Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
belanjayuk's Avatar
belanjayuk belanjayuk is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,958
Rep Power: 16
belanjayuk mempunyai hidup yang Normal
Default Mengagumi Keindahan Lukisan Kayu di Pulau Asei, Papua

[/quote]
Quote:





TOLONG YAH AGAN/AGANWATI DI RATE BINTANG 5 NYA

KALO BERKENAN MINTA melon NYA YAK THX







Quote:







Hasil lukisan kayu (dok. Bayu Mitra/ACI)





Quote:





Melukis tidak harus selalu di atas kanvas. Anda juga bisa melakukannya di atas kulit kayu, seperti yang dilakukan masyarakat di Pulau Asei, Papua. Hasilnya? Menakjubkan.



Salah satu tempat wajib yang harus Anda kunjungi saat ke Jayapura adalah Pulau Asei. Sama seperti Pulau Samosir yang berada di tengah danau, Pulau Asei juga berada di tengah Danau, tepatnya Danau Sentani.

Pulau ini memiliki satu keseniannya yang khas dan harus Anda lihat, yaitu melukis di atas kulit kayu. Budaya melukis di kulit kayu ini ternyata sudah ada sejak tahun 1600-an, dan diajarkan secara turun temurun.

Budaya melukis kayu sempat menghilang lantaran masuknya budaya tekstil untuk pakaian. Pada masa itu, pengrajin Pulau Asei berubah haluan menjadi pengrajin tekstil. Kegiatan melukis kayu baru kembali marak pada 1971.



Untuk membuat sebuah lukisan kayu ternyata tidak mudah. Bahan yang diperlukan cukup banyak, lengkap dengan persiapan yang cukup rumit. Untuk bahan, jenis kulit kayu yang digunakan adalah kayu dari pohon khombouw.

Jika ingin mencoba membuat kerajinan ini, pertama-tama Anda harus mencari pohon khombouw yang batangnya berdiameter tak kurang dari 15 cm. Kemudian pohon ditebang untuk dikuliti.

Kulit bagian luar dikikis, untuk kemudian ditumbuk di atas batu dengan menggunakan besi. Usai proses penumbukkan, kulit bisa dibilas dan dibersihkan.

Langkah selanjutnya adalah mengeringkan kulit dengan cara dijemur. Baru, setelah kulit kayu mengering, para pengrajin mulai melukis dengan menggunakan kapur dan racikan pewarna dari daun dan getah. Biasanya pengrajin menggunakan kapur sebagai pewarna putih, arang untuk pewarna merah, dan bata merah untuk warna merah.



Ada banyak ragam motif yang bisa Anda lihat di lukisan kayu. Masing-masing motif pun memiliki artinya tersendiri. Salah satu motif yang paling terkenal adalah fouw.

Fouw adalah motif milik keluarga raja yang bentuknya berupa garis membentuk spiral. Makna dari simbol ini adalah ikatan kebersamaan dan kekeluargaan. Selain fouw, ada motif lain seperti yoniki yang berarti "kebesaran seluruh Sentani" atau hakhalu yang berarti "putri raja".



Para wisatawan yang datang ke Pulau Asei, biasanya menjadikan lukisan kayu ini sebagai salah satu oleh-oleh khas dari Papua. Anda pun bisa membelinya jika tertarik.

Soal harga, semua tergantung model, ukuran, dan tingkat kesulitan saat proses pembuatan. Untuk pembatas buku biasa dijual Rp 2.000 per buah, kartu pos berkisar Rp 5.000-10.000, sementara untuk lukisan dengan ukuran 40x60 cm dijual seharga Rp 50.000.






Quote:






[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for PHOTO2:








Pulau Asei yang indah di sore hari











Para pengrajin sedang melukis di atas kulit kayu





Penjemuran kulit kayu (dok. Muhammad Hilal Nugraha/ACI)





Hasil lukisan kayu dari seniman lokal

















Kayu yang dipilih untuk kerajinan ini adalah kayu khusus, yang saat ini sudah agak sulit dicari














Spoiler for open this:
[quote]






[spoiler=open this] for Masuk Lapak Ane gan:




Masuk Lapak Ane Di FJB Kaskus :

http://ceriwis.us/showthread.php?t=12833166

















Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:03 PM.


no new posts