darahnya berkalsium jiwa
batu-batu memercikkan api
ditempa palu besi
mendentamkan irama kebenaran
batuh-batu pecah di tangannya
langit bergetar
matahari menyelinap di rumpunan
bambu di tepi kali mengirim cahaya
di punggung perempuan pemecah batu
berpentulan mutiara
gemercik sungai menyanyikan
irama kebenaran
tak ada yang bisa diingkari
tentang keperkasaan hati nurani
perempuan pemecah batu di tepi kali
mencuci kaki, tangan, membasuh muka
dengan seluruh jemari
sehabis meluluhkan kekerasan
dan dari dada perempuan pemecah batu
aku melihat samudera