Pada saat itu ada kerajaan baru Pajang - Pengging yg dipimpin oleh Prabu Pancadriya / Anglingdriya bergelar Prabu Dayaningrat, karena dia merupakan Kerajaan baru maka sang Prabu beserta patih, dan pasukan "Sowan" ke Majapahit, untuk menyatakan kesetiaan pada Prabu Brawijaya III, dihadiahi sebuah keris Pusaka sebagai tanda kesetiaan. Sang Prabu sangat suka hatinya, lalu menikahkan salah satu putrinya yang bernama Dewi Kencana Wulan / Kencanawati.
Sayangnya ketika melahirkan seorang putri, Sang permaisuri meningal.
Putri yang ditinggalkannya itu diberi nama Asmayawati atau Dewi Asmaya Sekar.
Sang Prabu yang telah ditinggalkan menjadi patah semangat, dan menajdi benci Majapahit, hal ini membuat murka Baginda Brawijaya, dg balatentara yg kuat mereka menyerang Kerajaan Pajang - Pengging.
mengetahui hal itu Prabu Pancaindra dan Putrinya yg masih bayi tak mau melawan, mereka pergi meninggalkan kerajaan, bertapa digunung dg nama Ki Juru. Majapahit menang tanpa tetes darah sedikitpun, patih, pasukan dan harta benda kerajaan dibawa ke Majapahit.
Putri Asmayawati tumbuh menjadi Putri yang cantik Jelita, dan menjadi kembang di hutan dan perkampungan di gunung. Suati hari di mandi di sungai dihutan, tanpa ia sadari disungai itu terdapat Siluman Buaya Putih yang mengawasinya, Raja Buaya putih itupun jatuh cinta, lalu menjelma menjadi Seorang Pemuda tampan, sehingga merekapun memadu kasih, dan dinikahkan oleh Ki Juru. Setelah menikah baru ketahuan bahawa sang pemuda tampan itu ternyata adalah Raja Buaya Putih, yang menguasai Buaya2 disungai. Dari pernikahan itu sang putri melahirkan seorang Bayi Lelaki yang tampan, dia diberi nama Jaka Sengara. Jaka Sengara seperti ayahnya tumbuh menjadi Lelaki yang sakti.
Jaka Sengara diperintahkan Kakeknya Ki Juru untuk mengabdi ke Majapahit, pada saat itu Raja Majapahit telah dipegang Oleh Prabu Pandanalas / Brawijaya IV, dan saat itu pula salah satu Putrinya yang bernama Retno Ayu Pembayun diculik Raja Blambangan yang sakti Yakni Menak Jinggo Menak Dali Putih. Sudah banyak orang2 sakti yg mencoba menolongnya namun semua dapat dikalahkan. Jaka Sengara diperintahkan sang Prabu untuk menolong, dengan kesaktiannyalah Jaka Sengara dapat mengalahkan Menak Jinggo dan membawa pulang Putri Retno ke Majapahit, sang Prabu sangat senang lalu menikahkan Putri Retno Ayu Pembayun dengan Jaka Sengara, lalu Jaka Sengara diberikan Kerajaan Pajang-pengging yg lama itu untuk didirikan lagi, dengan Gelar Prabu Dayaningrat II.
Prabu Dayaningrat melahirkan dua orang Putra, yg pertama R. Kebo Kanigara dia menjadi Pertapa di Gunung Merapi, yg kedua R. Kebo Kenanga. Sedangkan Jaka Sengara / Prabu Dayaningrat II gugur dalam Perang Majapahit dan Demak.
R. Kebo Kenanga memeluk agama islam, yg belajar dari Guru sekaligus sahabatnya Seh Siti Jenar, Dia sibuk memeplajari islam sehingga tidak menghiraukan kerajaannya, sehingga terbengkalai, yg lambat laun kerajaan itu hilang, karena semua patih dan pasukan beprncar mencari hidup masing2 apalgi setelah Jaka Sengara gugur. Kerajaan Pajang-pengging hilang berganti kabupaten Pengging dengan agama islam yg kuat. R kebo Kenangapun terkenal dengan nama KI Ageng Pengging.
begitulah seklumit sejarah kakek buyut Jaka Tingkir, yang mewariskan salah satu ilmu penakluk Buaya2 dari kakek buyutnya yg merupakan Raja Buaya Putih.
O ya satu lagi...Jaka Tingkir mempunya sorang putra bernama Pangeran Benawa.
Putri dari Pangeran Benawa, yg bernama Dyah Banowati dinikahkan pada anak Pnembahan Senopati yaitu MAs Jolang, dan melahirkan anak yang bernama Mas Rangsang, nanti Mas Rangsang inilah yang menjadikan Mataram terkenal dengan menguasai seluruh Jawa dan Menyerang VOC, mas Rangsang lebih dikenal dengan nama Sultan Agung.
Jadi disini keturunan Jaka Tingkir tetap ikut dalam keturunan Mataram, sampe sekarang...
|