Saat malam tahun baru atau malam takbiran, biasanya banyak orang akan memilih untuk begadang. Nah waktu begadang ini paling enak diisi dengan ngobrol sambil membakar jagung, daging atau sosis. Rasanya akan makin nikmat disantap dengan olesan saus barbeque.
Tak heran, banyak orang akhirnya menyebut 'acara' ini sebagai ajakan barbeque. Namun tahukah Anda, bahwa ini sebenarnya bukanlah barbeque yang sebenarnya?
"Anggapan ini salah, karena sebenarnya barbeque bukanlah seperti itu," kata Albert Wijaya, chef dan pemilik restoran Holy Smokes beberapa waktu lalu.
- Albert, metode membakar daging di atas arang seperti yang selama ini dilakukan adalah metode grill alias bakar. Dengan metode ini, arang akan 'membakar' bahan makanan yang diletakkan di atasnya. Gaya memasak ini menggunakan suhu tinggi dan juga waktu yang cepat untuk memasak.
Sedangkan gaya barbeque adalah kebalikannya. "Barbeque itu menggunakan suhu yang rendah namun waktu pemasakannya sangatlah lama," ucapnya.
Metode barbeque ini tak bisa dilakukan dalam hitungan 1-2 jam saja. Dalam pembuatan barbeque ini bisa memakan waktu sampai lebih dari 10 jam. "Namun karena suhu yang rendah, makanya daging yang dipanggang tak akan gosong," katanya.
"Lapisan luar saja yang akan membentuk lapisan hitam, tapi itu bukan gosong, melainkan kerak dari bumbu yang terkaramelisasi."
Hanya saja, Albert mengatakan bahwa metode tersulit dari pembuatan barbeque adalah menjaga konsistensi panas dalam alat pemanggang. Pemasakan barbeque ini dilakukan sejak panas dalam pemanggang sudah stabil.