Sebuah gereja rusak setelah gempa berkekuatan 6,2 skala richter menguncang Christchurch, Selandia Baru (22/2). REUTERS/Don Scott/Christchurch Press
TEMPO Interaktif, CHRISTCHURCH � Perdana Menteri Selandia Baru John Key, Kamis (24/02), mengatakan korban gempa bumi yang mengguncang kota Christchurch mencapai 92 orang. Tapi lanjut Key, seperti disiarkan TV One, jumlah itu bisa bertambah karena 200 orang masih dinyatakan hilang.
Hingga hari ini, regu penolong internasional masih berusaha mencari korban selamat di antara reruntuhan. Mereka seolah berlomba dengan waktu jika sewaktu-waktu datang gempa susulan yang bisa meruntuhkan 26 hotel bertingkat yang ada di kota tersebut.
Tim penolong dari negara lain, seperti Jepang dan Amerika Serikat mengirim anjing pelacak dan mikropon khusus yang bisa dimasukkan ke reruntuhan puing untuk mencari tanda-tanda kehidupan. Alat tersebut dikirim dua hari setelah gempa berkekuatan 6.3 skala ritcher mengguncang kota wisata itu.
�Upaya pertolongan masih berlangsung. Mungkin masih ada korban hidup, kita tidak tahu,� kata komandan polisi provinsi Canterbury, Dave Cliff, kepada reporter.
AP | REUTERS | SUNARIAH