Ceriwis - View Single Post - 10 Cara Buruk Mengatasi Konflik Pernikahan
View Single Post
  #1  
Old 23rd March 2011
atheis's Avatar
atheis
Ceriwis Geek
 
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!atheis hobinya dikasih cabe!
Default 10 Cara Buruk Mengatasi Konflik Pernikahan

Quote:
 

Dok. : Thinkstock


Jakarta - Konflik dalam pernikahan bukanlah hal yang aneh. Namun bagaimana cara mengatasinya sangat berpengaruh pada jalannya hubungan pernikahan.

Ada beberapa cara mengatasi konflik yang akan memperkeruh suasana. Alih-alih berdamai dengan pasangan, hubungan Anda justru menjadi tambah buruk.

Berikut beberapa cara mengatasi konflik yang sangat tidak dianjurkan.

1. Membiarkan konflik

Konflik yang tidak diselesaikan akan terus menumpuk dan menjadi subur. Membiarkan konflik berkepanjangan hanya akan menambah 'borok' dalam hubungan pernikahan Anda. Jangan sampai konflik ini dipendam lalu meledak di saat yang salah. Bisa-bisa hubungan pernikahan Anda tak lagi bisa diselamatkan.

2. Tak mau disalahkan
Baik Anda maupun pasangan pasti memiliki kesalahan sendiri. Tak ada seorang manusiapun yang luput dari kesalahan. Untuk itu jangan pernah marah jika kesalahan Anda dibahas oleh suami. Cobalah introspeksi diri, sehingga kelak Anda tak mengulanginya lagi.

3. Generalisasi semua hal
Satu kesalahan kecil dari pasangan membuat Anda menuduh suami melkukan kesalahan yang besar. Coba pikir, pernahkah Anda mengatakan 'Kamu selalu begitu!', 'Kamu tak pernah mendengarkan!' dan sebagainya, hanya karena satu kali kesalahan yang dilakukannya? Jika jawabannya iya, jangan lakukan lagi. Hal itu akan membuat suami merasa terpojok.

4. Merasa selalu benar
Merasa benar akan membuat Anda mengulangi kesalahan yang sama. Tak ada keinginan untuk introspeksi diri, sehinga konflik akan terus terjadi.

5. 'Membaca pikiran'
Walau Anda telah mengenal pasangan bertahun-tahun, namun bukan berarti Anda mengenalnya secara utuh. Mengira-ngira apa yang dirasakan pasangan ketimbang menanyakannya langsung hanya akan menimbulkan kesalahpahaman. Lebih baik bukalah jalur komunikasi, tanyakan langsung padanya apa yang ia rasakan. Hal itu juga berlaku bagi Anda. Jangan pernah menganggap pasangan bisa membaca pikiran Anda. Jika ada yang mengganjal, sebaiknya utarakan langsung.
(kee/fer)