Ceriwis - View Single Post - Penguasa Pantai Gading Menolak Mundur
View Single Post
  #1  
Old 3rd January 2011
alcoholic's Avatar
alcoholic
Ceriwis Lover
 
Join Date: Dec 2010
Location: TM#77
Posts: 1,503
Rep Power: 264
alcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophet
Default Penguasa Pantai Gading Menolak Mundur

Laurent Gbagbo. AP Photo/Sunday Alamba


TEMPO Interaktif,Abidjan - Presiden Pantai Gading berkuasa, Laurent Gbagbo menolak meletakkan jabatannya. Gbagbo bersikeras tidak akan menuruti permintaan para pemimpin Afrika yang menginginkannya turun. Hal tersebut dikatakan jurubicara Gbagbo seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (3/1).

Empat pemimpin negara-negara di Afrika Barat dan perkumpulan negara Afrika (Africa Union) akan bertemu dengan Gbagbo. Mereka mendesak Gbagbo menghormati hasil pemilihan umum pada 28 November lalu, ketika dia kalah dari Alassane Ouattara.

Pantai Gading kini dalam kondisi genting. Perang saudara mengancam negara tersebut. Sebelumnya, Duta Besar Pantai Gading untuk PBB, Youssoufou Bamba mengatakan negara di benua Afrika itu di tepi genosida atau pembasmian etnik. Dia juga mengklaim beberapa rumah telah ditandai berdasarkan suku. Bamba berharap dunia segera bertindak dan membantu negaranya keluar dari krisis.

Pantai Gading kacau sejak pemilihan presiden pada bulan lalu. Menurut Komisi Pemilihan Independen, kandidat oposisi, Alassane Ouattara memenangkan pemilihan, tapi Mahkamah Konsitusi Pantai Gading membatalkan kemenangan Ouattara dan mengumumkan kemenangan calon incumbent, Presiden Laurent Gbagbo.

Perserikatan Bangsa Bangsa, perkumpulan negara Afrika dan badan internasional lainnya mengakui kemenangan Ouattara, namun Gbagbo menolak untuk mundur dari jabatannya. Gbagbo melawan dengan menyebarkan kabar hitam tentang Outtara lewat siaran televisi dan radio pemerintah, mereka juga menculik dan membunuh para pendukung Outtara.