Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 11th April 2011
BuggyTheClone's Avatar
BuggyTheClone BuggyTheClone is offline
Member Aktif
 
Join Date: Mar 2011
Location: *Red Line*
Posts: 142
Rep Power: 0
BuggyTheClone tau seluk beluk forumBuggyTheClone tau seluk beluk forumBuggyTheClone tau seluk beluk forumBuggyTheClone tau seluk beluk forumBuggyTheClone tau seluk beluk forumBuggyTheClone tau seluk beluk forumBuggyTheClone tau seluk beluk forumBuggyTheClone tau seluk beluk forum
Post Bajak Laut Somalia

Quote:
Quote:
Jakarta - Dalam Time, 19 April 2010, diceritakan mengapa orang-orang Somalia menjadi bajak laut. Mereka melakukan hal demikian, disebabkan karena kemiskinan dan tidak ada pekerjaan sehingga mereka rela melakukan tindakan merompak kapal-kapal yang melewati Lautan India.

Dengan membajak sebuah kapal, anggota bajak laut bisa mendapat uang sebesar US$ 6.000, ditambah makan dan minum selama melakukan operasi. Dikatakan oleh seorang bajak laut yang bernama Mohamed, dirinya melakukan demikian karena tidak ada pilihan. Jika ada pilihan lain, ia akan mengerjakan pilihan itu.

Dirinya mengatakan kepada wartawan Time bahwa jika ia memberi pekerjaan dirinya akan bekerja padanya. Dari alasan kemiskinan dan tidak ada pekerjaan maka mereka membajak puluhan kapal yang melintas di perairan Laut India. Pembajakan itu tak pandang bulu. Pembajakan itu dilandasi oleh motif ekonomi bukan ideologi, sehingga kapal dari Indonesia juga dibajaknya.

Sudah lebih satu bulan, kapal dari Indonesia, Sinar Kudus, dibajak oleh bajak laut dari Somalia. Kapal itu dibajak ketika melakukan perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Selatan menuju ke Roterdam, Belanda, tangga 16 Maret 2011 lalu. Kapal dengan awak 31 ABK, 20 orang di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI), tersebut bermuatan biji nikel dan seharusnya sudah sampai 34 hari setelah keberangkatan. Dari nilai tebusan awal yang diminta sebesar US$ 2,3 juta, dalam perkembangannya perompak menaikkan nilai tebusan menjadi US$ 2,4 juta atau Rp 24 miliar. Bahkan disebut karena tidak segera dituruti maka para bajak laut terus meningkatkannya hingga US$ 9 juta atau setara dengan Rp 77 miliar.

Lamanya pembajakan dan penyanderaan itu membuat keluarga ABK Sinar Kudus berkeinginan untuk bertemu dengan Presiden SBY. Mereka akan meminta pemerintah
mengambil langkah nyata dalam pembebasan Kapal Sinar Kudus yang dibajak perompak
Somalia. Lamanya penyanderaan terhadap para ABK itu membuat kondisi semakin kritis
kesehatannya. Menjadi pertanyaan mengapa pembajakan terhadap kapal Sinar Kudus dan penyaderaan terhadap ABK-nya itu begitu lama dan demikian alot negoisasinya?

Faktornya disebabkan oleh pertama, pembajakan ini bisa jadi oleh pemerintah Indonesia dianggap tidak mempunyai nilai politis atau pencitraan, sehingga pemerintah tidak serius untuk melakukan negoisasi dengan para bajak laut dan pemerintah Somalia. Pemerintah melakukan langkah-langkah serius untuk melindungi warga negaranya di luar negeri ketika masalah itu menjadi perhatian dunia dan mempunyai nilai pencitraan.

Misalnya ketika negara-negara lain segera mengevakuasi warga negaranya ketika terjadi Revolusi Mesir, maka pemerintah Indonesia pun juga melakukan hal yang sama, yakni segera mengevakuasi warga Indonesia yang berada di negara. Dan mereka diperlakukan secara istimewa, selain langsung dijemput langsung oleh SBY di Bandara Soekarno-Hatta, setelah mereka tiba di Indonesia mereka segera ditempatkan di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Padahal ketika pemerintah melakukan hal yang demikian, ada ada sekitar 300 TKI
yang menggelandang hidupnya di kolong jembatan layang di kawasan Kandara, Jeddah. Dan juga ada TKI yang menggelandang di Makkah. Namun dirasa masalah TKI sudah biasa dan tidak mempunyai nilai politis maka mengevakuasi atau menyelamatkan para TKI itu tidak menjadi prioritas.

Penyelamatan warga negara berdasarkan pertimbangan pencitraan tidak hanya dilakukan SBY. Hal demikian juga pernah dilakukan Ronald Reagan. Ia memanfaatkan penyanderaan 52 warga Amerika Serikat di Teheran untuk menaikan pamornya. Akhirnya
dengan konspirasinya, Bush mengadakan negoisasi dengan Pemimpin Revolusi Islam Iran
Ayatullah Khomeini. Konspirasi itu berjalan lancar sebab Khomeini kooperatif.

Kooperatifnya Khomeini ditunjukan dengan ia mengirim Perdana Menteri Iran Bani Sadr untuk melakukan negoisasi dengan pembantu Reagan, seperti George Bush dan William Casey, di Paris, Perancis, di sebuah tempat yang dirahasiakan. Dalam negoisasi disepakati Iran sudi melepas 52 sandera asal ditukar dengan senjata antitank yang hendak dipergunakan untuk berperang melawan Irak ('Dirty War', Angkasa, Edisi Koleksi).

Kedua, masalah bajak laut ini bukan masalah ideologi namun masalah ekonomi. Meski bajak laut menggunakan cara-cara terorisme, yakni pembajakan dan penyanderaan,
namun sebab mereka bukan anggota atau kelompok teroris, pemerintah tidak merasa perlu untuk melakukan misi penyelamatan secepatnya. Bila bajak laut itu adalah anggota teroris, tentu pemerintah akan segara melakukan tindakan. Tujuannya untuk mencari muka kepada Amerika Serikat.

Lihat saja ketika pesawat Garuda Indonesia DC-9 dengan nomor penerbangan 206
dibajak oleh lima teroris yang dipimpin Imran Bin Muhammad Zein, pada 28 Maret 1981, di Bangkok, Thailand. Pemerintah langsung menggelar Operasi Woyla. Dalam operasi itu 35 anggota Kopassandha (Kopassus) melakukan operasi pembebasan pesawat dan berhasil.

Amerika Serikat sendiri yang merasa menjadi polisi dunia, tidak menganggap wilayah
Laut India yang berhadapan langsung dengan Pantai Somalia dan Kenya itu daerah yang
berbahaya, meski sering terjadi pembajakan. Sebab Amerika Serikat mengganggap Somalia bukan seperti Afghanistan, Libya, atau Irak yang kayak minyak. Kondisi yang miskin itulah yang justru menyelamatkan Somalia dari invasi Amerika Serikat. Bila Somalia sebagai negara yang kayak minyak, tentu para bajak laut itu dituduh sebagai kelompok fundamentalis Islam.

Ketiga, pembajakan Kapal Sinar Kudus ini seharusnya menjadi peluang bagi pihak
Indonesia, khususnya TNI dan Polri untuk menguji ketangguhan detasemen-detasemen
antiterornya. Kita memiliki Densus 88 Polri, Detasemen 81 Kopasus TNI AD, Detasemen
Jala Mangkara Korps Marinir TNI AL, Detasemen Bravo TNI AU, dan satuan anti-teror BIN.

Kita lihat, detasemen-detasemen itu sering melakukan pelatihan pembebasan pembajakan di berbagai tempat seperti kapal terbang, kereta api, kapal laut, dan fasilitas umum. Jika mereka sudah sering melakukan latihan, kapan praktiknya?

Lihat saja AL Korea Selatan dan AL Malaysia sudah berhasil melakukan penyelamatan terhadap kapal-kapal milik negaranya yang dibajak. Diceritakan secara heroik,
AL Korea Selatan menyerbu sebuah kapal barang yang telah dibajak perompak Somalia di Laut India. Aksi pasukan komando itu menyelamatkan semua kru kapal, termasuk dua awak asal Indonesia, dan menewaskan delapan bajak laut.

Mungkin pihak pemerintah Indonesia dan TNI masih menimbang-nimbang operasi
penyelamatan itu. Mungkin pemerintah masih menimbang-nimbang apakah operasi
mempunyai nilai pencitraan apa tidak, sementara TNI dan Polri mungkin terkendala dengan anggaran.

Namun sangat disayangkan bila kesempatan ini tidak digunakan oleh dentasemen-
dentasemen antiteror untuk mencoba ketangguhannya. Kita sangat malu bila kita belajar pembebasan penyanderaan kapal dari AL Malaysia.


Reply With Quote
  #2  
Old 11th April 2011
ceumekam's Avatar
ceumekam ceumekam is offline
Enthusiast
 
Join Date: Dec 2010
Location: PIC#060 & diuju
Posts: 4,351
Rep Power: 41
ceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guruceumekam is Ceriwis Guru
Default

rupanya masih ada juga ya bajak laut jaman sekarang..
Reply With Quote
  #3  
Old 11th April 2011
sindhu's Avatar
sindhu sindhu is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Jul 2010
Location: Bandung. LEV#25
Posts: 380
Rep Power: 19
sindhu tau seluk beluk forumsindhu tau seluk beluk forumsindhu tau seluk beluk forumsindhu tau seluk beluk forumsindhu tau seluk beluk forumsindhu tau seluk beluk forumsindhu tau seluk beluk forumsindhu tau seluk beluk forum
Default

Cara yg cukup primitif untuk membajak :stress
Reply With Quote
  #4  
Old 14th April 2011
bereketex's Avatar
bereketex bereketex is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jan 2011
Location: PIC#058
Posts: 2,698
Rep Power: 26
bereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessedbereketex is blessed
Default

Quote:
Originally Posted by ceumekam View Post
rupanya masih ada juga ya bajak laut jaman sekarang..
tp efektif ndan....mereka bisa mngantongi ratusan juta dollar setiap tahun dari membajak,,,apa g kaya tu pembajak
Reply With Quote
  #5  
Old 14th April 2011
hktoyshop's Avatar
hktoyshop hktoyshop is offline
Enthusiast
 
Join Date: Jan 2010
Location: www.hk-toys.com
Posts: 8,593
Rep Power: 33
hktoyshop is blessedhktoyshop is blessedhktoyshop is blessedhktoyshop is blessedhktoyshop is blessedhktoyshop is blessedhktoyshop is blessedhktoyshop is blessedhktoyshop is blessedhktoyshop is blessedhktoyshop is blessed
Default

wah..
bener tuh..
seharusnya bebasin donk.
masih mending uang melayang daripada nyawa melayang ..
Reply With Quote
  #6  
Old 25th April 2011
se7olution's Avatar
se7olution se7olution is offline
Newbie
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 32
Rep Power: 0
se7olution mempunyai hidup yang Normal
Default

sebenernya kenapa si itu kok bisa sampe di bajak? apa penyebab terjadinya pembajakan? apa krn memasuki wilayah somalia?
Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:16 AM.


no new posts