Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge > Gossip & Gallery

Gossip & Gallery Gossip, artist, images of unique and interesting all here.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 16th November 2011
yudho1's Avatar
yudho1 yudho1 is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 10,852
Rep Power: 28
yudho1 mempunyai hidup yang Normal
Default Parah..pemulung dipenjara karena dituduh akui ganja bukan miliknya!!!!

[IMG] [/IMG]


Saleh Dipaksa Akui Ganja yang Bukan Miliknya



Kamis, 18 Februari 2010 | 03:12 WIB



Hari-hari Chairul Saleh Nasution kini semakin gelap. Ketidakpastian penghasilan sudah jadi kawan sehari-hari bagi pemulung yang hanya bermodalkan karung kumal itu. Masa depan itu kian tak menentu setelah ia dituduh menyimpan sepaket kecil ganja, hingga akhirnya harus duduk di kursi pesakitan.



Rabu malam, 2 September 2009, menjadi hari yang mengubah kehidupan Saleh (38). Saat tengah memilah hasil memulung hari itu, sembari berbincang dengan seorang kawan, datanglah pria bertubuh gempal menghampirinya.



Saleh tidak mengenal pria itu. Namun, kehidupan di tepi rel kereta api yang tak jauh dari Stasiun Kemayoran, Jakarta Pusat, telah membuatnya menerima siapa pun yang mampir ke kursi kumal yang dijadikan tempat tinggalnya. Ruang terbuka di tepi rel membuat �rumah� Saleh bukanlah kawasan privat, melainkan ruang publik yang dipakainya sebagai tempat mengaso dan menimbun barang pulungan.



Aji, kawan Saleh, berbincang, bahkan menawari pria itu rokok. Tidak lama kemudian Aji pergi. Sepeninggal Aji, lelaki bertubuh gempal itu justru menuduh Saleh menyimpan ganja.



Pria kelahiran Medan itu tentu saja kaget karena ia tidak pernah bersentuhan dengan ganja, apalagi ketika tamunya itu seolah mengambil bungkusan kecil dari bawah kaki bangku yang didudukinya. Sang tamu menyebutkan bahwa isi bungkusan itu adalah ganja.



�Jangankan beli ganja, hasil memulung hanya cukup untuk makan sehari-hari,� tutur Saleh.



Berbekal bungkusan ganja itulah Saleh digelandang meninggalkan sofa yang merangkap tempat tinggalnya di tepi rel kereta di kawasan Kemayoran. Sang tamu membawa Saleh berkeliling dengan menumpang sebuah taksi. Perjalanan dimulai dari Jalan Benda di Kecamatan Kemayoran, sekitar Hotel Borobudur, hingga Mangga Besar.



Selama di jalan, Saleh disiksa dan dipaksa agar mengakui ganja itu miliknya. Pria yang membawa Saleh juga meminta uang Rp 5 juta kalau Saleh mau dibebaskan. Apa daya, Saleh tak pernah kenal tabungan sehingga bagi Saleh uang sebesar itu jauh di luar jangkauan.





Karena tidak memenuhi uang yang diminta, pada dini hari, laki-laki yang mengaku bernama Dicky itu membawa Saleh hingga ke sebuah pos polisi di Kemayoran. Tidak cukup itu, Saleh digiring ke Polsek Metro Kemayoran. Sejak penangkapan, Saleh mendekam di sel polsek itu sebelum dipindahkan ke Rutan Salemba sejak 21 Oktober, bersamaan dengan pelimpahan berkas dari polisi ke kejaksaan.





Di polsek, Saleh dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai tersangka. BAP dibuat oleh Kepala Unit Narkoba Aiptu Suyanto dan penyidik pembantu Brigadir Rusli.



Dalam BAP dituliskan bahwa Saleh mendapatkan daun ganja kering seberat 1,68 gram itu dari laki-laki yang tidak dikenal secara cuma-cuma pada Rabu, 2 September 2009, pukul 23.45. Saleh lantas ditangkap oleh polisi berbaju preman, yakni Hari Satria, Lasmen Tanjung, dan Wahyu Murtyanto, Kamis pukul 00.30. Paket ganja itu kemudian diserahkan kepada polisi yang menangkapnya.



Di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang hingga kini masih berjalan, keterangan dalam BAP itu terus dibantah Saleh. Saleh mengaku tidak pernah diperkenankan membaca BAP, sampai berkas itu dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.



�Saya hanya disuruh cepat-cepat menandatangani BAP di kantor polisi. BAP baru saya baca di kejaksaan,� ujarnya.



Saleh bahkan sempat disuruh menandatangani segepok surat yang juga tidak boleh dibacanya. Satu surat yang ditandatanganinya itu antara lain menyatakan bahwa ia tidak mau didampingi pengacara.



�Logikanya agak aneh. Kalau ada orang miskin yang tidak bersalah, mengapa ia enggan didampingi pengacara,� ujar Raja Nasution, yang kini menjadi kuasa hukum Saleh.



Banyak kejanggalan



Di pengadilan, majelis hakim yang diketuai Syarifuddin mendatangkan tiga polisi yang dijadikan saksi dalam BAP. Ketiga polisi itu bahkan menyangkal keterangan di BAP.







Dua tetangga Saleh, Andi Romli dan Abna, dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan. Keduanya menyebutkan bahwa Saleh dibawa pergi oleh seorang laki-laki bertubuh besar, bukan tiga polisi seperti yang tertulis di BAP.



Dalam keseharian, para tetangga biasa melihat Saleh berangkat mencari barang bekas pada pagi hingga tengah hari. Setelah istirahat sejenak, ia kembali pergi mencari barang bekas hingga malam. Seusai berkeliling, ia langsung menyortir barang bekas sebelum dijual.



Penyortiran barang dilakukan di sofa kumal yang ada di tepi rel. Di sofa itu pula Saleh biasa tidur. Barang-barang pribadi berupa baju, misalnya, ditumpuk bersama barang-barang bekas yang dikumpulkannya.



Dari kerja seharian itu, Saleh mendapatkan uang Rp 30.000 per hari. �Kalau lagi untung, saya bisa dapat Rp 50.000 sehari. Itu pun kerja dari pagi sampai malam,� kata Saleh.



Dengan kondisi serupa itu, agak aneh jika ia dijadikan sasaran pemerasan Rp 5 juta, berkedok penangkapan ganja 1,6 gram. Saat dimintai tanggapan, Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hamidin enggan berkomentar. Ia hanya mengatakan bahwa kejadian itu berlangsung sebelum dirinya memimpin Polres Jakarta Pusat.





Perjalanan nasib Saleh memang masih panjang. Kelompok masyarakat seperti Saleh kerap diabaikan hak-haknya dalam proses hukum. Jika kasus tidak sampai terangkat ke permukaan dan diketahui publik, bukan tidak mungkin ketidaktentuan masa depan Saleh dan �SalehSaleh lain� semakin nyata. Semua kini berharap pada keadilan di ujung palu majelis hakim.(Agnes Rita Sulistyawaty)



SUMBER : http://cetak.kompas.com/read/xml/201...bukan.miliknya



MAAF KLO



HERAN?? UDAH JELAS2 POLISI NYA YG BIKIN BAP?? MALAH NYANGKAL LAGI??



MAKIN LAMA HUKUM MAKIN PARAH...SUDAH TIDAK MEMIHAK KEPADA RAKYAT KECIL...HUKUM KEBAL TERHADAP MEREKA YANG BERKUASA...SELALU SAJA YANG LEMAH DITINDAS...



SEMOGA KEJADIAN INI MENDAPAT PERHATIAN DARI PARA PENEGAK HUKUM..YANG BERSUMPAH ATAS PARA JABATANNYA...INGAT SETIAP PERBUATAN ANDA PASTI DIMINTAI PERTANGGUNG JAWABANNYA DI ALAM SANA.. NANTI... MUNGKIN ANDA BISA LOLOS DARI HUKUM DI DUNIA..TAPI TIDAK DI AKHIRAT NANTI



SEMOGA TIDAK TERULANG KEJADIAN SEPERTI INI KEDEPANNYA.....



MENERIMA BARTER ( SERTAKAN ID JURAGAN..TAPI WAITING LIST YA GAN )



MOHON DI RATE BINTANG LIMA




Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:42 AM.


no new posts