
27th May 2012
|
 |
Senior Ceriwiser
|
|
Join Date: May 2012
Posts: 5,732
Rep Power: 21
|
|
Sumpah suci orang suci
klo yg lain pada posting soal "sumpah pemuda"
ane jg mo share soal "sumpah"
maaf klo
[/quote]
Quote:
Seorang suci sedang bermeditasi di bawah sebuah pohon pada pertemuan dua jalan. Meditasinya terganggu seorang pemuda yang berlari dengan panik ke arah jalan yang menuju dirinya.
"Tolonglah saya," pemuda itu memohon. "Ada orang yang salah menuduh, dikiranya saya mencuri. Ia mengejar saya bersama banyak orang. Kalau mereka sampai menangkap saya, kedua tangan saya akan dipotong."
Pemuda itu kemudian memanjat pohon yang digunakan pendeta itu untuk bermeditasi dan cepat bersembunyi di antara dahan-dahannya, " Tolong jangan katakan kepada mereka dimana saya bersembunyi," kata pemuda itu memelas. Pendeta suci itu melihat dengan mata hatinya, bahwa si pemuda memang tidak bersalah dan telah berkata sesungguhnya.
Beberapa menit kemudian datanglah sekelompok orang desa dan pemimpinnya bertanya, "Bapak melihat pemuda yang berlari ke arah sini?"
Berpuluh tahun sebelumnya pendeta itu pernah bersumpah untuk selalu berkata jujur, jadi ia mengatakan telah melihat pemuda itu.
"Kemana perginya?" kata si Kepala Desa itu tak sabar.
Pendeta itu sebenarnya tidak ingin mengkhianati pemuda, namun sumpahnya telah menakutkannya. Ditunjuknya pohon diatasnya. Penduduk desa beramai-ramai menyeret si pemuda keluar dari sela-sela dahan dan memotong kedua tangannya.
Ketika pendeta itu mati, dia dibawa ke Mahkamah Agung Surga. Ia dikutuk karena sikapnya terhadap pemuda tidak berdosa itu.
Tetapi, si pendeta protes, "saya telah bersumpah suci saya akan selalu berkata jujur."
Pengadilan itu berkata, "Namun hari itu kamu lebih mencintai kebanggaan dari kebajikan. Bukan demi kebajikan kamu menyerahkan pemuda itu kepada penuntutnya, namun kamu semata-mata mempertahankan citra kosong tentang dirimu sendiri sebagai orang 'suci'. Kebajikan manusia yang terbatas kerap memandu pemahaman menjadi kekuatan yang memaksa kita untuk berbuat jahat..."
UPDATE
|
Quote:
Originally Posted by ayahmu

Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada isterinya. (HR. Ahmad)
Dalam situasi tertentu, bohong sebagai strategi meraih kebaikan, bisa dibenarkan. Saat nabi melindungi seseorang dari ancaman pembunuhan dalam sebuah hadist, rasulullah dikisahkan pernah �berbohong.�
Saat yang luar biasa dan Nabi sendiri tetap menghindari dan berusaha untuk tidak berbohong.Saat itu Nabi yang duduk di bawah sebuah pohon ditanya, apakah dia melihat seorang berlalu di dekatnya.
sebelum menjawab Nabi "menggeser tempat berdirinya", baru berkata.
�Sejak saya berdiri di sini, saya tak melihat siapa-siapa kecuali Anda,� jawab Rasulullah. Dan memang sejak Nabi berdiri di tempat yang baru (sebelum digeser) dia belum melihat orang lain selain orang yang bertanya. Selamatlah orang itu dari pembunuhan...
yaps.. nabi orang suci dan juga cerdik.
|
[quote]
Originally Posted by Gete_pro
g menutup kemungkinan orang tertipu/terjebak dgn komitmen yg dibuat...
jd qt harus berhati-hati dan lebih bijak menyikapi kondisi...
|