Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Closed Thread
 
Thread Tools
  #1  
Old 15th May 2010
aris's Avatar
aris aris is offline
Moderator
 
Join Date: Apr 2010
Location: in your HEART
Posts: 3,508
Rep Power: 34
aris is very very important personaris is very very important personaris is very very important personaris is very very important personaris is very very important personaris is very very important personaris is very very important personaris is very very important personaris is very very important personaris is very very important personaris is very very important person
Default Nama Ba'syir ikut disebut-sebut Tersangka Teroris

[ Jum'at, 14 Mei 2010 ]
Tersangka Teroris Seret Nama Ba'asyir
Jaringan Teroris, Cawang, Cikampek, dan Solo Terkait Aceh

JAKARTA - Mata rantai organisasi teroris di Indonesia terus diurai oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Hari ini (14/5) Polri secara resmi akan mengumumkan keterlibatan dan peran para tersangka teroris yang ditangkap maupun yang tewas tertembak dalam penggerebekan di Cikampek, Jawa Barat, dan Cawang, Jakarta Timur, Rabu lalu (12/5).

Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Zainuri Lubis memastikan, rangkaian penangkapan di Cawang, Cikampek, dan Solo terkait dengan pelatihan militer di Aceh. "Ada satu rangkaian yang terhubung," katanya.

Di beberapa lokasi penyidik Densus 88 melakukan rekonstruksi sejak Rabu lalu (12/5). Salah satunya di markas Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Pejaten, Jakarta Selatan. Di tempat itu nama Abu Bakar Ba'asyir tersangkut. Bahkan, penyidik menggunakan pemeran figuran yang dikalungi tag name bertulisan Abu Bakar Ba'asyir.

Apa peran Ba'asyir? Sumber Jawa Pos menjelaskan, ustad asal Solo itu dicokot oleh beberapa nama yang ditangkap sebelumnya. Salah satunya Ubeid alias Luthfi Haedaroh. "Ubeid menjelaskan, pernah ada pertemuan membahas latihan militer di Aceh yang dihadiri ustad Abu," kata sumber itu.

Pertemuan itu juga dihadiri Mustaqim, alumnus Mindanao, yang juga tertangkap bersama Ubeid di Medan pada 12 April lalu. Dalam rekonstruksi itu, Ubeid dan Mustakim dihadirkan. "Itu bisa diartikan terlibat kalau tahu bahwa ada pelatihan militer bersenjata dan tidak melarang," tambah sumber itu.

Meski begitu, polisi tidak bergerak berdasar pengakuan. Sampai tadi malam Densus masih menuju suatu tempat di sekitar Jakarta untuk pengumpulan bukti. Pagi ini (14/5) personel Densus juga akan mengarah ke sebuah lokasi penting.

Ubeid adalah salah satu instruktur utama (mudarrib) pelatihan tanzhim Al Qaidah Serambi Makkah. Dia pernah ditangkap pada 2004 karena dituding menyembunyikan Noordin. Ubeid yang lahir di Magetan itu juga saudara sepupu Fathurahman Al Ghozi yang tewas di Filipina.

Selain itu, Ubeid merupakan pemateri utama dalam berbagai forum Jamaah Ansharut Tauhid. Bahkan, Ubeid menerjemahkan buku-buku jihad berbahasa Arab untuk disalin dalam bahasa Indonesia dan didistribusikan terbatas untuk para ikhwan.

Saat ditanya soal keterlibatan Ba'asyir, Wakadiv Humas Brigjen Zainuri Lubis menjawab secara diplomatis. "Untuk yang itu akan diterangkan secara detail besok (hari ini, Red). Sabar saja," katanya.

Zainuri membenarkan adanya figuran yang mengenakan tag name Abu Bakar Ba'asyir dalam rekonstruksi di TKP Pejaten. "Tapi, sekali lagi, perannya apa nanti saja," kata mantan kepala Bagian Perencanaan Bareskrim Mabes Polri itu.

Tadi malam posisi Abu Bakar Ba'asyir belum diketahui. Kuasa hukum Ba'asyir. Achmad Michdan SH, membantah keras keterlibatan Ba'asyir dalam pelatihan militer di Aceh. "Ustad (Abu Bakar Ba'asyir, Red) memang sering ke sana (Pejaten)," katanya. "Lha wong ustad pimpinan di sana. Dia sering memimpin pengajian. Kalau ada acara di Jakarta, dia istirahatnya di sana," katanya.

Michdan menjelaskan, Ba'asyir hanya mengajarkan ilmu agama, bukan ajaran terorisme. "Ustad baru mengirim faks ke kami (TPM, Red) sore tadi (kemarin, Red)," ucapnya. Michdan menerangkan, faks tersebut adalah pernyataan resmi dari JAT Solo mengenai penangkapan beberapa jamaahnya di Jakarta.

Dalam surat dua halaman yang ditandatangani Ba'asyir itu, JAT menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menoleransi tindak kekerasan seperti terorisme. JAT memfokuskan diri pada hal-hal yang berkaitan dengan penyakit masyarakat, khususnya keimanan. Penerapan syariat Islam harus dilakukan dengan cara-cara yang benar di mata hukum.

"Tapi, kalau pernyataan pribadi ustad tentang namanya yang disebut-sebut, saya belum tahu. Yang jelas, dia minta sekertariat JAT harus segera dibuka," terangnya.

Sejak sore kemarin (13/5) Tim Pembela Muslim (TPM) sibuk mengurusi kepulangan 16 orang yang diduga teroris yang ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. "Setelah Magrib, ada tim kami yang datang ke sana," kata anggota TPM Ahmad Michdan.

Katanya, ada tiga anggota TPM yang mendatangi tahanan orang-orang yang diduga teroris itu. Para pengacara itu adalah Guntur Fatahilah, Gilroy Ari Noviandi, dan Borisa Rezadi Bahtiar.

Di sana mereka bersama beberapa keluarga para tahanan dan JAT lainnya. Kata Michdan, tim itulah yang mempersiapkan segala keperluan administrasi dan sebagainya untuk keperluan pembebasan.

Meski belum tahu pasti tentang jumlah orang yang dibebaskan, Michdan meyakini sepuluh orang lebih yang akan dipulangkan. "Sampai sekarang saya belum menerima laporan dari mereka berapa dan siapa saja yang dipulang," kata Michdan.

Sementara itu, hingga kemarin (13/5) Mabes Polri masih mengidentifikasi lima jenazah teroris di RS Polri Dr Sukanto Kramat Jati. Menurut Kepala Instalasi Forensik AKBP Triroso, pihaknya berupaya menyelesaikan post mortem (pengambilan data tubuh setelah kematian, Red). "Mudah-mudahan post mortem bisa diselesaikan hari ini," kata Triroso.

Menurut dia, data yang diperoleh selama post mortem akan dicocokkan dengan data di lapangan. "Ya, misalnya dari keluarga, ijazah, akta kelahiran, dan lain-lain," kata pria berkacamata itu. Triroso menargetkan, pekerjaan tim Mabes Polri itu rampung sekitar tiga hari ke depan.

Sumber Jawa Pos membisikkan, selain Maulana dan Saptono, ada satu nama penting yang ikut tewas. "Kami mengecek data atas nama Musthofa alias Pranata Yudha," kata sumber itu. Jika benar Musthofa atau Abu Tholut itu menjadi salah satu korban penggerebekan, dipastikan seluruh tokoh sentral yang menguasai ilmu kemiliteran di kelompok ini tewas. (rdl/kuh/sof/c2/iro)

sumber : http://www.jawapos.co.id/halaman/ind...showpage&kat=3

Hhmmmm... Bagaimana kira2 tanggapan dari Abu Bakar ya?

Ga nolak klo diberi Ndan N Budayakan click Thanks setiap masuk Thread ya Ndan...



  #2  
Old 17th May 2010
jsdh's Avatar
jsdh jsdh is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2010
Location: ..antar nona dalam propinsi..
Posts: 766
Rep Power: 18
jsdh is a Good manjsdh is a Good manjsdh is a Good manjsdh is a Good man
Default

tanggapan baasyir yang ane liat di tipi..
JAT itu berjihad tapi bukan teroris....

kurang lebih nya gitu ndan......

pemerintah kita emang lucu ndan, tiap ada kasus teroris kek gini slalu dikaitkan ama Baasyir....
Closed Thread


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:17 PM.


no new posts