Rencana produksi mobil murah terus berhembus dan semakin hanya menjadi wacana saja. Apalagi ketika mengetahui kondisi yang terjadi, dimana para ATPM sebagai pelaku industri dan pemerintah sebagai pembuat regulasi seolah saling menunggu.
"Ya kita kan masih menunggu pemerintah, seperti apa regulasi mobil murah itu, setelah jelas, baru bisa kita putuskan akan membuat atau tidak," buka Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Sudirman MR, ketika berbincang di Hotel Ritz-Charlton, Kuningan, Jakarta, Rabu malam, (6/10/2010).
Di sisi lain, pemerintah masih terus menunda-nunda pelaksanaan regulasi tentang mobil murah karena merasa khawatir nantinya para ATPM tidak akan merespon rencana proyek mobil murah tersebut.
"Bukannya tidak merespons, kita pelajari seperti apa nanti regulasinya, kalau layak buat bisnis kita, ya kenapa tidak kita buat?," tegas Sudirman.
Karena itu, dirinya pun merasa yakin, para ATPM masih menunggu regulasinya nanti seperti apa. Misalnya ada syarat mobil harus seharga kisaran Rp 80 jutaan.
"Nah, supaya mobilnya bisa seharga Rp 80 jutaan, apa yang bisa ditawarkan
pemerintah untuk kita? Jangan cuma bisa menuntut," tambah Sudirman.
Memang, Sudirman juga mengutarakan kalau GAIKINDO dan pemerintah sudah 'duduk bersama' untuk membicarakan konsep mobil murah seperti apa yang bakal diberlakukan di Indoensia.
'Jadi selama regulasinya belum jelas, kita mau tidak mau menunggu," ujarnya.