Manchester - Manchester City memilih untuk menunda izin kepergian Yaya Toure ke Piala Afrika. Keputusan itu pun diterima Toure, meski dengan perasaan campur-aduk.
Keputusan City tersebut dilandasi alasan bakal ketatnya jadwal pertandingan pada medio Desember hingga Januari.
The Citizens harus menghadapi Liverpool di leg I semifinal Piala Carling dan Manchester United di babak ketiga Piala FA. Dua laga tersebut dinilai sebagai laga penting, selain, tentunya, laga-laga di Premier League.
Piala Afrika 2012, yang dihelat di Gabon dan Equatorial Guinea, bakal berlangsung pada 21 Januari. Menurut peraturan FIFA, setiap negara yang berlaga bisa memanggil pemainnya 14 hari sebelum turnamen dimulai. Itu berarti Pantai Gading bisa memanggil Yaya, dan sang kakak, Kolo, pada 8 Januari. Ini berarti City bisa kehilangan Toure selama sebulan.
Namun demikian, kedekatan manajer City, Roberto Mancini, dengan manajer Pantai Gading, Francois Zahoui, memudahkan klub asal Manchester itu untuk menunda keberangkatan Toure ke Piala Afrika. Meski, hal ini meninggalkan perasaan campur-aduk untuk Toure.
"Ini sulit karena saya sangat bingung karena City juga butuh semua pemainnya," ujar mantan pemain Barcelona itu seperti dilansir
Guardian.
"Saya harus pergi karena negara saya telah melalui saat-saat sulit, saya jadi memiliki perasaan bersalah dan agak bingung karena ini. Loyalitas saya terbagi dan saya merasa agak sedih karenanya."
Toure sendiri yakin, City sebenarnya punya cukup pemain untuk menggantikan dirinya. Oleh karenanya, kepergiannya ke Piala Afrika, seharusnya, tidak jadi masalah.
"Saya yakin City bisa menghadapinya. Kami punya pemain-pemain fantastis yang bisa menggantikan posisi saya, seperti Nigel De Jong dan Gareth Barry. Sementara itu, Owen Hargreaves juga tengah berusaha untuk kembali bermain," tukasnya.