Ceriwis - View Single Post - Siauw Gok Bukoan : Perguruan Kungfu Hokkien Siauw Liem Hoyang Pay aliran Lo Ban Teng
View Single Post
  #10  
Old 29th April 2011
ashurarudy's Avatar
ashurarudy
Newbie
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 23
Rep Power: 0
ashurarudy mempunyai hidup yang Normal
Default

SEMAKIN Lama nama Lo Ban Teng semakin kesohor. Diseluruh Tjiobee, Engteng, Amoy. Tangbwee dan Tjoantju, namanja sadja sudah tjukup untuk menggentarkan orang. Ia diberi gelaran "Pek Bin Kim Kong" atau "Malaikat Berwadjah Putih" dari Ho Yang Pay. Tadi gurusilat berani mengadjar ditempat2 tersebut tanpa memohon perkenannja. Tiada pendjual kojok, jang mendjual barang2nja sambil bersilat, berani datang ketempat2 itu tanpa izinnja, Dalam kalangan Ho Yang Pay sendiri ia desegani: keahliannja bersilat telah mentjapai taraf sedemikian sehingga dapat ia merendengi keahlian paman2-gurunja jang memimpinnja.

Sebagai seorang muda, Ban Teng tidak bebas daripada tjatjat2 dan kelemahan2 jang biasa nampak pada golongan pemuda: agak binal. suka berkelujuran diwaktu malam, sering mengundjungi tempat2 plesiran. Bahkan ia bergaul djuga dengan orang2 jang tergolong pada jang dinamakan 'underworld'. Kebiasaannja ini pada suatu waktu menjebabkannja terlibat dalam sebuah peristiwa jang mengerikan tetapi djuga lutju lebih tegas: berachir lutju! Salah seorang kenaiannja telah berbentrok dengan seorang hartawan dikota Tjiobee. Sebenarnja kesalahan ada dipihak kenalan itu, karena telah mengadakan perhubungan asmara dengan seorang wanita 'piaraan' atau selir sihartawan. Pada suatu malam sihartawan mendapat kabar bahwa selirnja berada disebuah tempat plesiran bersama kenalan Ban Teng itu. Mengetahui bahwa ia tengah berurusan dengan orang2 jang paham silat, sihartawan dengan nekat mendatangi tempat tersebut dengan membawa dua buah granat tangan. entah dari mana didapatnja.

Ditempat plesiran itu ia menuntut supaja selirnja dikembalikanlikan kepadanja. Kalau tidak,ia akan mendjatuhkan granat itu disitu. Para hadirin mendjadi kaget dan panik melihat sikaja meng-atjung2kan granat. Hanja satu orang tinggal tetap tenang: Lo Ban Teng. Ia ini bangun dari tempatduduknja dan mendekati sihartawan. Dengan tenang dikatakannja kepada orang itu: ..Silakan! Lemparkanlah granat2 itu!" Sihartawan mundur beberapa tindak. "Djika kaudatang dekat, kulepaskan ini!" antjamnja sambil terus meng-atjung2kan granat2-nja. Ban Teng semakin mendekatinja, bahkan men-epok2 bahunja sambil berkata: "Hajo, lepas!...... Hajo, lepaskan, sahabat! Lekas sedikit!"......

Effeknja diluar dugaan. Sihartawan tidak melepaskan atau melontarkan granat2nja, melainkan berbalik dan ter-birit2 lari keluar, sehingga Ban teng mendjadi tertawa ter-bahak2. Para hadirin, sahabat dan kawan2 Ban Teng, menghampiri pemuda kita. Mereka menghela napas lega dan menggeleng2kan kepala. "Haiya, Ban Teng," kata mereka. "Mengapa kauberlaku begitu gila? Bagaimana, kalau tadi ia melepaskan Kauber-main2 dengan djiwa kita!"

Ban Teng tertawa. "Kalian tidak mengerti." katanja kemudian "Dia seorang hartawan. Orang kaja umumnja tidak berani mati ! Dia 'kan hanja gertak-sambal belaka......" Mereka tertawa bersama......