Lisa Halim
Lisa Halim (リサ・ハリム, lahir 15 Februari 1985) adalah penyanyi dan pencipta lagu Jepang. Lisa lahir 15 Februari 1985 dari ayah orang Indonesia (sulawesi) dan ibu orang Jepang. Lulusan sekolah menengah atas khusus putri Tamagawa Seigakuin, Tokyo pada tahun 2002.
Horoskop: Aquarius
Golongan darah : tipe O
Karakter : penasaran, pasifisme, kecepatan, positif, kompetitif, tertawa baik
Hobi : surfing, snowboarding, bersantai di lirik laut, orang-menonton di sebuah kafe
Kata-kata mutiara : "Tidak ada tantangan Tidak mungkin"
Karier
Spoiler for :
Ketika merayakan hari ulang tahunnya yang ke-10, sang ibu membelikannya singel Whitney Houston, "I Will Always Love You". Sejak usia 13 tahun, Lisa mulai menulis lirik dan mencipta lagu.
Karir musik Lisa bermula dari sekeping cakram padat album Whitney Houston �I Will Always Love You� yang menjadi hadiah ulang tahun ke sepuluh dari ibunya. Lagu demi lagu didengarnya berulang-ulang hingga akhirnya Lisa kecil semakin gemar menyanyi dan menulis lirik lagu.
Ketika berusia 15 tahun, Lisa mulai menyanyi di depan orang banyak. Lagu yang dinyanyikannya adalah "When You Believe" dari Mariah Carey dan Whitney Houston. Hampir pada saat yang bersamaan, lagu "Tsuki" selesai diciptakannya, dan diberikannya untuk dinyanyikan oleh Tina. Usia Lisa baru 15 tahun ketika penyanyi pop Jepang, Tina, kepincut lirik buatannya. Tina lalu membuat lagu dengan lirik itu.
Tapi Lisa tidak mau berhenti menjadi penulis lirik saja. Ia memberanikan diri tampil membawakan lagu Mariah Carey di depan banyak orang dan akhirnya memutuskan belajar teknik vokal di Hajima Vocal Academy Lewat akademi musik ini juga Lisa bisa menelurkan single pertamanya pada 2003.
Hingga saat ini Lisa konsisten menulis sendiri semua lagu dalam albumnya. Lagunya ciptaannya memang tipikal musik pop Jepang dengan tempo lambat dengan liriknya romantis nan lembut. Karier sebagai penyanyi rekaman dimulai dengan mini album "Daddy" yang dirilis Pony Canyon pada tahun 2007.
Gadis yang gemar wisata kuliner ini memang berpenampilan lembut seperti lagu-lagunya. Tapi di balik penampilan yang feminin itu ternyata penyuka buah mangga ini menekuni olahraga snowboarding dan berselancar yang penuh tantangan fisik. Ia selalu menyempatkan pergi ke pegunungan dan pantai yang sepi demi hobinya ini.
Kegemaran Lisa ini menjadi buah bibir para penggiat olahraga ini yang belakangan banyak menjadi penggemarnya. Maka tak heran kalau lagunya dijadikan image song pertandingan snowboard se-Jepang, �Winter Sports Festa Season 7� dan �Tiger Sahara Cup�.
Selancar dan selancar salju merupakan olahraga kegemarannya. Oleh karena itu, mini album "Daddy" terutama dipromosikan di majalah khusus berselancar. Singel "Air Rhythm" yang dirilis pada musim panas 2007 dipakai sebagai lagu tema kejuaraan selancar salju khusus putri Roxy Challenge 2007.
Bagi Lisa ini berkah tersendiri karena olahraga yang penuh tantangan itu ternyata bisa mendukung karir musiknya. �Kalau tak menghadapi tantangan, kesempatan tak akan datang,� ujar Lisa soal moto hidupnya.
Inspirasi lagu Lisa juga datang di sela-sela olahraga ini, terutama saat berselancar di laut. Lisa memang jatuh cinta pada laut dan pantai. Gadis pencinta seafood ini menghabiskan banyak waktu di pantai untuk menulis lirik lagu.
Ketika membuat lagu, Lisa ingin pendengar musiknya ikut menikmati kecintaannya pada pantai dan laut. �Aku ingin laguku datang ke pendengarnya seperti gulungan ombak dan tiupan angin sepoi yang menerpa pantai.�
Single
Albums
Music offer