Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 6th April 2011
basta323's Avatar
basta323VIP basta323 is offline
� Secret Member �
 
Join Date: Dec 2010
Location: Ceriwis
Posts: 3,547
Rep Power: 36
basta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Guru
Default Fungi (Kapang) Pelarut Fosfat

Pikovskaya, seorang peneliti Rusia, pada tahun 1948 mengisolasi bakteri yang dapat melarutkan fosfat. Bakteri ini kemudian diberi nama bakteri P (Bacillus megaterium var. phosphaticum). Penelitian-penelitian selanjutnya banyak menemukan mikroba pelarut fosfat dari kelompok bakteri, aktinomicetes, dan fungi. Fungi pelarut fosfat yang ditemukan adalah dari genus Aspergillus dan Penicillium. Sedangkan dari bakteri dan aktinomicetes yang dominan melarutkan fosfat dari genus Bacillus, Pseudomonas dan Streptomyces. Daftar fungi yang dilaporkan dapat melarutkan fosfat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Daftar Fungi Pelarut Fosfat yang Pernah Dilaporkan


Fungi Referensi

Penicillium, Aspergillus
Speber, 1959

Acrotecium, Aspergillus, Cephalosporium, Fusarium,
Paecilomyces, Penicillium, Phoma, Rhizoctonia
Subba Rao, 1983

Aspergillus niger, A. candidus, A. flavus, A. ustus,
Cyndrocladium sp, Fusarium solani, F. oxysporum, Gliocladium sp,
Mortierella nana, M. longicollis, Penicillium sp, P. janthinellus,
Pythium iregulose, Rhizoctonia solani, R. praticola, Sclerotium
rolfsii, Trichoderma viridae, Verticillium alba-atrum
Agnihotri, 1970

Aspergillus awamori
Goyal, 1983

Cylindrocarpon abtusisporum, Spegazzinia tessarthra,
Scopulariopsis brumtii, Phoma exigua, Eladia roccula, Curvularia
lunata, Myrothecium roridum, Humicola fuscoartra, Robillardo
sessilis, Gliomastrix murorum, Syncepholastrum racemosum,
Peniconia cambrensis, Cladosporium sphaerospermum, Scolecobasidium
viriable
Surange, 1985

Aspergillus, Penicillium, Phialotubus
Thomas et al, 1985

A. niger, A. fumigatus, A. regulosus, A. terreus, Penicillium,
Acrophialophora, Alternaria
Tarafdar et al. 1992

P. bilaji
Goos et al 1994

A. niger, P. citrinum
Omar, 1998

Trichoderma harzianum Rifai
Altomare et al, 1999

A. asculeatus
Narsian & Patel, 2000

P. variabile P16
Fenice et al, 2000

Habitat Fungi Pelarut Fosfat

Sampai saat ini fungi pelarut fosfat yang berhasil diisolasi berasal dari tanah, tetapi tidak menutup kemungkinan diisolasi dari habitat lain. Beberapa peneliti telah mengisolasi fungi pelarut fosfat dari daerah rizosfer (daerah sekitar perakaran), rishoplen (daerah permukaan akar), dan nonrizosfer (Premono et al, 1994; Katznelson dan Bose, 1959). Premono et al (1994) mengemukakan bahea dari 219 isolat mikroba pelarut fosfat yang ditemukan 80%-nya terdapat di daerah rizosfer sedangkan sisanya dari rizoplen. Di daerah rizosfer fungi pelarut fosfat lebih banyak ditemukan daripada bakteri, sebaliknya di daerah rizoplen bakteri pelarut fosfat lebih banyak ditemukan daripada fungi. Hasil yang sama diperoleh oleh Kucey (1983), bahwa 60% dari isolat mikroba pelarut fosfat didapatkan di daerah rizosfer adalah fungi dan 0,1% dari jumlah total fungi tanah dapat melarutkan fosfat. Thomas et al 91985) mengemukakan bahwa tanah lateritik, aluvial, dan lempung lebih banyak mengandung fungi pelaruf fosfat daripada tanah pasir. Salih et al (1989) menduga bahwa perbedaan jumlah fungi pelafut fosfat di dalam tanah yang berbeda berhubungan dengan kandungan bahan organik yang ada di dalam tanah tersebut.
Mekanisme Pelarutan Fosfat

Mikroba pelarut fosfat (P) di dalam aktivitasnya akan membebaskan sejumlah asam-asam organik. Asam-asam organik yang dihasilkan antara lain adalah asam sitrat, glutamat, suksinat, laktat, oksalat, gioksalat, malat, fumarat, tartarat, a-ketobutirat, 2-ketoglutarat (Rao, 1983; Kucey, 1983). Asam-asam tersebut, terutama sitrat dan oksalat dihasilkan dalam jumlah besar pada medium pertumbuhan fungi pelarut fosfat (Banik dan Day, 1982; Cunningham dan Kuiack, 1992). Meningkatnya asam-asam organik tersebut biasanya diikuti dengan penurunan pH yang tajam, sehingga diikuti dengan pelarutan P dari sumber-sumber yang sukar larut. Di samping karena penurunan pH, maka kecenderungan Ca2+, Mg2+, Fe2+, dan Al2+ yang membentuk kelat dengan asam-asam organik akan membebaskan P menjadi ion fosfat (Rao, 1982).

Link: http://isroi.wordpress.com/2009/07/1...elarut-fosfat/

__________________
Semoga Ceriwis Makin Rame Ya
Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:51 AM.


no new posts