FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Bagi para kolektor, tenun telah menjadi benda investasi. Saat ini sudah banyak motif asli dari berbagai pelosok telah punah. Tidaklah heran, desainer dunia seperti Armani, Nicolas Ghesquiere untuk Balenciaga dan Dries Van Noten kerap menampilkannya dalam koleksi pret-a-porter.
Merawat tenun memang tidak sederhana, namun bukan berarti sulit dilakukan. Ada beberapa hal penting yang harus diterapkan agar koleksi tenun tetap awet, sehingga dapat diwariskan ke generasi mendatang. Wolipop berbincang dengan salah satu peneliti independen yang lama meneliti dunia tenun, Kim Jane Saunders, M. A. yang ditemui saat peluncuran buku Tenun, Handwoven Textiles of Indonesia di Sanur, Bali. ![]() 1. Tenun yang berupa songket sudah pasti harus disimpan dengan cara digulung. Gunakan pipa paralon sebagai medium dan lapisi terlebih dahulu dengan kertas koran yang kering. Hal ini dilakukan karena songket banyak memakai benang emas yang jika ditekuk akan mudah putus atau berserabut. 2. Jika Anda melipat tenun ikat, biasakan untuk rutin mengeluarkannya dari lemari sebulan sekali agar mendapat udara segar dan sedikit sinar matahari. Hal ini dimaksudkan agar bekas lipatan tidak akan membekas selamanya pada tenun tersebut. 3. Jangan sekali-kali membawanya ke jasa dry-cleaning. Proses kimia dry-cleaning seketika akan mengubah pewarna alami yang digunakan. 4. Bila tenun terkena kotoran atau noda kecil, jangan langsung panik. Lakukan pembersihan sendiri dengan menggumpalkan kain kapas yang sedikit dibasahi. Tekan-tekan sedikit di bagian yang masih bersih terlebih dahulu untuk mengetahui apakah tenun yang dimiliki mudah luntur pewarnanya. Jika ternyata warna banyak yang terangkat, kurangi intensitas air di kapas. 5. Jika Anda pernah membeli produk kasmir high-end, biasanya Anda akan melihat busana tersebut dibungkus lagi dengan sejenis kertas roti yang sebenarnya terbuat dari plastik fiber tipis. Gunakan materi tersebut jika Anda ingin menyimpannya di lemari dengan cara dilipat. Jika sulit menemukannya, kertas roti tanpa warna yang cukup tebal juga bisa digunakan. 6. Museum dapat menjadi jawaban pasti jika Anda masih ragu. Tanyalah pada para ahli yang sudah biasa menangani perawatan tenun yang telah menjadi penghuni museum selama beberapa dekade. sumber : wolipop.com
__________________
![]() |
![]() |
Thread Tools | |
|
|