Selama ini garam dituding sebagai salah satu penyebab berbagai sumber penyakit. Mengonsumsinya secara berlebihan memang dapat memicu penyakit darah tinggi atau hipertensi, jantung, mempercepat datangnya osteoporosis pada perempuan, menimbulkan gangguan pada sel-sel jaringan tubuh, dan bahkan bisa mematikan fungsi sel.
Namun menghindari garam terutama di bulan puasa juga bukanlah alasan yang bijak. Karena dibalik �citranya� yang kurang baik itu, garam dapat menjadi solusi terbaik dalam mengatasi beberapa masalah yang kerap menganggu di bulan puasa.
1. DEHIDRASI
Dalam tubuh kita terdapat cairan dan elektrolit yang merupakan gabungan dari ion positif dan ion negatif yang berguna membantu kelancaran fungsi cairan tubuh. Kurangnya asupan cairan selama puasa akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Ketika tubuh dehidrasi, tak hanya cairan yang berkurang, ion tubuh pun akan ikut berkurang, terlebih lagi ketika produksi keringat cukup banyak. Padahal, ion tubuh seperti Na+ (natrium) sangat dibutuhkan untuk menormalkan fungsi sel dan organ. Jika tidak segera digantikan tubuh bisa terasa lemas dan bahkan menyebabkan pusing.
2. PERUBAHAN POLA TIDUR
Selain perubahan pola makan, pola tidur juga ikut berubah selama bulan puasa. Berkurangnya waktu tidur menyebabkan mata tampak tidak segar, terlihat lelah dan bengkak.
3. TUBUH LETIH, TAK BERTENAGA
Setelah menjalankan aktivitas seharian penuh, mulai dari mempersiapkan makanan saur dan berbuka, mengurus keperluan anak dan suami, menempuh perjalanan jauh menuju kantor ditambah lagi dengan menjalani ibadah tarawih seusai pulang bekerja, rasanya wajar saja jika tubuh terasa letih dan lemas, tidak bertenaga. Rasa lemas yang muncul di bulan puasa bisa disebabkan banyak faktor, misalnya karena asupan nutrisi yang kurang lengkap, kurangnya pasokan oksigen ke otak akibat berkurangnya volume cairan yang merupakan komponen darah yang utama, kurangnya zat elektrolit (natrium) atau bisa juga karena pengaruh psikologis.
Spoiler for Solusi:
Relakskan diri Anda dengan berendam dalam larutan garam mandi. Garam mandi banyak dijual di toko kosmetik atau spa. Sekitar 90% - 95% komponen utama dalam garam mandi adalah garam natrium chlorida (NaCl), yang berkhasiat untuk melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa nyeri pada otot yang sakit, menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta menyembuhkan infeksi. Garam mandi biasanya telah dicampur dengan minyak atsiri atau essential oil yang mengandung melati, lavender, dan sebagainya. Berendam dalam garam mandi dapat menghilangkan kepenatan, mengeluarkan racun dari dalam tubuh lewat pori-pori kulit dan keringat, menumbuhkan suasana relaks, dan mengurangi rasa stres.
Caranya, taburkan dua hingga tiga sendok makan garam kristal yang telah dicampur dengan essential oil ke dalam air mandi. Aduk hingga garam larut dan merata. Berendamlah sekitar 20 menit, lalu bilas tubuh dengan air hangat.
4. NAFAS TAK SEGAR
Saluran pencernaan yang kosong ditambah dengan aktivitas mulut dan kelenjar ludah (saliva) yang menurun ketika berpuasa dapat menimbulkan bau mulut yang tak sedap. Padahal, saliva berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH dalam mulut, kelembapan mulut, membunuh bakteri jahat, dan membersihkan rongga mulut dari sisa makanan.
Kondisi ini semakin parah jika Anda lupa menggosok gigi setelah saur ataupun setelah berbuka puasa, karena sisa-sisa makanan yang tertinggal di dalam mulut, lubang dan sela-sela gigi akan membusuk dan menyebabkan populasi bakteri di dalam rongga mulut bertambah banyak.
5. KULIT BERMASALAH
Sama seperti tubuh yang dapat mengalami dehidrasi akibat kekurangan cairan, kulit pun bisa mengalami hal yang sama. Kandungan air dalam kulit merupakan faktor penting untuk menjaga produksi kolagen dan elastin. Kurangnya asupan cairan tentu saja akan menyebabkan kulit menjadi kering, tidak kenyal, kusam dan bernoda gelap.