Demokrat Minta Maaf atas Pernyataan Marzuki Alie
Jakarta: Pernyataan Ketua DPR RI Marzuki Alie soal tsunami Mentawai mendapat hujatan banyak pihak. Partai Demokrat pun langsung meminta maaf atas sikap Wakil Ketua Dewan Pembinanya itu. "Saya mewakili Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf dengan statemen Pak Marzuki yang demikian," kata Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul kepada wartawan, Kamis (28/10).
Ruhut sangat menyesali pernyataan Marzuki yang mengatakan tsunami adalah konsekuensi masyarakat yang tinggal di pantai. Sebab, kata Ruhut, Marzuki merupakan kader Partai Demokrat yang duduk di lembaga tinggi negara harusnya hati-hati menyampaikan pendapat. Apalagi, kesalahan ini bukan yang pertama kali. "Kalau ini terus dilakukan sangat merugikan Partai Demokrat," kata Ruhut.
Menurut anggota Komisi III DPR ini, Marzuki seharusnya meniru Presiden SBY yang meninggalkan acara kenegaraan di Hanoi, Vietnam, untuk datang langsung berbagi duka dengan rakyat Mentawai yang sedang terkena musibah. Karena itu pernyataan sinis Marzuki Alie akan dibawa dalam pada forum rapat DPP Partai Demokrat. "Mengenai apakah akan dicopot atau tidak itu terserah SBY," tandas dia.
Sebelumnya, Marzuki Alie menilai lambatnya penanganan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atas tsunami di Mentawai akibat letak geografis pulau itu yang jauh. DPR pun masih menunggu aksi pemerintah menolong korban. "Mentawai baru ada beritanya karena itu kan jauh pulau itu. Ya, pulau kesapu sama ombak besar, kesapu tsunami mungkin konsekuensi orang yang tinggal di pulaulah," kata Marzuki di DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (27/10) sore.
Marzuki menuturkan, peringatan dini selama dua jam dari BNPB di Mentawai tak bisa banyak membantu. Sebab, warga tentunya tak sempat meninggalkan Mentawai. Karena itu, bencana tsunami tidak perlu ditakuti. Bila perlu warga Mentawai pindah. "Kalau takut kena ombak jangan tinggal di pinggir pantai, tapi kan tsunami ini tentukan harus kita peduli," ujar Marzuki.
Sumber