|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Sumber; www.mizan.com Frustrasi karena jalanan macet setiap hari? Ingin memaki karena persoalan lalu lintas ini tak juga teratasi, bahkan kian parah dari waktu ke waktu? Coba sejenak Anda ambil nafas, dan bayangkan kejadian ini: para pengendara di jalan raya Beijing-Zhangjiakou yang terjebak kemacetan sepanjang 96 km selama 10 hari! Nah, Anda melihat para pengendara mobil tertidur di dalam mobil mereka? Juga para pedagang kagetan mendirikan tenda-tenda makanan dan atraksi sulap bermunculan? Betul, memang itulah yang terjadi. Tentu saja, peristiwa yang terjadi di China pada Agustus 2010 itu merupakan kemacetan yang ekstrem. Namun bagi warga kota besar, kemacetan toh bukan hal yang baru. Bahkan, sebenarnya kemacetan lalu lintas sudah terjadi sejak masa Romawi kuno! Konon, Julius Caesar pernah mengambil kebijakan melarang kereta dan gerobak berada di jalanan pada siang hari karena merasa sangat terganggu dengan kemacetan. Beberapa waktu lalu, Majalah Travel Leasure melakukan 'pengukuran' tingkat kemacetan di beberapa kota besar dunia. Mereka menggunakan data yang dikumpulkan dari Texas Transport Institute, juga IBM 2010 Commuter Pain Survey, dan data yang dimiliki produsen GPS TomTom serta INRIX. Data yang dikumpulkan meliputi waktu yang terbuang karena kemacetan, jumlah kendaraan dalam sebuah kemacetan, bahkan tingkat kegelisahan pengendara mobil yang harus menghabiskan waktu sia-sia di belakang kemudi. Michael Manville, seorang profesor di Institute of Transportation Studies UCLA, menyebutkan, banyak kota yang secara rutin mengalami kemacetan parah, sama sekali tak punya data tentang kondisi jalanan mereka. Padahal ini sangat penting menurut Manville, kecuali untuk Kairo: "Di ibukota Mesir itu," demikian Manville menjelaskan, "Lampu lalu lintas menjadi hiasan belaka. Orang tak mau berhenti saat lampu merah, mereka pun tak jalan saat lampu berubah hijau." Di Amerika Serikat dan Eropa, data tentang kemacetan ini lebih mudah didapat. Pada 2009, misalnya, orang Amerika Serikat membuanh 4,2 miliar jam dan bahan bakar seharga 87,2 miliar dolar Amerika Serikat akibat kemacetan. Bagaimana pun, tetap saja data itu tak memberikan gambaran tentang persoalan kemacetan yang ada dan bagaimana mencari solusinya. Para peneliti lalu lintas memikirkan berbagai aspek dari teori dinamika fluida hingga fisika kuantum untuk mengurai kemacetan, namun upaya mereka sering hanya seperti 'hantu': sekilas muncul, lalu menghilang tanpa sebab dan tanpa hasil. Kalau sudah begitu, apalah daya kita? Macet Jakarta? Enjoy ajaaa... |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
Thread Tools | |
|