
3rd May 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Suu Kyi Mengaku Iri dengan Indonesia
Aung San Suu Kyi. AP/Khin Maung Win
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tokoh pro demokrasi Burma, Aung San Suu Kyi, mengaku iri dengan Indonesia karena telah mengganti penguasa otoriter dengan pemerintahan yang demokratis.
" Kami iri dan ingin seperti kalian. " kata Suu Kyi dalam video sambutan yang diputar pada Pembukaan ASEAN Civil Society Conference / ASEAN People's Forum di Hotel Ciputra, Selasa 3 Mei 2011. " Kami percaya bisa mencapai lebih dari apa yang Indonesia dapatkan. Kami ingin yang terbaik bagi bangsa Burma"
Menganakan baju kuning dan serangkai bunga di rambutnya, Suu Kyi berpidato di depan latar belakang merah. Secara khusus, ia juga minta ASEAN membantu proses demokratisasi di negaranya. Sebab hanya dengan demokrasi Burma bisa membantu memperkuat kawasan dan juga dunia.
"Bukan karena egois kami meminta Anda membantu kami berjuang mendapatkan demokrasi," ujarnya. "Jika Anda membantu kami memperkuat masyarakat sipil, barulah kami bisa mulai menolong kawasan dan juga dunia."
Penerima Nobel Perdamaian tahun 1991 tersebut tak bisa datang dalam acara menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN itu karena masih belum diperbolehkan keluar Burma oleh junta militer.
Suu Kyi menampik pula tudingan yang mengklaim demokrasi sebagai konsep Barat yang tak bisa diterapkan di Burma. Ia yakin demokrasi bisa diadopsi oleh negaranya. Apa yang diperjuangkan oleh gerakan pro demokrasi sejak 1988, katanya, ialah rasa aman dan kebebasan untuk memilih, termasuk memilih pemerintahnya sendiri.
"Saya harap akan tiba saatnya saat kita bisa bebas bertukar ide, saat kita setuju bahwa kita ingin dunia yang lebih baik, yang menghargai hak asasi. ASEAN akan menjadi kawasan yang lebih bahagia dan kuat," ucap perempuan berusia 65 tahun itu.
Suasana emosional menyergap ratusan hadirin yang menyaksikan video yang lamanya tak lebih dari lima menit itu. Sejumlah aktivis Burma yang ada dalam ruangan menangis sedih mendengar permohonan pemimpin National League for Democracy (Persatuan Nasional untuk Demokrasi) tersebut.
Suu Kyi menerima Nobel karena berjuang mempromosikan demokrasi tanpa menggunakan kekerasan dalam menentang kekuasaan rezim militer. Ia dibebaskan secara resmi oleh junta pada tanggal 13 November 2010 setelah mendekam sebagai tahanan rumah selama 15 tahun dari 21 tahun masa penahanannya sejak pemilihan umum tahun 1990.
ASEAN, dengan prinsip tak mau mencampuri urusan dalam negeri anggotanya, selama ini tak pernah bersikap tegas terhadap junta militer yang kini menguasai Burma. Junta itu mengganti nama Burma menjadi Myanmar, serta memindahkan ibukota dari Rangoon ke Naypyidaw.
BUNGA MANGGIASIH
|
|