FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
PENYAKIT radang paru-paru atau yang lebih sering dikenal dengan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyebab kematian yang paling sering terjadi pada anak-anak di seluruh dunia.
Di Indonesia penyakit ini menempati urutan paling atas dalam daftar penyebab kematian, terutama sering terjadi pada musim penghujan seperti saat ini. Saluran pernafasan berhubungan langsung dengan dunia luar, maka tidak mengherankan bila bakteri, virus, jamur, dan benda-benda asing lainnya dapat masuk dengan mudah dan menyebabkan infeksi. Penyakit radang paru yang ringan tidak perlu dirawat di rumah sakit dapat dilakukan rawat jalan saja, bila mengalami perburukan atau dalam kategori berat diperlukan perawatan inap. Radang paru adalah suatu radang jaringan paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, cacing, bahan-bahan asing yang secara tidak sengaja masuk ke dalam saluran nafas seperti susu atau makanan lainnya. Bakteri penyebab tersering pada masa anak-anak. Gejala klinis radang paru yang terjadi biasanya didahului infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa hari dan diikuti demam mencapai 39-40� C kadang disertai sesak nafas, nyeri kepala dan nyeri perut. Penanganan yang dilalakukan adalah pemberian oksigen disertai kombinasi antibiotika dan bisa juga ditambah cairan bila penderita tampak dehidrasi. Gejala Virus penyebab terbanyak terutama pada masa bayi. Gejala yang sering ditimbulkannya didahului dengan demam, batuk, pilek, nyeri tenggorok, suara serak, tidak mau makan dan muntah. Secara umum sama dengan radang paru karena bakteri namun pada penyakit ini lebih ringan dan keadaan umum pasien lebih baik. Tidak ada penanganan yang spesifik karena dapat sembuh sendiri tanpa komplikasi. Ada juga jenis jamur yang dapat menyebabkan infeksi saluran nafas pada anak usia sekolah yaitu sekitar usia 10-15 tahun. Infeksi tersebut jarang menular, ini terbukti dengan rendahnya angka infeksi pada kontak di dalam keluarga. Gejalanya ditandai dengan sakit kepala, badan terasa tidak enak, batuk dan demam. Infeksi tersebut dapat mengenai tempat lain selain saluran nafas, meliputi kulit, jantung dan persendian. Pemberian antibiotika dapat diberikan selama kurang lebih 1 minggu. Radang paru dikarenakan infeksi cacing, biasanya oleh larva cacing yang masuk ke usus halus kemudian berpindah ke jaringan paru. Sering dijumpai pada negara-negara yang sedang berkembang terutama daerah yang beriklim lembab, hangat dan sanitasi yang buruk. Gejala awal dapat berupa batuk, demam tidak tinggi dan kesulitan nafas terutama pada anak-anak disertai keluarnya dahak yang kental dan mengandung telur cacing. Penyakit ini tidak berat dan diperlukan pemberian obat cacing, bila terjadi infeksi lanjutan dapat diberikan antibiotika. Dengan kekebalan tubuh yang baik, penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan secara khusus. Sedangkan benda asing baik padat maupun cair yang masuk ke paru-paru juga dapat menyebabkan gejala batuk disertai sesak yang terjadi antara 1-2 jam setelah masuknya benda asing tersebut. Penghisapan langsung pada saluran nafas serta pemberian oksigen adalah tindakan yang harus dilakukan secepat mungkin, sedangkan penggunaan antibiotika kurang terbukti manfaatnya. Tindakan pencegahan mempunyai arti penting dengan cara menjaga makanan yang masuk ke mulut bayi tidak berlebihan sehingga perut bayi menjadi sangat penuh. Setelah diberi makan, kepala bayi jangan sampai posisinya lebih rendah dari bagian badan. Pemeriksaan laboratorium dan radiologis seperti foto X-ray dapat membantu untuk menegakkan diagnosa dan memantau keberhasilan pengobatan yang diberikan kepada penderita. dr. Citra Indah Ari Murtini * Penulis adalah alumni FK Universitas Airlangga |
![]() |
Thread Tools | |
|
|