Ceriwis - View Single Post - WHO: Radiasi pada Makanan Mengkhawatirkan Mengkhawatirkan
View Single Post
  #1  
Old 22nd March 2011
atheis's Avatar
atheis
Ceriwis Geek
 
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!
Default WHO: Radiasi pada Makanan Mengkhawatirkan Mengkhawatirkan


Apel produksi Jepang. REUTERS/Bobby Yip

Quote:
 
TEMPO Interaktif,Tokyo - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin mengatakan radiasi dalam makanan lebih serius dibanding sebelumnya. "Lebih serius dari yang kita pikirkan bahwa radiasi hanya terbatas pada daerah yang berjarak 20-30 kilometer dari pembangkit," kata juru bicara WHO untuk Pasifik Barat yang berpusat di Manila, Peter Cordingley.

Kendati demikian, ia melanjutkan, belum ada bukti bahwa makanan terkontaminasi asal Prefektur Fukushima sudah menjangkau negara lain. Pada hari yang sama, Kementerian Kesehatan Jepang mengimbau penduduk di dekat pembangkit agar berhenti meminum air keran. Sebab, level yodium radioaktif dalam air tersebut sudah tinggi.

Jepang juga memerintahkan penghentian semua pengiriman bayam dari empat prefektur sekitar pembangkit dan melarang pengiriman susu dari Fukushima.

Kekhawatiran terhadap makanan terpapar radiasi tak hanya melanda Jepang. Negara tetangganya, Korea Selatan, juga merasakan hal yang sama. Untuk melindungi warganya dari paparan radioaktif, Negeri Ginseng akan meningkatkan pemeriksaan tanda-tanda radiasi dari semua produk yang berasal dari Jepang, terutama hasil pertanian kering dan makanan olahan.

Di Taiwan, setelah tersebarnya berita kedelai asal Jepang terpapar radiasi, salah satu restoran terkenal di distrik bisnis dan keuangan Xinyi, Taipei, Peony, menawarkan makan malam menggunakan pengukur radiasi sebelum pengunjung menyantap makanannya.

REUTERS | WALL STREET JOURNAL | SUNARIAH