
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat berkampanye di Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/3/2014).
Partai Demokrat akan menggelar kampanye akbar di Jakarta, Kamis (3/4/2014). Berbeda dari kampanye-kampanye sebelumnya yang terbuka, kampanye kali ini terbatas untuk kader-kader Partai Demokrat. Hal yang berbeda juga dalam kampanye Demokrat kali ini adalah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan tiga program baru.
"Ini kampanye internal. Maksimum pesertanya sekitar 1.000 orang. Ketum akan sampaikan pidato tentang kondisi negara dan harapan ke depan. Nanti akan disampaikan juga strategi dan taktik pembangunan,� ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli saat dihubungi, Kamis pagi.
Tokoh Betawi yang akrab disapa Nara itu mengaku optimistis bisa meraih hasil yang memuaskan di DKI Jakarta. Untuk tahun 2014, Demokrat menargetkan perolehan suara 25 persen di tiga daerah pemilihan di Ibu Kota.
"Kami optimistis target tercapai karena banyak kader dan lingkungan di Jakarta yang masih senang dengan Demokrat. Kami juga sudah berkampanye di seluruh wilayah di DKI Jakarta," ujar Nara.
Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, menuturkan, akan ada kejutan saat kampanye Partai Demokrat di Jakarta. Pramono mengaku, SBY selaku juru kampanye utama tak hanya menjabarkan "7 kabar baik" yang merupakan isi capaian pemerintahan saat ini, tetapi juga akan menawarkan hal yang baru.
"Pak SBY tidak hanya akan membagi 7 kabar baik hasil pembangunan, akan juga disampaikan 3 program utama masa depan. Tunggu tanggal mainnya," kata adik ipar SBY itu.
Untuk berkampanye hari ini, SBY telah mengajukan cuti sebagai presiden kepada Komisi Pemilihan Umum. Menjelang berakhirnya masa kampanye terbuka, SBY semakin gencar turun ke daerah. Pada minggu ini saja, SBY sudah berkampanye di Palembang. Sesudah Jakarta, SBY juga akan berkampanye di Bogor dan kampanye Demokrat akan ditutup di Sidoarjo pada tanggal 5 April.
Pada Pemilu 2014 ini, Demokrat menargetkan masuk dalam posisi tiga besar. SBY menurunkan target partainya setelah kasus korupsi melanda sejumlah elite partai pemenang Pemilu 2009 ini.
Pada Maret 2013 lalu, SBY mengambil alih jabatan Anas Urbaningrum sebagai ketua umum. Saat itu, hasil survei menunjukkan dukungan untuk Demokrat anjlok hingga di bawah 10 persen. Saat ini, Pramono mengklaim elektabilitas Demokrat telah mencapai angka 11 persen dan berada di posisi ketiga di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar