Sekalipun ada Sate Kambing dan Sate ayam dari Madura misalnya, Sate Ambal tidak terasa tersaingi, bahkan tak sedikit ada rasa akan tersingkirkan. Bahkan, sate tersebut semakin dicari orang terutama bagi mereka yang pernah mencobanya.
Bagi Wisatawan yang kebetulan mengunjungi obyek wisata di Kabupaten Kebumen, atau hanya sekedar untuk datang di kota Lawet ini, bisa menikmati Sate Ambal ini dengan hanya mengeluarkan uang tak lebih dari Rp 8.000,- untuk satu orang.
Perlu diketahui, bahwa Sate Ambal yang cukup terkenal ini berada di Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Kalau dari pasar Kutowinangun menuju arah barat, ada pertigaan terus ambil jalan ke kiri sekitar 10 km dan dari Kecamatan Ambal menuju arah timur.
Saat ini, penjual Sate Ambal ini yang cukup terkenal adalah Pak Kasman 52 tahun, yang katanya menjadi penjual sate sejak masih Sekolah Rakyat. Pengetahuannya membuat sate ini diperoleh dari ayahnya yang bernama Pak Sabar, di mana orang tersebut dulu juga cukup terkenal.
Keturunan
Beberapa sumber mengatakan, bahwa penjual Sate yang ada di Ambal ini dulunya memang merupakan keturunan dari orang tuanya yang berjualan sate. Tanpa ada "darah sate" yang mengalir di tubuhnya itu, konon tak akan bisa membuat Sate yang bisa membuat orang ketagian untuk melahapnya.
Hal tersebut diakui oleh Pak Kasman, selain orang tuanya Pak Sabar yang juga pembuat dan penjual sate, kakeknya yang bernama Samikin juga merupakan Tokoh Sate Ambal. Untuk itu, Pak Kasman merupakan keturunan ketiga dari tokoh sate Ambal yang sekarang sedang terkenal.
Hal ini bisa dibuktikan, sewaktu Bupati Kebumen, Amin Sudibyo menikahkan anaknya yang perempuan belum lama ini, Pak Kasman diminta untuk membuatkan Sate Ambal di rumah Dinas Bupati tersebut, untuk tamunya yang hadir. Untuk keperluan tersebut, Pak Kasman mengerahkan sejumlah tenaganya sejak dari memotong sampai menjadi sindikan Sate yang siap untuk dibakar, maksudnya dipanggang.
Selain itu, Pak Kasman juga sering mendapat panggilan untuk hal yang sama. Baik itu untuk keperluan acara pernikahan, atau resepsi ulang tahun. Namun begitu, di rumah selalu tersedia Sate yang sudah siap untuk disantap.
Untuk bisa membuat Sate yang benar-benar bisa membuat orang segera ingin menyantapnya, ternyata ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah ayam betina, atau ayam babon yang dagingnya banyak mengandung gajih. Lagi pula, ayam jantan seperti jago katanya tak akan bisa menjadi Sate yang enak.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Pic:
Ini satenya gan
Ini sausnya gan. Yang bikin beda sausnya kagak pake kacang, tapi pake tempe, rasanya manis, mantep pokoknya.
Lanthing
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Lanthing:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Info:
Salah satu makanan khas yang ada di Kabupaten Kebumen adalah LANTHING. Makanan kecil yang bahan bakunya berasal dari pohon ketela (budin=Jawa) ini lebih dikenal sebagai Lanthing Karanganyar. Tidak salah, karena yang membuat makanan tersebut adalah para warga di Dukuh Sanggrahan Desa Meles Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen.
Jangan salahkan orang kalau akhirnya yang lebih dikenal adalah nama Lanthing Karanganyar. Sebab lokasi desa pembuat lanthing ini berada di sebelah selatan Pasar Karanganyar. Bahkan, sebagian besar toko yang menjual Lanthing ini di Karanganyar. Untuk itu lebih dikenal sebagai Lanthing Karanganyar.
Tak apalah, yang jelas makanan kecil yang sangat digemari masyarakat ini terasa 'renyah' dan 'gurih' dan membuat lidah ini serasa ingin selalu ketagihan. Dan yang lebih khas lagi, warna dari Lanthing ini adalah dua warna, yakni Lanthing Merah dan Lanthing Putih.
Ada yang mengatakan, kalau saat dimulainya pembuatan makanan tersebut terjadi saat Indonesia menjelang Kemerdekaan. Untuk itu ada suatu niat menanamkan rasa cinta pada Bendera sang Merah Putih, yang diwujudkan secara samar dalam sebuah makanan kecil yang kemudian diberi nama Lanthing ini. Lanthing Super
Jangan salah, makanan Lanthing ini juga ada kualitas jenis super dan biasa. Untuk itu harganya pun berbeda antara yang Lanthing Super dan Lanthing jenis biasa. Sekalipun lebih mahal, jenis ini katanya lebih mudah untuk dijual. Permintaannya banyak dari luar Kabupaten Kebumen.
Begitu juga sebaliknya, anda jangan salah pilih kalau beli makanan tersebut. Sekarang ini ada produksi Lanthing yang bukan dari Dukuh Sanggrahan, tetapi rasa dan mutunya jauh berbeda sekalipun harganya relatif lebih murah. Untuk tidak salah beli, bisa langsung membeli di Pengrajin Dukuh Sanggrahan Desa Meles Kecamatan Adimulyo.
Bahkan makan Lanthing ini telah membuka lapangan kerja bagi banyak orang, termasuk di dalamnya adalah para pengecer yang setiap saat keliling dari toko ke toko, bagi yang produksinya tak ada pesanan dari konsumen. Makanan kecil Lanthing ini kini bisa didapatkan di toko-toko sepanjang jalan Pasar Karanganyar dan beberapa toko di Kebumen atau Gombong. Namun tak sedikit yang dijajakan di sejumlah Obyek Wisata. Itulah Lanthing, gurih dan nikmat rasanya untuk dikunyah dan mengundang selera.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Pic:
Lanthing sekarang sudah ada dalam berbagai rasa gan, dari balado, keju, jagung bakar, dll.
Bengkoang
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for bengkoang:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Info:
Bengkoang banyak dibudidayakan di Kecamatan Prembun dan Mirit. Sekarang juga sudah ada Keripik bengkoang lho gan...nih infonya
Bengkoang Prembun yang sebagian besar ditanam oleh petani bengkoang di Kecamatan Prembun dan mirit ternyata layak untuk dibuat keripik. Selain rasanya cukup enak, keripik bengkoang juga memiliki tingkat kerenyahan yang bagus sebagai sebuah komoditas perdagangan makanan olahan. Kendati demikian, aspek permodalan yang tinggi dalam usaha ini akan menyulitkan pengusaha keripik bengkoang untuk mengembalikan modal usaha yang ditanamnya.
"Soal kualitas, keripik bengkoang tak perlu disangsikan lagi. Namun dari sisi ekonomi, saat ini masih sulit untuk dijadikan sebagai produk usaha yang menguntungkan," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Sosial Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kebumen Drs H Ari Tasiman MPd di ruang kerjanya, belum lama ini. Diungkapkan oleh Ari, didorong oleh rasa kepedulian yang tinggi terhadap nasib para petani bengkoang di wilayah Prembun, instansinya berusaha melakukan suatu uji coba mengolah buah bengkoang menjadi makanan olahan. Diharapkan, uji coba itu bisa memunculkan alternatif baru dalam pemasaran bengkoang Prembun. Tak hanya dijual sebagai buah segar, namun bisa juga dijual sebagai makanan jadi yang bisa dimanfaatkan sebagai buah tangan yang khas dari daerah ini. Dengan demikian, petani bisa mendapatkan nilai tambah dari tanaman bengkoang. Sampai saat ini, buah bengkoang Prembun dijual oleh sejumlah pedagang di sepanjang jalan raya kota Prembun dan sebagian lagi dilempar ke Bogor sebagai bahan baku asinan Bogor. Hasil uji coba ternyata sangat memuaskan, keripik bengkoang yang diidam-idamkan ternyata bisa dihasilkan dengan kualitas yang bagus. Namun setelah dilakukan kalkulasi terhadap pembiayaan usaha, pembuatan keripik bengkoang dianggap belum bisa diterapkan oleh pengusaha skala kecil dan menengah, mengingat permodalan yang harus disiapkan untuk usaha tersebut cukup tinggi. Biaya tertinggi yang harus dikeluarkan adalah untuk pembelian alat pengering bengkoang. Oven tersebut berfungsi untuk mengeluarkan kandungan air buah bengkoang yang cukup tinggi. Saat ini, harga oven tersebut masih mencapai puluhan sampai ratusan juta rupiah, yang kemungkinan masih sulit dijangkau oleh usaha kecil dan menengah. "Mengingat pertimbangan itulah, sampai saat ini hasil uji coba kami itu belum kami sebar luaskan kepada masyarakat, kecuali ada teknologi baru yang jauh lebih murah dibandingkan teknologi oven pengering yang ada saat ini.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for pic:
bengkoang prembun yang manis gan
ini kripik bengkoang, tapi hanya ilustrasi ya gan, ane gak nemu pic kripik bengkoang prembun, yang ini pic bengkoan padang
Nasi Penggel
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Nasi Penggel:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Info:
Nahhh ini satu lagi oleh-oleh dari kota kebumen, yang terkenal dengan pantai karang bolongnya itu lho,nggak ngeh juga itu tu yang banyak sarang burung waletnya terkadang orang kebumen menyebutnya Lawet.
kali ini saya tidak akan menceritakan tentang Walet tapi ada suatu makanan yang khas yang di kebumen sendiri katanya sudah agak jarang....tetapi kalo dari segi rasa sangat unik....Namanya nasi PENGGEL (baca: dengan E taling, bukan E pepet yaa). Nasi penggel ini terdiri dari nasi, santan, jantung pisang, nangka sayur dan daun singkong yang dirajah kecil ...satu lagi ditambah tahu atau tempe sayur. Nasinya dibentuk bulat-bulat sebesar telor ayam kampung...lalu disiram kuah sayuran bersantan tadi ditambah kulit sapi dengan potongan besar diatasnya ditaro tempe/tahu sayur, dan yang unik lagi harus disajikan di atas daun pisang...rasanya sangat khas.
oya gan.. kalo mau menikmati nasi penggel harus pagi-pagi gan, dari jam 5.30 sampai 8.00. Karena memang nasi penggel hanya dijual pagi hari.