
30th June 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Jan 2011
Posts: 114
Rep Power: 0
|
|
Tiga Anak Asal NTT Akan Jalani Sidang Penentuan Usia di Australia
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tiga anak asal Manomolo, Nusa Tenggara Timur, akan menjalani sidang untuk menentukan usia mereka di pengadilan Australia, Jumat, 1 Juli 2011. "Bila terbukti masih anak-anak, langsung bebas," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, ketika dihubungi Tempo, Rabu, 29 Juni 2011.
Berdasarkan laporan yang diterima Arist, Ako Lani, 16 tahun, Ose Lani 15, dan John Ndalu, 15, dimasukkan ke dalam penjara usia dewasa berdasarkan penelitian tulang ketiganya yang dilakukan Pemerintah Australia. "Umur mereka diperkirakan lebih dari 19 tahun," kata Arist.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Australia akan mendampingi tiga anak ini dalam persidangan hari Jumat. Arist menyatakan, pihak KBRI sudah mengumpulkan data berupa surat akta kelahiran dan surat baptis sebagai bukti dalam persidangan. "Ada beberapa ahli dari Jakarta juga yang ikut membuktikan usia mereka," kata Arist.
Bila terbukti, usia ketiganya masih remaja, akan langsung dibebaskan. "Bisa langsung dipulangkan ke NTT," kata Arist. Indonesia dan Australia adalah negara yang mengakui Konvensi Ratifikasi Persatuan Bangsa Bangsa tentang anak. Selain itu, Indonesia dan Australia mengakui Beijing Rule tahun 1974 yang menyatakan pidana adalah jalan terakhir bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum.
Ako Lani, Ose Lani, dan John Ndalu ditangkap di dalam sebuah kapal pengangkut yang diduga berisi pencari suaka di dekat Ashmore Reef, Australia, pada Oktober 2010. Tiga anak asal Nusa Tenggara Timur ini dipenjara di Queensland, Australia, bersama-sama para penjahat dewasa lainnya.
Tiga anak ini diajak 41 imigran gelap asal Afganistan dan Arab untuk menjadi tukang masak di kapal mereka. Para imigran ini hendak mencari suaka di Australia. Namun, para imigran ini lebih dulu kabur dari perahu sebelum ditangkap polisi Australia.
Bila bebas, ini akan menjadi berita bahagia bagi keluarga tiga anak asal NTT ini. Pasalnya, saat dihubungi Tempo beberapa waktu lalu, pihak keluarga mengira ketiga anak sudah meninggal dunia saat memancing di laut.
FRANSISCO ROSARIANS
|
|