Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Chit & Chat > Girls Talk

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 12th June 2010
junk's Avatar
junk junk is offline
Moderator
 
Join Date: May 2010
Location: abcdefghijklmnopqrstuvwxy
Posts: 5,521
Rep Power: 38
junk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important personjunk is very very important person
Default Curhat Laki-Laki

Sore itu kami bertemu di Taman Mini Indonesia Indah. Dia lebih banyak diam. Padahal biasanya kami punya banyak kata untuk ditukar; diskusi. Aku berusaha memancing. Sayang, umpan belum kena. Kami terus berjalan, hingga sampai di Museum Teknologi. Satu jam lagi tutup. Tak mengapa. Bukan menikmati museum inti pertemuan. Ada sesuatu ingin dibicarakan. Apa? aku belum tahu.

Museum tutup. Kami harus pergi. Berjalan kembali menyusuri areal Taman Mini yang mulai sepi. Sampai di tepi kolam peta Indonesia. Kami duduk. Bicara. Biasa. Masalah pernikahan. Entahlah, kenapa topik ini selalu jadi bahasan kami. Memang sudah waktunya barangkali.

Aku minta maaf, belum bisa menepati janji. Lalu dia diam. Lama. Hujan turun. Gerimis. Paku-paku air halus menancap kulit. Ia buka suara. Pelan. Gagap. Sebuah pengakuan. Tuturannya berputar-putar sebelum sampai ke masalah utama. Aku menunggu. Sabar. Dia bercerita: telah berkenalan dengan seorang gadis, telah sepakat untuk bertemu, mengenal lebih lanjut. Jika tak ada halangan dua hati akan menyatu. Menikah. Aku tersenyum. Tertawa, mendengar siapa calon istrinya, siapa mak comblangnya, ternyata...

Malam hari, saat sendiri, aku mengenang pertanyaan-pertanyaannya; secara langsung maupun lewat sms. Pertanyaan ajaib. Pantaskan aku menikah dengan akhwat? Itu salah satunya. Terkenang beberapa pertanyaan lain yang senada. Ganti aku yang punya banyak pertanyaan untuknya.

Kukirim pesan:
Kenapa saat akan pulang, di menit terakhir pertemuan kita kau baru cerita.
Dia membalas:
Aku berpikir, apakah sudah waktunya untuk cerita? Makanya jadi lama.
Hahahaha... Semoga jadi akhir dari pencarianmu, kawan.
***

Begitulah cara laki-laki ketika menyimpan masalah. Ia tak seperti perempuan yang bisa curhat panjang lebar tentang problematikanya. Berpindah dari satu masalah ke masalah lain. Laki-laki cenderung menyimpan masalah dalam benaknya, memikirkannya, hingga ia menemukan solusi, sendiri. Ia penuh pertimbangan. Maka dari itu laki-laki sering terlihat diam, raga di depan mata tapi pikiran berkelana. Membuat orang lain bingung; dia kenapa?

Laki-laki baru akan cerita; curhat, jika sangat butuh bantuan dari orang lain. Ia perlu masukan, solusi yang berarti. Itupun hanya ia lakukan pada orang yang benar-benar dipercayainya. Laki-laki dibesarkan dengan semangat berkompetisi, berlomba untuk memenangkan pertarungan. Banyak mengumbar masalah hanya akan membuat dirinya terlihat lemah, tak berdaya. Gengsi, dong! begitu barangkali.

Reply With Quote
  #2  
Old 13th June 2010
DongFangWuDi's Avatar
DongFangWuDi DongFangWuDi is offline
Member Aktif
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 277
Rep Power: 16
DongFangWuDi mempunyai hidup yang Normal
Default

the one
ga juga ndan, gwe klo ketemu ce idaman klo lagi stunt cari teman2 dekat buat bantuin, sayang gagal mulu gara2 ide konyol teman2
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:50 AM.


no new posts