Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
pingpong's Avatar
pingpong pingpong is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,888
Rep Power: 21
pingpong mempunyai hidup yang Normal
Default Profil 4 Anak Bangsa Juara Kompetisi Produk Pangan Internasional (IFT)





Ini dia 4 anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dengan prestasinya di bidang produk pangan internasional. Keempat anak bangsa tersebut adalah Stefanus, Agus Danang Wibowo, Saffiera Karleena, dan Margaret Octavia yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi IPB dengan karyanya produk pangan sereal yang berbahan baku utama singkong. Berikut ini profil dan berita selengkapnya:



Sereal Bikinan IPB Juara di Amerika Serikat

Sereal bukanlah jenis makanan yang lazim dikonsumsi di Indonesia. Karena itu, tak banyak yang memproduksi makanan ini. Tapi sereal olahan empat mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor ini berhasil menjuarai kompetisi produk pangan internasional, Institute of Food Technologists (IFT) Annual Meeting and Food Expo di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, 17-20 Juli lalu.



Keempat mahasiswa itu adalah Stefanus, Agus Danang Wibowo, Saffiera Karleena, dan Margaret Octavia. �Sereal kami dinilai lebih enak dan memiliki cita rasa lokal,� kata Stefanus saat dihubungi Rabu lalu.



Mereka menamakan serealnya Crantz Flakes. Bahan bakunya adalah singkong, kedelai, pisang, tepung beras, gula, dan garam. Menurut Stefanus, pembuatan Crantz tidak menggunakan air. Alasannya, Crantz dibuat dengan asumsi lokasi di Nusa Tenggara Timur. �Di sana jarang (terdapat) air bersih,� katanya.

Provinsi ini dipilih lantaran juri mensyaratkan produk yang dilombakan bisa menjadi penyelesaian krisis pangan atau kekurangan gizi di daerah tertentu.



�Angka gizi buruk Nusa Tenggara Timur tertinggi di Indonesia,� kata Agus memberi alasan.



Ide membuat Crantz berasal dari Stefanus dan Agus. Sebelum membuat Crantz, keduanya, bersama Yogi Karsono, mengikuti kompetisi produk pangan yang digelar Himpunan Mahasiswa Teknologi dan Industri Pertanian IPB pada Januari lalu. Mereka membuat sereal berbahan baku bekatul yang kaya serat. Tujuannya, �Membuat produk rendah kolesterol,� ujar Agus melalui sambungan telepon Rabu lalu.



Bersama tim Zuper T, juga dari IPB, dan Universitas Brawijaya, Malang, mereka dipilih juri sebagai tiga besar kategori peserta internasional. Selanjutnya pemenang diminta mempraktekkan produk mereka dan diuji di depan dewan juri. �Tahapan ini yang paling seru,� kata Agus.



Beruntung, tim Crantz memiliki Saffiera, yang gemar memasak, dan Stefanus, yang memahami banyak bahan pangan. Keunggulan ini bertambah sempurna dengan adanya Agus, yang jago menuliskan presentasi. Mereka ulet meramu bahan baku untuk mendapatkan komposisi yang oke.



Kendala justru datang dari masalah teknis pemberangkatan. �Kami tidak punya ongkos,� kata Agus. Hadiah dari IFT sebesar US$ 2.000 tidak cukup untuk tiket perjalanan empat orang. Selama dua pekan mereka berjibaku mendapatkan bantuan dana. Walhasil, mulai dari bank hingga dosen bersedia mensponsori.



Sayangnya, justru Stefanus dan Agus tak bisa berangkat lantaran tidak mendapat visa. Akhirnya Saffiera dan Margaret yang berangkat. Saffiera tetap percaya diri. Ia yakin kemenangan diraih sejak timnya menyajikan Crantz di meja dewan juri.



�Sereal kami ludes dimakan juri,� ujar Saffiera. Kejadian ini membuat kedua perempuan itu makin percaya diri. �Setiap pertanyaan bisa kami jawab lancar,� katanya. Mereka mendapatkan juara pertama dan membawa pulang hadiah US$ 3.500.



Kendati tak menyaksikan langsung, Agus tetap bungah. Setidaknya ia menuai kesuksesan dari hobinya mencicipi makanan. Kesukaan pemuda 22 tahun ini pada bidang pangan berawal dari minatnya terhadap ilmu biologi sejak sekolah menengah atas. �Saya kerap mengikuti kompetisi biologi,� ujarnya.



Lulus sekolah, Agus diterima di IPB lewat seleksi bibit unggul. Jurusan pangan dipilihnya lantaran mengikuti nasihat ayah, Mochammad Sidik. Agus diminta memilih jurusan yang berhubungan dengan kebutuhan pokok manusia.



Pilihan Agus tak salah. Selain kuliah, pemuda asal Semarang ini kerap mengikuti lomba. Tidak hanya soal pangan, beberapa lomba dengan tema manajemen perusahaan dia ikuti. �Belajar jadi pengusaha,� katanya beralasan. Agus menilai semakin banyak kompetisi diikuti semakin bertambah ide dan kreativitas.



Agus bukan tipe yang ingin terus bergantung pada orang tuanya. Ia ingin mengembangkan bisnis sendiri setelah lulus Juli lalu. Namun, sementara ini, ia memilih mencari kerja dulu. �Mengumpulkan modal dulu,� ujarnya.



Stefanus juga memutuskan menjadi karyawan. Pemuda kelahiran Jakarta, 6 November 22 tahun lalu, itu bekerja di perusahaan consumer goods yang kesohor di Jakarta setelah lulus kuliah Juli lalu. Stefanus dikenal ulet. Dia mampu meracik komposisi bahan baku yang pas sehingga produk olahan terasa lezat.



Sudah lama Stefanus berminat terhadap pangan. �Saya suka berkreasi dalam membuat kue dan memasak,� katanya. Hobi ini lahir karena Stefanus geram terhadap produk makanan bergizi tinggi tapi mahal. Menurut dia, makanan yang memiliki kandungan gizi bisa diolah dari bahan baku yang sederhana. �Jadi harganya bisa murah,� katanya.



Stefanus juga menyoroti bahan baku yang tidak banyak diolah jadi makanan. Dia yakin bahan seperti sorghum, jawawut, hotong, singkong, dan jagung dapat diolah dengan rasa enak dan sehat. Menurut dia, dengan mengolah bahan tersebut, tidak akan ada persoalan kekurangan pangan dan gizi. �Tidak perlu tergantung dengan satu komoditas,� katanya.



AKBAR TRI KURNIAWAN

DI BALIK KEMENANGAN



1. Stefanus

Kelahiran: Jakarta, 6 November 1988

Orang Tua: Thio Man Sin dan Ma Bie Thjung

Pendidikan:

l SMA Kristen Yusuf Jakarta

l Ilmu dan Teknologi Pangan IPB

Penghargaan:

l Juara Pertama Food Innovation Competition 2009 Universitas Pelita Harapan

l Juara National Food Innovation Competition, Indonesian Food Expo 2009, IPB

l Juara National Product Design Competition Hi-Great 2010, Universitas Brawijaya, Malang

l Juara National Food Technology Competition Universitas Katolik Widya Mandala 2010

l Juara I 10th Institute of Food Technologists Annual Meeting and Food Expo, Chicago, Illinois, Amerika Serikat



2. Agus Danang Wibowo

Kelahiran: Semarang, 14 Agustus 1988

Orang tua: Mochammad Sidik dan Endang Ekawati

Pendidikan:

l SMA 3 Semarang (2003-2006)

l Ilmu dan Teknologi Pangan IPB (2006-2010)

Penghargaan

l Danone Trust

l Juara I IFT Annual Meeting and Food Expo, Chicago, AS



3. Saffiera Karleena

Kelahiran: Bogor, 26 Juli 1988

Orang tua: Edi Santoso dan Grace Sri Mulyati

Pendidikan:

l SMA Regina Pacis Bogor (2003-2006)

l Ilmu dan Teknologi Pangan IPB 2006-sekarang



4. Margaret Octavia

Kelahiran: Jakarta, 30 Oktober 1988

Orang tua: Aji Putrawan dan Tjen Nam Lin

Pendidikan:

l SMA Kristen Kanaan (2003-2006)

l Ilmu dan Teknologi Pangan IPB 2006-sekarang





sumber: www.tempointeraktif.com



Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:20 PM.


no new posts