjangan IPTEK.
Kesenjangan-kesenjangan tsb harus dikoreksi karena menjadi penghambat utama produktivitas dan daya saing Indonesia.
Spoiler for open this:
for Pertama:
Masalah strategi pengembangan kualitas SDM- Perilaku dan Keterampilan SDM
- Prasyarat Produktivitas & Daya Saing
Dengan demikian prasyarat utama untuk mengembangkan produktivitas dan keunggulan SDM (merdeka & bebas) telah dipenuhi. Yang masih harus dikembangkan adalah:
Prasarana dan konsep teruji proses �Pembudayaan�
Prasarana dan konsep teruji proses �Pendidikan dan Penelitian�
Prasarana dan konsep teruji penyediaan �Lapangan Kerja�
Mission impossible tersebut dilaksanakan dengan �evolusi yang dipercepat�, di mana semua masalah tahap demi tahap dapat diselesaikan secara tuntas --> agar dapat berhasil dengan cara yang paling cepat, murah, berkualitas, berrisiko rendah dengan hasil yang memuaskan dan tepat waktu.
- Hakekat Teori Keilmuan & Implementasinya
- Teori harus didasarkan pada filsafat dan realitas alami oleh karenanya, teori memiliki �kendala awal� (initial condition) dan �kendala batasan� (boundary condition) yang tergantung pada tempat dan waktu.
- Kesejahteraan, kualitas hidup dan ketentraman diidamkan semua orang, dan telah dilaksanakan beberapa model:
- Pendekatan �top down� atau dari yang kaya ke yang miskin, --> sistem �kapitalisme�.
- Pendekatan �buttom up� atau dari yang miskin (proletar) ke yang kaya, --> sistem �komunisme�.
- Pendekatan dari tengah ke atas maupun ke bawah --> �pasar yang berorientasi pada nilai-nilai sosial� (Soziale Marktwirtschaft)
--> pendekatan kedua telah berakhir dengan �bangkrutnya� masyarakat penganut pendekatan tersebut
--> pendekatan pertama: jika tidak diadakan koreksi yang mendasar, akan menuju proses �kebangkrutan� pula. - Kita harus belajar dari kesalahan dan kekeliruan orang lain dan kekeliruan kita sendiri.
- Kietiga pendekatan tersebut kemudian telah dikembangkan berbagai teori oleh para pakar manca negara, termasuk mereka yang mendapat hadiah Nobel, dan ternyata teori-teori tsb juga perlu ditinjau kembali.
- Bukan masyarakat harus berubah menyesuaikan cita-citanya dengan berbagai teori yang telah dikembangkan oleh para ilmuwan
tetapi sebaliknya:
Para ilmuwanlah yang harus merubah pendekatan untuk disesuaikan dengan keadaan lingkungan (nasional dan global) yang terus berubah tanpa mengorbankan cita-cita kita sendiri.
- Kita harus memperhatikan dan memprioritaskan kepentingan rakyat Indonesia sendiri, sebagai bangsa yang bermartabat, yang sedang berjuang menuju cita-cita, dengan berbagai keterbatasan yang ada.
[spoiler=open this] for Kedua:
Masalah strategi menghadapi Globalisasi- Globalisasi, Pasar dan Kepentingan Nasional
- Globalisasi: Neraca Perdagangan, Pembayaran & Jam Kerja
- Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran di beberapa masyarakat Amerika Utara, Eropa dan Jepang --> tercermin pada perbandingan hutang terhadap GDP yang sudah mendekati 100%.
(bahkan USA > 100% dan Jepang > 200% dari GDP)
- Hutang Jepang diperoleh dari masyarakatnya sendiri (dengan suku bunga yang rendah), hutang di Amerika Serikat diperoleh dari pasar global (dengan suku bunga yang relatif tinggi)
- Mengapa demikian?
- Bagaimana dengan risiko dan jaminan pinjaman?
- Apa akibatnya?
- Globalisasi: Ketikakseimbangan Pendapatan & Pengeluaran
Mengapa?
(Kasus USA): - Pasca PD II pasar domestik USA berkembang pesat terbesar di dunia (ekonomi Eropa, Jepang dan Asia hampir hancur)
- Mata uang Amerika (US$) menjadi andalan bagi hampir semua mata uang manca negara (cadangan emas tidak lagi menjadi satu-satunya andalan).
- Permintaan mata uang US$ meningkat/melampaui kebutuhan pasar domestik USA.
- Anggaran untuk membiayai kehadiran USA sebagai adikuasa di dunia meningkat --> meningkatkan pengeluaran negara, dgn akibat: hutang USA melampaui 100% kemampuan GDPnya
- Sementara nilai US$ -- yang menjadi mata uang internasional -- dicegah tidak turun, karena akan berdampak pada penurunan nilai cadangan negara-negara lain -- seperti Cina, Jepang dan Eropa -- akan menurun pula (merugikan semua!). Nilai mata uang ditentukan oleh:
- pertumbuhan GDPnya
- permintaan mata uang tersebut di pasar domestik, regional dan global
- Mata uang menjadi �komoditas perdagangan�
(Kasus Jepang):
Pasar domestik Jepang juga besar, namun mata uang Yen tidak dimanfaatkan sebagai andalan perdagangan dan cadangan manca negara
Penanganan ketidakseimbangan pendapatan dan pengeluaran a.l. dengan mekanisme: - insentif perpajakan dan insentif lain
- suku bunga Yen yang ditekan serendah mungkin shg kurang menarik bagi investor global
Bagaimana risiko & jaminan pinjaman?
(kasus Jepang): - Dengan undang-undang, regulasi Pemerintah dan Bank Sentral Jepang, risiko dan jaminan direkayasa secara pragmatis.
- Dengan suku bunga yang rendah dan sistem perpajakan yang terarah pada peningkatan jam kerja atau lapangan kerja secara �gotong royong�.
- Contoh: pembiayaan proyek yang menciptakan lapangan kerja --> diberi suku bunga yang sangat rendah & jenjang pelunasan yang panjang, dampaknya --> pengangguran dapat ditekan atau dicegah
(Kasus USA): - USA menyadari bahwa negara pengekspor komoditas ke pasar USA sangat berkepentingan memelihara pasar USA tetap sehat dan befungsi sehingga lapangan kerja di negara tersebut dapat dipertahankan.
- Mata uang US$ dipertahankan stabilitasnya melalui mekanisme pasar komoditas uang untuk mencegah menurunnya nilai cadangan mereka.
- Semua pemikiran dan kebijakan diarahkan pada pertumbuhan GDP, pengendalian inflasi dan akhirnya penyediaan lapangan kerja.
-->Negara-negara lain umumnya bergerak di antara dua skenario model Jepang atau USA.
|