
2nd March 2011
|
 |
Ceriwis Lover
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: KPK|Venue|GGS
Posts: 1,617
Rep Power: 370
|
|
Presiden SBY Dinilai Tak Tegas Sikapi Retaknya Koalisi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak tegas menyikapi ancaman retaknya Koalisi Partai Politik Pendukung Pemerintah. Ikrar menilai Presiden SBY, yang juga Ketua Sekretariat Gabungan Koalisi, masih sulit untuk tegas lantaran masih memerlukan dukungan Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera di parlemen.
Menurut Ikrar, pemerintahan SBY bakal sulit berjalan seandainya Golkar dan PKS keluar dari koalisi. �Pemerintahan akan jadi lame duck (bebek pincang),� kata Ikrar yang dihubungi Temposemalam, Selasa 1 Maret 2011.
Dia juga mengkritik pidato SBY yang disampaikan pada Selasa (1/3) sore kemarin, karena tak menyebut secara eksplisit partai Golkar dan PKS. �Kenapa tidak langsung tembak saja,� katanya. Dalam pidatonya, SBY tidak menyebut Golkar dan PKS, melainkan hanya mengatakan partai yang tidak taat pada kesepakatan koalisi.
Selain mengkritik SBY, Ikrar juga mengkritik Golkar dan PKS. Menurut Ikrar, kedua partai tersebut 'banci' lantaran tidak berani secara gamblang menyatakan sikapnya dalam koalisi. �Kalau tidak mau koalisi ya keluar saja,� kata dia.
Sikap tersebut, menurut penilaiannya karena bagi partai lebih menguntungkan untuk berada di dalam kabinet ketimbang di luar. Pertama, partai tersebut mendapat pembelajaran politik yang akan mematangkan kadernya dalam menghadapi pemilihan umum mendatang. Dan kedua, partai tersebut mendapat kuasa untuk menentukan alokasi Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional.
Ikrar memperkirakan akhir dari kisruh koalisi pasca gagalnya penggunaan hak angket mafia pajak ini akan berujung pada keputusan dimana semua beroleh keuntungan. �Win-win solution. Dan Golkar masih terlibat. Bergantung siapa yang memberi tawaran lebih besar� kata Ikrar.
ANANDA BADUDU
|
|