Mitos dan Fakta seputar Pilek
Menurut sebuah survey terbaru Harvard Medical School, banyak orang tua yang salah tentang penyebab dan cara menangani pilek. Sebagai contoh, 66% orang tua mengira, penyebab pilek adalah bakteri, sedang 94% menganggap mencium seseorang yang sedang pilek dapat ketularan. Kedua pendapat ini SALAH!!!
Berikut, penjelasan Grace Lee, M.D, staf penyakit-penyakit infeksi di Children' s Hospital Boston.
1.
Mitos : Pilek memerlukan obat antibiotik
Fakta : Antibiotik tak bisa membasmi virus, penyebab sebenarnya dari pilek. Satu-satunya obat adalah banyak istirahat, cairan dan waktu.
2.
Mitos : Udara dingin, tidak pakai mantel atau keluar dengan rambut basah dapat menyebabkan pilek.
Fakta : Merasakan dingin secara fisik tak akan membuat anak terserang virus. Kuman pilek paling sering tersebar melalui kontak dengan tangan-tangan yang terkontaminasi. Anak-anak sering ketularan virus karena menjilat mainan yang sudah terkontaminasi anak-anak yang sakit pilek dan hidung meler.
3.
Mitos : Pilek Menular karena makan dan minum bersama
Fakta : Virus pilek bersarang dalam saluran dan cairan hidung. Bukan di dalam mulut. Ajari anak Anda untuk sering-sering mencuci tangan dan hindari menggosok mata dan hidung.
4.
Mitos : Mucus hijau berarti infeksi parah, dan bahwa anak anda perlu antibiotik.
Fakta : Pilek sering dimulai dengan mucus hidung berwarna hijau, yang lalu menjadi bening dalam beberapa hari. Periksa ke dokter jika berlangsung lebih dari 10 hari atau jika anak Anda panas tinggi.