Carrefour Pindah Atas Usulan Gubernur
Ilustrasi: Suasana malam depan Benteng Kuto Besak, Palembang, yang berada di tepi Sungai Musi yang sudah tertata apik.
PALEMBANG, KOMPAS.com - Namun, tidak ada pilihan lain bagi Carrefour karena pindah ke Jakabaring atas usulan dari Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Raksasa peritel asal Prancis itu harus hengkang, setelah bermasalah sewa gedung dengan PT Bayu Jaya Lestari Sukses (BJLS), pengelola Mal Palembang Square (PS).
"Sementara usulan gubernur agar Carrefour pindah ke Jakabaring tersebut, dalam rangka mendukung pelaksanaan SEA Games 2011," kata Yan Sulistiyo.
Dia mengatakan, pindahnya Carrefour itu memang dilematis, karena tidak ada lagi gedung di Palembang yang memenuhi syarat untuk ditempati sesuai dengan ketentuan Carrefour internasional.
Selain gedung, di Palembang juga sudah sangat sulit untuk mencari lahan luas yang dibutuhkan pasar modern sekelas Carrefour.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Sumsel Aruji Kartawinata mengatakan, sebaiknya Gubernur mengkomunikasikan terlebih dahulu rencana menempatkan Carrefour di Jakabaring dengan sistem built operate transfer (BOT) tersebut.
"Selama ini pemerintah tidak mengkomunikasikan program BOT-nya dengan dewan termasuk soal Carrefour yang katanya untuk percepatan pembangunan menyongsong Sea Games 2011," katanya.
Dengan komunikasi, dewan jadi tahu seperti apa rencana pengembangan kawasan Jakabaring serta menambah kuatnya landasan hukum bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan.
"Sehingga tidak ada lagi alasan bagi dewan untuk menolak atau mempermasalahkan pembangunan itu," jelasnya.
Seperti diketahui, Carrefour rencananya akan berinvestasi Rp 125 miliar membangun gedung baru di Jakabaring yang ditargetkan tuntas pada 2011 dengan memakai pola kerja sama BOT maksimal 30 tahun.
Dengan sistem tersebut Pemprov Sumsel akan mendapatkan kompensasi pendapatan sejak awal tahun, seperti retribusi ataupun pembayaran sewa di awal.