FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Jurus Boediono Hadapi Ancaman Krisis Global
"Kita percaya bahwa itu yang benar-benar kita coba untuk mengamankan." ![]() Wakil Presiden, Boediono, menyatakan bahwa dalam menghadapi situasi perekonomian dunia yang tidak kondusif saat ini, Indonesia akan tetap mengutamakan kebijakan fiskal yang sehat. "Beberapa minggu ini ketidakpastian tersebut tampaknya makin besar dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di minggu-minggu ke depan," ujar Boediono saat menyampaikan sambutan sebagai pembicara kunci pada seminar Globe Asia Business Summit di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Senin 28 Mei 2012. Pemerintah, kata Boediono, terus mencermati situasi Eropa dan berharap akan ada pemecahan masalah. Terutama terkait krisis keuangan di Yunani. "Apakah di Yunani akan ada hasil yang lebih konkret mengenai siapa yang akan pegang kendali di pemerintahan, yang akan menentukan kebijakan ekonominya," kata Boediono. Menurut mantan Gubernur Bank Indonesia ini, sangat penting bagi Indonesia untuk menganut suatu strategi terbaik dalam menghadapi ketidakpastian. "Dari semua pemikiran mengenai strategi policy pemerintah Indonesia, saya ingin sampaikan bahwa konsesus di pemerintah adalah kesehatan fiskal yang merupakan jangkar dari kebijakan-kebijakan yang lain." "Kita percaya bahwa itu yang benar-benar kita coba untuk mengamankan. Apapun yang terjadi di dunia yang dapat mempengaruhi perekonomian kita," Boediono menegaskan. Dia juga menekankan bahwa kebijakan fiskal konservatif tetap merupakan pilihan pemerintah demi keselamatan perekonomian Indonesia menghadapi situasi ketidakpastian. Menurut Boediono, kebijakan fiskal konservatif adalah strategi yang paling bagus untuk diterapkan. "Saya ingin mengingatkan bahwa konservatif fiskal policy itu sudah bersama kita lebih dari empat puluh tahun. Ini merupakan kultur dari kebijakan fiskal kita. Kebijakan fiskal kita akan tetap seperti apa yang telah kita laksanakan," kata Boediono. Boediono juga mengatakan, bahwa pemerintah akan tetap berupaya mengamankan APBN dengan cara meningkatkan penerimaan dan menghemat pengeluaran. "Saya rasa kita bisa meyakinkan saudara-saudara sekalian bahwa APBN kita akan aman. Dari segi penerimaan kita akan cari celah-celah dimana kita masih bisa meningkatkan penerimaan ini," katanya. Di atas itu semua, lanjut Boediono, Menteri Keuangan juga sedang menyiapkan pinjaman lunak dari Bank Dunia. Pinjaman siaga ini, dijelaskannya, seperti yang ambil pada tahun 2008 lalu. "Ada loan yang kita bisa pakai apabila kita membutuhkan untuk men-support APBN kita seandainya diperlukan. Jumlahnya tidak kecil. Jadi saya kira itu merupakan salah satu cara pengamanan kita menghadapi ketidakpastian ini," kata Boediono. Pemerintah juga akan memperkuat kerjasama Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan sebagai ujung tombak dalam menghadapi situasi krisis tersebut. Meski berharap krisis tidak menimpa Indonesia, tetapi menurut Boediono, Indonesia tetap harus bersiap dengan segala kemungkinan. "Kita tak bisa meng-underestimate kemungkinan-kemungkinan ini. Negara seperti India, Brasil, Turki bahkan RRC sudah mengalami dampak krisis keuangan. Kita sendiri harus siap," ucapnya. |
![]() |
Thread Tools | |
|
|