Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
belanjayuk's Avatar
belanjayuk belanjayuk is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,958
Rep Power: 16
belanjayuk mempunyai hidup yang Normal
Default Sudut Pandang lain....Untuk bisa bersikap lain

Something To Ponder (Kisah nyata)



Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan

belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya

dengan baik Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta

anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.



Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau

karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya

gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi terjadi dan menyiksanya.



Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia

Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu



"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan" Ibu

itu kemudian menutup matanya.



"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"

Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung

berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.



Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah

ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa

ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung

menghilang, napasnya mengandung isak.

Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.



"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di

sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu

cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu". Ibu

itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.



"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya



"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"



Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.



"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".



Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang

kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg

dikasihinya ada di rumah.



Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog

terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.













Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :





Saya BERSYUKUR;



1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan,

karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain



2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu

artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.



3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu

artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan



4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, karena itu artinya saya bekerja

dan digaji tinggi



5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena

itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman



6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup

makan



7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu

artinya saya masih mampu bekerja keras



8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah, karena itu

artinya masih ada kebebasan berpendapat



9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya, karena itu

artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup



10. Untuk dst...



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:13 AM.


no new posts