Large Image Link (480 kB)
Dalam sejarahnya, selain sampai pelosok Jawa, murid-murid Sunan Giri juga tersebar sampai Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi hingga Maluku.
- Sunan Giri mempunyai nama asli Raden Paku. Selain nama tersebut, ada beberapa nama lain yang juga melekat pada dirinya. Raden Paku juga mempunyai sebutan Joko Samudra karena dulunya ia dibuang oleh kakeknya ke laut kemudian ditemukan oleh seorang awak kapal. Setelah tumbuh dewasa di pesantren Sunan Ampel, Raden Paku juga diberi nama Maulana Ainul Yaqin karena kecerdasannya.
Dikutip
brilio.net dari buku Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual terbitan Kompas, Jumat (26/6), rupanya Raden Paku mempunyai kisah menarik saat mencari daerah tempat ia berdakwah. Diceritakan bahwa setelah bertahun-tahun belajar dengan Sunan Ampel, ia dan putra Sunan Ampel, Maulana Makhdum Ibrahim diutus Sunan Ampel untuk menimba ilmu ke Makkah. Tapi sebelum ke Makkah mereka harus singgah dulu di Pasai untuk bertemu dengan Syekh Maulana Ishaq.
Inilah cara Sunan Ampel untuk mempertemukan Raden Paku dengan ayahandanya. Akhirnya mereka malah menimba ilmu di Pasai dengan Syekh Maulana Ishaq. Setelah 7 tahun belajar di Pasai, mereka kembali ke Jawa. Sebelum kembali ke Jawa, Maulana Ishaq membekali Raden Paku dengan segenggam tanah. Maulana Ishaq meminta Raden Paku untuk mendirikan pesantren di tempat yang warna dan bau tanahnya sama dengan yang diberikan.
Setelah bertafakkur 40 hari untuk meminta petunjuk Allah, akhirnya Raden Paku mendirikan pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, selatan Gresik. Dalam sejarahnya, selain terkenal sampai pelosok Jawa, murid-muridnya juga sampai Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi hingga Maluku. Bahkan menurut Babad Tanah Jawa, murid Sunan Giri juga sampai ke China, Mesir, dan Arab. Karena tinggal di perbukitan itu akhirnya Raden Paku disebut Sunan Giri karena dalam bahasa Jawa bukit berarti giri.