View Single Post
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Lampu Peringatan

Jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita. AMSAL 23:15

Salah satu cara Allah mewahyukan diri-Nya kepada kita adalah melalui hati nurani. Hati nurani digambarkan sebagai lampu bagi jiwa. Bahkan, saat ia dibutakan atau diliputi oleh dosa, hati nurani masih dapat menyatakan kesaksian tentang fakta yang baik dan yang jahat, dan tentang kekudusan Allah.

Apa yang membuat lampu peringatan ini menyala saat saya berbuat salah? Itu adalah hati nurani saya yang diberikan oleh Allah untuk mengalihkan saya dari kejahatan menuju kebaikan. Hati nurani bisa menjadi guru atau teman kita yang paling lembut - dan kadang-kadang menjadi musuh kita yang paling terbesar (kira-kira seperti itu) di saat kita berdosa.

Alkitab berkata, ''Roh manusia adalah pelita TUHAN'' (Ams. 20:27). Dengan kata lain, hati nurani adalah lampunya Tuhan di dalam tubuh manusia. Dalam bukunya, Critique of Pure Reason, Immanuel Kant berkata bahwa ada dua hal yang membuatnya sangat kagum - langit penuh bintang di atas dan hati nurani manusia di dalam.

Dosa dapat memadamkan atau bahkan mematikan hati nurani kita. Tetapi, perhatian yang terus-menerus terhadap firman Allah akan mempertajam hati nurani kita dan membuat kita lebih peka akan bahaya moral dan rohani. Apakah ini terjadi dalam hidup Anda?

Reply With Quote