Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Kristen

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th November 2010
Pendeta Pendeta is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 976
Rep Power: 16
Pendeta mempunyai hidup yang Normal
Default Disturbing Behavior - 39/53 - Pelecehan Seksual

PELECEHAN SEKSUAL



Kekerasan seksual adalah segala tindakan yang bersifat seksual, baik secara fisik atau pun lisan, yang merusak kepercayaan dan keamanan seseorang. Para korban kekerasan seksual telah dipaksa, ditekan atau dimanipulasi agar turut ambil bagian dalam aktivitas seksual yang tidak mereka kehendaki. Menurut Barry Levy, ketika ditanya , "Bagiamanan pelecehan seksual yang kalian mabil?" para remaja menjawab bahwa mereka diolok dengan sebutan yang berbau seksual, dipaksa berhubungans eks setelah dipukuli. dipaksa untuk berjalan pulang ke rumah mereka dengan keadaan telnajang, atau teman pria ataupun teman wanita mereka selallu menuntut untuk berhubungans eks. Mereka dipaksa berhubungan seks, dipaksa utnuk melakukan aktivitas seksual yang menjijikkan, payudara perempuan digigit atau dicubit, mereka diperkosa, ditampar, atu dicubt dan dipaksa untuk melakukan hubungan seks tanpa alat pelindung.


Pelecehan seksual terhadap anak dilaporkan terjdai sebanyak delapan ppuluh ribu kali dalam setahun, belum termasuk peristiwa pelecehan yang tidak dilaporkan karenan anak-anak takut untuk mengatakan kepada siapap pun apa sebenarnya yang telah menimpa mereka. Remaja puteri beresiko paling tinggi untuk mengalami kekerasan seksual dibandingkan kelompok usia lainnya karen abesarnya jumlah perkosaan saat kencan ataupun oleh teman atau kenalan yang terjadi pada kelompok usia ini, ditambah dengan pelecehan seksual dan incest (hubungan seks antar keluarga). Dalam suatu studi terhadap 769 orang siswa putera SMP dan SMU di daerah pinggiran Winconsin, 52 persen dari para korban dilaporkan melakukan perilaku seksual yang agresif. Dua puluh empat persen terlibat dalam tindakan meraba secara seksual di luar kehendak seseorang, terhadap anak remaja lain; 15 persen terlibat dalam pemaksaan seksual (seperti berbohong) untuk memulai aktivitas seksual; 14 persen terlibat dalam semacam perilaku penyerangan menggunakan kekuatan fisik, berbagai ancaman secara fisik, atau memakai alkohol untuk melakukan hubungan seksual.


Akibat pelecehan seksual di masa lalu atau yang masih berkelanjutan para remaja yang pernah mengalami pelecehan tersebut berpeluang lebih besar untuk terlibat dalam kenakalan remaja lebih dari pada anak-anak sebaya yang tidak mengalaminya, termasuk terlibat berbagai masalah di sekolah, konflik-konflik dengan pihak berwajib, melakukan perbuatan seksual terlalu dini, dan mengalami gangguan perilaku makan. Perilaku demikian ini mungkin membantu para remaja meloloskan diri dari resiko berbahaya yang lebih besar dan/ atau berfungsi sebagai jeritan minta pertolongan. Aak remaja yang merupakan korban dari pelecehan seksual yang berkepanjangan biasanya mengembangkan sikap percaya diri dan rasa nyaman yang rendah, merasa tidak berharga,d an mempunyai pemikiran yang menyimpang atau tidak normal mengenai seks. Mereka mungkin menjadi penyendiri dan tidak percaya pada orang dewasa serta cenderung untuk bunuh diri. Berulang kali, remaja yang menghadapi pelecehan seksual mengalami berbagai kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain kecuali dalam hal seksual dan keadaan-keadaan itu akan berkembang hingga dia melakukan pelecehan seksual pada anak remaja lainnya.


Tanda-tanda orang mengalam pelecehan seksual antara lain suasana hati sering berganti-ganti, mengasingkan diri dari keluarga dan sahabat, menghindar dari lawan jenis, tiba-tiba menangis atau marah sewaktu disinggung tentang hubungan seksual.


Kerusakan paling parah yang dialami para korban bukanlah apa uang telah menimpa mereka namun bagaimanan mereka bereaksi terhadap apa yang telah terjadi. Korban yang masih bertahan hidup seringkali mengalami mati rasa, baik secara fisik maupn emosional. Mereka menjalani hidup seperti myat hidup: mati rasa, masa bodoh, dan tanpa emosi. Mereka takut terhadap lokasi-lokasi umum dan tidak membiarkan orang lain mendekati mereka baik secara fisik dan emosional. Ketika mereka membangun dinding di sekitar diri mereka untuk memisahkan diri dari orang-orang pada suatu jarak yang mereka rasa amn, mereka kemudian menyadari bahwa dinding tersenut justru engurung mereka. Beberapa orban beralih menjadi pecandu narkoba, pengkomsumsian minuman beralkohol, menyakiti diri sendiri (menggoresi, membakar, mengiris) pesta mabuk-mabukan dan memunntahkan apapun yang mereka makan atau minum, terlibat dalam pealcuran, pornografi, berbohong, mencuri, bahkan bunuh diri. Yang terburuk adalah berulang kali menyakiti diri sendiri. Tanpa meminimalisasi kerugian yang ditimbulkan pelecehan itu sendiri, kekerasan seksual dalam jangka panjang tetaplah merusak. Terlepas dari kejahatan itu hanya terjadi satu kali atau pun berulangkali selama bertahun-tahun, korban akan sangat menderita akibta dari pelecehan tersebut.


Bagi banyak korban pelecehan seksual, perjalanan mereka menjalani penyembuhan tidak akan pernah berakhir. Mereka akan selalu bergumul sepanjang hidup mereka untuk menjadi orang seperti yang Tuhan kehendaki. Sangatlah sulit bagi mereka untuk kembali menjadi orang seutuhnya seperti sebelum terjadinya pelecehan tersebut. Namun demikian, di tengha-tengah pergumulan mereka, Tuhan menganugerahi mereka damai sejahtera dan sukacita jikalau mereka mencari-Nya. Dalam Firman-Nya Tuhan berkata bahwa Ia akan memberi mereka kehormatan sebagai ganti perasaan malu mereka:"Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu" (Yesaya 61:7)


"Untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbatin kebenaran', "tanaman TUHAN" untuk mmeperlihatkan keagungan-Nya. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan memperbaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun temurun menjadi sunyi" (Yesaya 61:3-4)


Pelecehan seksual sedang melukai masa depan anak-anak remaaj kita. Tindak kejahatan itu menurunkan harkat dan martabat mereka dan membuat mereka menutup diri terhadap dunia di sekitar mereka. Mereka perlu menyadari bahwa Tuhan mengasihi mereka dengan kasih tanpa syarat, tanpa peduli apapun juga yang telah terjadi pada dirir mereka. Ia akan membuat mereka menjadi lebih kuat pada saat mengalami berbagai situasi yang sulit.

Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:28 AM.


no new posts