Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Pada bulan suci tersebut, seluruh masyarakat penganut agama Islam memiliki kewajiban untuk berpuasa. Puasa menahan rasa lapar, dahaga, dan hawa nafsu tersebut biasanya dilakukan selama sekitar 12 hingga 14 jam setiap harinya. Tapi ternyata ada beberapa negara di dunia ini yang memiliki waktu berpuasa lebih lama, bahkan hampir 24 jam lho. Wah!!
Bersyukurlah bagi pemeluk agama Islam yang tinggal di Indonesia. Indonesia yang berada di wilayah beriklim tropis membuat mereka yang berpuasa tak perlu lama-lama menunggu waktu berbuka. Namun hal berbeda dirasakan oleh penduduk muslim di kota Lule�, Swedia. Mereka harus berpuasa setidaknya selama 21 jam setiap hari. Ini dikarenakan matahari disana bersinar sejak jam 2 pagi dini hari dan baru akan terbenam pada pukul 11.30 malam harinya. Duh, seperti apa ya rasanya menjalani ibadah puasa hingga hampir sehari semalam setiap hari?!
Tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang berpuasa karena harus lebih lama menahan lapar. Tak sedikit juga dari mereka yang mengaku agak sulit menjalani ibadah puasa selama itu. Maka dari itu diberikan beberapa solusi untuk mengatasi masalah waktu berpuasa ini. Ya, mereka diperbolehkan untuk berbuka puasa dengan mengikuti waktu kota yang menjadi kiblat umat Islam. Namun para ulama di Eropa yang selalu membuat pertemuan rutin jelang Ramadhan lebih menyarankan untuk berpuasa mengikuti waktu kota terdekat yang durasinya lebih pendek. Paling tidak diharapkan mereka yang berpuasa akan mendapatkan lebih banyak waktu untuk mengisi energi dan menambah nutrisi.
Masyarakat muslim di daerah Skandinavia, seperti Norwegia, Swedia dan Finlandiamemang harus berjuang merasakan siang hari yang lebih lama daripada malam haru. Bahkan kota Malm� hampir disinari matahari selama 24 jam pada bulan Juli. Semoga mereka diberi kekuatan dan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa hingga sebulan penuh ya!
Sumber
Bersukurlah kita yang masih dalam waktu normal