Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 14th April 2011
dsmilingface's Avatar
dsmilingface dsmilingface is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2011
Location: perkebunan cabe
Posts: 410
Rep Power: 0
dsmilingface hobinya dikasih cabe!dsmilingface hobinya dikasih cabe!dsmilingface hobinya dikasih cabe!
Smile Platform Lingkungan Hidup dan Pemanasan Global

Platform beberapa organisasi dan partai politik yang berhaluan hijau dan berwawasan lingkungan hidup sejatinya harus bisa dirasakan dan diikuti oleh masyarakat luas. Entitasnya jangan sekedar simbolistik dan perlu langkah transformasi aksi yang real di lapangan.



Quote:
Salah satu faktor penghambat transformasi aksi tersebut adalah kurangnya kesadaran individu atau elemen lainnya dalam usaha penyelamatan bumi. Orang-orang yang masuk dalam kelompok ini belum punya rasa sensitifitas dan kekhawatiran apapun atas apa yang sedang dan akan terjadi di bumi.

Di sisi lain, konstruksi kerja yang dilakukan terkadang sekedar membangun image organisasi atau partai politik. Kontruksi ini hanya untuk meningkatkan nilai tawar dan popularitas diri di tengah-tengah perkembangan sosial politik bangsa. Usahanya cenderung memancing ketertarikan masyarakat untuk mendukung dan masuk menjadi anggota organisasi atau partai tetapi secara real perjuangan hijau-nya belum bisa dirasakan dan dinikmati masyarakat luas. Dengan kondisi ini, maka keinginan terwujudnya kualitas lingkungan hidup tentu tidak bisa maksimal.

Memperhatikan kualitas lingkungan hidup maka harus memperhatikan pula pengelolaan sumberdaya alamnya. Realitasnya, pengelolaan sumberdaya alam di berbagai tempat terkadang belum memperhatikan keseimbangan dengan alam. Untuk kasus di Indonesia, biasanya terjadi pada kegiatan eksplorasi minyak bumi dan gas (migas), hutan dan kelautan. Ini terlihat dari beberapa peristiwa yang terjadi selama ini, seperti adanya pengrusakan hutan, penggunaan bahan peledak dalam proses penangkapan ikan, penggalian minyak, pembuangan limbah industri yang tidak benar, atau pertambangan lainnya yang merusak alam. Yang lebih memprihatinkan, pola eksplorasi sumberdaya alam sebagian dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asing yang bercokol di Indonesia dan keuntungan yang didapatkan bangsa Indonesia tidak sepadan dengan keuntungan yang didapatkan perusahaan tersebut.

Efek dari kebiasaan pola buruk pada sumberdaya manusia itu tentu berdampak langsung pada buruknya kualitas lingkungan hidup. Efek negatif yang sedang menjadi fenomena dunia sekarang ini adalah pemanasan global, yaitu terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer, laut dan daratan bumi. Penyebab peristiwa ini adalah adanya efek rumah kaca, ketika konsentrasi jumlah gas rumah kaca melebihi batas. Gas rumah kaca merupakan gas yang menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang matahari yang dipancarkan atau dipantulkan bumi. Dalam batas yang normal, efek rumah kaca tentu sangat berguna ketika bisa menyerap cahaya matahari menjadi panas kemudian menghangatkan bumi.

Tetapi jika konsentrasi gas-gas rumah kaca di dalam atmosfer semakin meningkat atau berlebihan, misalnya bertumpuknya uap air, karbondioksida dan metana, maka gas rumah kaca tersebut akan menjadi perangkap gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi dan jika keadaan ini terus menerus terjadi maka akan mengakibatkan terjadinya suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat atau pemanasan global.

Untuk menghindar dari pengaruh pemanasan global, tentu tidak mudah mengingat kondisi alam sudah begitu parah. Berdasarkan hasil �Intergovernmental Panel on Climate Change� tahun 2007, pemanasan dan kenaikan air muka laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Sumbangan metana pada gas rumah kaca diyakini lebih berbahaya daripada karbondioksida, dan gas metana ini sebagian besar disumbangkan dari peternakan hewan, yang populasinya lebih banyak daripada populasi penduduk di bumi.

Data menunjukkan sebagaimana laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock�s Long Shadow: Enviromental Issues and Options (dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Laporan terbaru World Watch Institut tahun 2009 yang berjudul Peternakan dan Perubahan Iklim, menyatakan bahwa peternakan menghasilkan sedikitnya 51 % dari Gas Rumah Kaca dunia. Ironisnya, konsumsi daging sebagai produk peternakan masih cukup tinggi. Dengan pola konsumsi daging yang tinggi tersebut akan menyebabkan peternakan semakin besar dan berdampak pada kuantitas gas metana yang tinggi. Ini yang harus dihindari dan beralih pada konsumsi vegetarian demi mengurangi dampak pemanasan global.

Jika permasalahan pemanasan global tersebut tidak segera ditangani, maka banyak sekali kejadian di bumi yang akan kena dampaknya. Beberapa dampak itu antara lain meningkatnya suhu global, perubahan cuaca yang drastis yang berujung pada gagal panen dan munculnya penyakit, mencairnya gunung-gunung es, hilang atau pindahnya habitat, kebakaran hutan dimana-mana dan dampak buruk lainnya.


Code:
sumber


Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:38 AM.


no new posts