25th January 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Jun 2010
Posts: 335
Rep Power: 306
|
|
���Kemaluan bengkak dan gangguan lainnya���
Quote:
KEPALA PENIS YANG MEMBENGKAK
Barangkali kita semua pernah bertemu dengan beberapa laki-laki yang kepalanya bengkak. Tetapi jika kepala penis (glanspenis) seorang laki-laki yang membengkak, dia mungkin tidak merasa bangga. Alih-alih, dia mungkin terkena sebuah kondisi medis yang disebut balanitis, sebuah tanda bahwa dia tidak menjaga kebersihan pribadinya dengan balk. Keluaran dari penisnya bahkan mungkin berbau. Kalau seorang lelaki tidak disunat, kulit khitan atau lipatan kulit yang menutupi kepala penisnya (prepuce) juga mungkin meradang�sebuah kondisi yang disebut posthitis. Akhirnya, peradangan dan pembengkakan bisa menjadi begitu parah sehingga seorang lelaki yang tidak disunat tidak bisa menarik kulit khitannya, sebuah kondisi yang secara medis disebut fimosis.
EJAKULASI MERAH
Melihat sesuatu yang berwarna merah, terutama kalau berhubungan dengan organ seks, bisa membuat takut siapa pun. Ejakulasi merah, yang secara medis dikenal sebagai hematospermia, biasanya tanda adanya darah dalam air mani. Darah tersebur mungkin berasal dari hampir semua jenis peradangan yang terjadi di sepanjang saluran reproduksi. Laki-laki yang pernah satu kali mengalami ejakulasi bernoda darah mungkin akan mengalaminya lagi. Walaupun tanda ini biasanya tidak perlu dicemaskan, ada sedikit peningkatan dalam insiden kanker prostat di kalangan lelaki yang pernah mengalami hematospermia.
KELUARAN PENIS
Jika yang keluar dari penis Anda bukanlah air mani atau urine, itu barangkali sebuah tanda yang mengungkapkan adanya PMS atau infeksi lain. Pengeluaran cairan penis sering menjadi tanda uretritis-peradangan uretra, pembuluh yang dilewati urine ketika meninggalkan tubuh. Uretra adalah saluran yang nyaris sempurna bagi mikroba untuk memasuki dan meninggalkan penis. Kuman-kuman ini datang dari berbagai sumber, seperti kateter, infeksi prostat, atau dari orang lain saat aktivitas seksual.
Pustaka
Body Signs Oleh Joan Liebmann-Smith, Ph.D., Jacqueline Nardi Egan
|
|
sebagai bentuk apresiasi.
