Oslo - Tom Henning Ovrebo mendapat kritik keras dari Fiorentina karena keputusan kontroversialnya. Atas kekhilafannya itu, wasit plontos asal Norwegia itu pun mengaku akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Sepuluh bulan sudah berlalu sejak Ovrebo namanya terangkat pasca partai leg 2 semifinal antara Chelsea dan Barcelona. Ya, kubu
The Blues yang tersingkir saat itu mengeluarkan protes keras karena merasa dirugikan dan menganggapnya sebagai
pencuri.
Kini julukan pencuri yang dialamatkan pada Ovrebo tampaknya belum bisa lepas, kali ini yang dirugikan adalah Fiorentina saat melakoni laga leg I babak 16 besar kontra Bayern Munich di Allianz Arena.
Dosa pertama yang dilakukan Ovrebo adalah mengartumerahkan Massimo Gobbi yang terlihat menyikut Arjen Robben, padahal dalam tayang ulang pelanggaran itu sebenarnya tidak begitu keras.
Namun, yang bikin wakil Italia itu murka adalah Ovrebo mengesahkan gol penentu kemenangan Miroslav Klose di menit ke-89, di mana jelas Klose berada dalam posisi
offside saat menerima umpan Ivica Olic.
Dan tak hanya
Fiorentina, presiden UEFA
Michel Platini serta kubu
Bayern pun mempertanyakan gol tersebut. Lalu apa komentar Ovrebo sendiri tentang keputusannya itu?
"Dilihat dari gambar dan feedback yang kami terima, jelas kami mustinya sadar itu adalah
offside. Tapi sialnya kami tak menyadari apa yang terjadi di lapangan," tukas Ovrebo di
Soccernet.
"Berdasarkan masukan dari asisten saya, saya memilih untuk mengesahkan gol itu dan itu adalah tanggung jawab saya," tegasnya lanjut.
"Saya selalu meminta masukan dari asisten saya, tapi sayalah yang membuat keputusan akhir. Tapi dari gambar terakhir menunjukkan hal itu sangat tidak bijak," tandasnya.
Dengan dua kesalahan fatal yang dilakukannya di kompetisi sekelas Liga Champions, bisa jadi Ovrebo beserta dua asistennya akan diusut tuntas oleh pihak UEFA. Ovrebo pun hanya tinggal harap-harap cemas menunggu apa yang akan UEFA lakukan padanya.
"Ini sulit untuk dikatakan. Terserah UEFA mau berbuat apa. Kami bertugas sesuai dengan perintah, lalu UEFA akan mempertimbangkan apakah kami cukup baik untuk tugas yang baru," demikian pria yang juga berprofesi sebagai psikolog itu.
( mrp / nar )
sumber : detik