Ini adalah tulisan lanjutan mengenai mitos-mitos yang keliru di seputar AIDs dan HIV.
1. AIDs dapat ditularkan melalui kontak kulit dengan orang yg terinfeksi HIV MITOS SALAH
Salah. Yang benar adalah seseorang nggak mungkin tertular AIDs hanya karena bergaul dengan penderita HIV baik di sekolah, kantor, tempat kerja.
Seseorang nggak mungkin tertular hanya karena
- jabat tangan,
- mendekap, atau
- cium pipi
- nggunain toilet
- atau minum dari gelas yang sama
- atau terpapar batuk atau bersin dari si penderita AIDs
Yang perlu mendapat perhatian adalah ketika kita melakukan ciuman mulut ke mulut dengan penderita. walaupun ludah sangat sedikit mengandung virus, tetapi bila ada luka terbuka di mulut karena sariawan, atau gusi terluka, maka resiko tertular akan menjadi lebih besar.
2. HIV tidak dapat ditularkan melalui oral sex MITOS SALAH
Walau disepakati bahwa oral sex lebih kecil resikonya dalam menularkan HIV dibanding anal atau vaginal, tetapi kasusnya sama seperti dalam ciuman mulut ke mulut. bila seseorang ber-oral-ria dengan penderita, maka bila ada luka di mulut maka dimungkinkan virus HIV akan menular melalui luka terbuka tersebut.
3. HIV dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk MITOS SALAH
Ketika nyamuk mengigit seseorang, mereka tidak menginjeksi darah dari korban sebelumnya ke dalam orang baru tersebut, tetapi si nyamuk tadi menginjeksi ludah ke tubuh korbannya, dimana ludah nyamuk amat sangat berbahaya karena mengandung berbagai virus semisal malaria, DB, etc, untungnya virus HIV tidak dapat hidup di ludah nyamuk.
Secara teoritis, kalau pas kita sial banget, maka andai si nyamuk td habis ngisep darah penderita AIDs, dan dah kenyang banget, kita teplok pas di kulit denga luka terbuka, dan darah dari nyamuk bertemu dengan darah kita, maka dimungkinkan juga penularannya. tapi hampir nggak ada laporan sejauh ini, seseorang yg tertular aids karena gigitan nyamuk.
4. HIV dapat menular hanya pada kaum homosexual dan pecandu obat terlarang. MITOS SALAH
Anggapan yg berbahaya, karena HIV dapat menyerang siapa saja, tanpa mandang, umur, jenis kelamin, ras, agama, sosial, orientasi sex (straight, gay, bisex) dll.
Memang adalah benar, anal sex meningkatkan resiko tertular aids, tetapi kebanyakan hubungan sex melalui penetrasi dapat membawa resiko.
Jadi gunakan kondom untuk mengurangi resiko tersebut.
5. Seorang wanita yg terinfeksi HIV tidak bisa mempunyai anak. MITOS SALAH
Ini adalah anggapan yang salah pula. Ibu yg terkena HIV tetap subur, meski kalau dah stadium lanjut, HIV bisa mempengaruhi si ibu sehingga memperbesar resiko keguguran.

Biasanya resiko penularan HIV ke orok yang belum lahir adalah antara 15-30% tetapi hal ini bisa diturunkan ke 2-3% bila si ibu mengikuti petunjuk dari dokter.
6. HIV tidak bisa menjadi AIDs karena secara alamiah tubuh akan membentuk antibody untuk melawan virus tersebut. MITOS SALAH
Anggapan ini jelas mengabaikan bukti-bukti bahwa virus dapat bersarang di tubuh kita bertahun-tahun sebelum menunjukkan gigi yang sebenarnya.
Beberapa virus semisal cytomegalovirus, Herpes simplex virus, dan Varicella zoster dapat tidur bertahun-tahun setelah infeksi yang pertama dan begitu saja aktif walau ada banyak antibody di dalam tubuh.
HIV juga sangat diketahui dengan baik mampu untuk melakukan mutasi untuk menghindari respons kekebalan dari si penderita.
So Bro, berhati-hatilah karena Virus HIV ada dimana-mana.
Penularan terjadi karena adanya kesempatan, kemauan dan kurang hati-hati.
Bawalah selalu kondom di dalam dompetmu. atau kalau kamu mampu setialah selalu pada 1 pasangan.