Menjadi Ahli Di Bidangnya

Pendeta

MENJADI AHLI DI BIDANGNYA

1 Tawarikh 25:1-7

PEMBUKAAN:

Karena salah satu kunci yang terpenting supaya kita bisa diberkati dan dipakai oleh Tuhan dalam hal-hal besar adalah kita harus menjadi ahli di bidang kita, maka kita akan belajar tentang tema ini.

1. Apa artinya menjadi ahli di bidangnya.

a. Artinya adalah kalau kita menjadi juru masak jadilah jurur masak yang ahli, kalau kita juru mudi jadilah juru mudi yang ahli, kalau kita jadi seorang guru/murid jadilah ahli di bidang kita, jadilah karyawan yang ahli, pengusaha yang ahli, dll.

b. Sehingga membuat orang lain mengakui kita ahli di bidang kita.

c. Jangan kita menjadi orang-orang yang bodoh dan terus-menerus menjadi orang yang bermutu rendah.

2. Allah ingin kita menjadi ahli di bidang kita

a. Kisah ini adalah kisah tentang Kemah Daud yang sangat menyenangkan hatinya Tuhan (ayat 1)

b. Kalau kita membangun kemah Daud yang sangat menyenangkan hatinya Tuhan ini, maka kita akan diberkati luar bisa.

c. Di kemah Daud, yang melayani adalah orang-orang yang ahli di bidangnya (ayat 7)

d. Tuhan senatiasa mencari orang yang mau menjadi ahli di bidangnya supaya bisa diberkati dan dipakai untuk membangun pekerjaan-Nya di muka bumi ini (Keluaran 26:1; 28:6; 28:15; 35:10; 35:25)

e. Maka kalau kita mau menjadi orang-orang yang ahli di bidang kita, kita akan mendapat berkat yang besar dalam kehidupan kita sesuai dengan janji Allah bagi kita.

3. Langkah-langkah suapay kita bisa menjadi ahli di bidang kita

1. Ditempatkan di tempat yang tepat

a. Ayat 1 Daud menunjukkan mereka sesuai dengan talenta dan karunia atau bakat yang ada pada mereka.

b. Alkitab mengajarkan setiap kita sudah diberi oleh Tuhan karunia masing-masing sesuai dengan tugas yang Tuhan berikan kepada kita (Roma 12:6-8)

c. Maka kita harus menempatkan seseorang atau diri kita pada tempat yangs esuai dengan karunia atau talenta yang Tuhan berikan pada kita.

d. Kalau kita menempatkan di tempat yang salah, maka kita tidak bisa maksimal atau menjadi ahli.

e. Namun kalau kita menempatkan di tempat yangs esuai karunia yang Tuhan berikan pada kita, maka kita akan mudah bertumbuh maksaimal dan menjadi ahli di bidang kita.

2. Dibimbing dengan baik

a. Ayat 2 dan 6 Raja Daud yang memberi petunjuk dan ayah mereka yang memimpin mereka untuk melakukan petunjuk yang diberikan oleh raja Daud.

b. Jadi mereka adalah seniman yang mau dibimbing dengan sangat baik oleh orang tua dan oleh pemimpin.

c. Seniman seperti ini yang disukai Tuhan dan terus bertumbuh dalam karakter dan kepandaian.

d. Iblis dulunya disebut lucifer, dia diberi talenta pujian penyembahan yang luar biasa untuk memimpin malaikat-malaikat disorga dalam memuji dan menyembah Tuhan. Tetapi Iblis/Lucifer adalah seniman yang tidak mau diatur/tidak mau tunduk sehingga memberontak pada Tuhan maka akhirnya dibuang oleh Tuhan dan mengalami kehancuran dalam kehidupannya.

e. Pembimbing dan penundukan diri adalah sarana yang sangat penting sekali untuk pembentukan karakter kita.

f. Karunia yang besar tanpa karakter yang mantap sangat berbahaya, karena justru akan menyeret kita kepada kesombongan dan kehancuran.

g. Maka supaya menjadi Ahli di bidang kita dan menyenangkan hatinya Tuhan, maka kita harus menjadi seorang yang mau dibimbing dengan baik.

3. Dilatih dengan sungguh-sungguh

a. Ayat 7 suapya mereka menjadi Ahli, mereka harus dilatih terlebih dahulu, sebab tanpa dilatih dengan sungguh-sungguh mereka tidak akan bisa menjadi ahli.

b. Makin jarang kita berlatih, makin kurang keahlian kita, tapi makin banyak kita berlatih akan membuat kita makn mahir dan ahli di bidang kita.

c. Seorang juara biasanya adalah orang-orang yang berlatih lebih banyak daripada orang pada umumnya.

d. Maka kalau kita ingin menjadi Ahli di bidang kita, apalagi ingin menjadi juara, kita harus berlatih dengan sungguh-sungguh bahkan lebih dari orang lain.

PENUTUP:

Marilah kita berjuang sungguh-sungguh supaya kita menjadi ahli di bidang kita sehingga menyenangkan hatinya Tuhan dan mengalami keberhasilan besar serta memiliki kehidupan yang menjadi berkat.

Terkait:

Menu