FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Renungan Hari Ini tentang 2 orang pemuda yang duduk santai di bawah pohon bercerita tentang masa depan mereka. Pada suatu hari, duduk 2 orang pemuda di bawah sebuah pohon yang rindang dan sejuk di atas sebuah bukit yang bisa melihat jauh ke arah kampung mereka. Mereka duduk santai bercerita sambil menatap langit dan berangan-angan. Sebut saja nama mereka Budi dan Anton. Budi tiba-tiba dengan semangat berdiri dan berkata pada Anton : "Bro, kita sekarang memang masih muda, tapi masa depan kita cerah! Gua ingin jadi seorang pebisnis sukses kelak kemudian hari!" Semangat dan ambisi memang menjadi salah satu tanda di usia mereka tersebut. Budi kemudian lanjut kembali menceritakan impiannya : "Gua tahu untuk sukses tidak mudah, kita harus membangun dari nol, harus bisa bekerja keras dan sabar. Awalnya kita akan merantau dulu, sampai di negeri / kota orang, kita bekerja apapun juga untuk bisa mencari sesuap nasi dan tempat berteduh panas hujan. Setelah sudah bisa menetap dan stabil, maka kita harus hemat dan menabung semua kelebihan uang hasil kerja kita, lalu suatu hari kita akan membuka sebuah usaha kecil-kecilan. Apapun juga asal halal dan bisa menghasilkan." Anton mulai semangat mendengarkan Budi, sambil memperbaiki duduknya. Budi pun meneruskan : "Setelah beberapa tahun usaha kita mulai dikenal orang, mulai berkembang, kita akan mempekerjakan beberapa orang dan melatih mereka untuk bekerja keras seperti kita. Lalu kita mulai sewa tempat lebih besar, katakan lah sebuah kios / toko, dan kita harus menata dan mulai terapkan manajemen. Yah gua belum mengerti sih, tapi asal ada niat, nanti kita bisa curi-curi waktu untuk sekolah tentang manajemen khan." Budi kedengaran cukup dewasa dan tidak membesar-besarkan, itu lah mengapa Anton suka dengarkan cerita Budi. Budi mulai berbicara yang lebih menarik lagi : "Kita harus bekerja keras selama beberapa tahun lagi, sampai kita bisa membuat semua orang di kota kenal dengan bisnis kita, produk kita dan kita. Setelah itu kita akan membuka cabang di tempat-tempat yang agak jauh agar bisa menjangkau lebih banyak orang lain. Semaksimal dan sebisa kita deh! Sampai kita akan membuka cabang di luar kota kita, bayangkan itu, bro!" "Beberapa tahun lagi, kita sudah harus memiliki cabang di kota-kota terbesar di Indonesia, sebut saja Ibukota Jakarta, Medan, Surabaya, dan di semua kota deh. Nah jangan berpuas diri di situ dulu, sambil tetap mempertahankan perkembangan kita, kita harus berani melangkah hingga GO PUBLIC terbitkan saham-saham kita. Sampai akhirnya kita bisa membuka kantor cabang di negara-negara lain, memperkuat merk kita, bayangkan bro!! Bayangkan seberapa sukses nya kita!!" Sambil menarik nafas dalam-dalam dan menatap jauh ke depan, Budi menutup dengan : "Dan setelah itu, kita bisa kembali ke bawah pohon ini lagi, duduk santai tanpa pikiran, bermain dan ngobrol lagi seperti hari ini, pensiun dengan tenang. Ayo bro kita harus secepatnya memulai perjalanan sukses kita, kapan nih kita merantau?" Anton agak ragu-ragu, kemudian dia bertanya sama Budi : "Bro, dengar cerita lu, kayaknya hitung-hitung butuh belasan - puluhan tahun juga ya untuk bisa sukses seperti yang lu ceritain itu?" Budi langsung merespon : "Oh jelas, tidak ada sukses yang dibangun dalam waktu singkat, kenapa lu? Gak siap ya?" Anton : "Bukan gak siap, kata lu setelah semua itu selesai, kita akan duduk santai dan bisa pensiun dengan tenang di bawah pohon ini lagi.. Hm, kenapa gak sekarang kita duduk santai terus di sini aja, buang-buang waktu puluhan tahun toh akhirnya untuk mengejar hidup seperti hari ini khan?" Budi : " . . . " � Berhenti sejenak, renungkan hikmah dari kisah tersebut� � Di jaman sekarang, semua serba cepat, dari bangun pagi harus cepat-cepat mandi, bersiap diri, ada yang bersiap ke sekolah, kuliah, kerja bahkan ibu rumah tangga juga siap-siap melakukan pekerjaan rumah. Kita mengejar perkembangan, kemajuan, kesuksesan, mengejar agar tidak lambat dari yang lain. Tidak salah kok, justru memang kita hidup harus maju dan berkembang terus. Tapi kita harus sadar kita bekerja keras mengejar kemajuan dan kesuksesan tujuan utamanya untuk mengejar kebahagiaan dan arti kehidupan yang sebenarnya khan? Begitu banyak orang terlena dan terlarut dalam kesibukan, banyak sekali orang ketika masih muda, mereka berkumpul bersama, sering meluangkan waktu bersama, bermain bersama, kerjakan apa-apa bersama. Kemudian menetapkan impian bersama. Ketika dalam perjalanan mengejar impian mereka, karena memakan waktu lama, sampai mereka lupa tujuan yang mereka tentukan awalnya apa, akhirnya hidup mereka malah terpisah-pisah dan jarang ketemu lagi. Begitu juga orang tua membesarkan anaknya, menyekolahkan yang terbaik, agar kelak anaknya bisa mendapatkan kerjaan/bisnis yang bagus dan sukses. Tapi setelah melepaskan anak mereka kuliah/studi ke luar kota, malah akhirnya menetap di luar kota dan jarang pulang lagi. Itu sekarang menjadi dilema orang tua sekarang ketika anak mereka menginjak usia remaja, karena tidak lama lagi harus melepaskan anak mereka pergi bukan untuk sementara waktu, tapi bisa jadi selamanya. Banyak sekali yang menentukan tujuan seperti umumnya orang, mengejar sesuatu yang katanya bisa menjamin kebahagiaan, padahal kita mengejar jalan yang akan mengembalikan kita ke titik awal, di mana setelah kita sampai kembali ke titik awal, kita sadar sudah membuang begitu banyak waktu, mengorbankan begitu banyak uang / waktu / konsentrasi / tenaga / kasih sayang / persahabatan hanya untuk kembali ke titik awal lagi? Sekali lagi, kita tetap harus bekerja keras dan mengejar kemajuan dan kesuksesan demi kita juga orang-orang yang kita cintai. Maksud saya, Kesuksesan itu intinya di Perjalanan nya, bukan sekadar Hasil Akhir nya saja. Ya kebahagiaan juga begitu, bukan setelah mencapai hasil akhir baru kita akan bahagia, kalau kita tidak bisa menikmati bahagia ketika dalam perjalanan menuju sukses tersebut, maka setelah berhasil mencapai tujuan akhir, kebahagiaan yang kita dapatkan juga hanya sesaat, setelah itu hampa lagi (kebahagiaan semu). Jangan menunggu setelah sukses (tergantung impian Anda), baru Anda memperhatikan kesehatan Anda, Orang Tua Anda, Sahabat Anda, Adik-Kakak Anda, Anak Anda, Kesenangan Anda yang Anda tunda terus, atau hal-hal kecil yang Anda suka abaikan / korbankan karena Anda berpikir suatu hari Anda sukses, maka semua bisa Anda dapatkan. Belum tentu lho ![]() Belajar lah kepada banyak orang yang sudah mencapai masa akhir hidup mereka, ketika itu mereka malah menyesali andai mereka bisa mengembalikan waktu lagi, mereka akan meluangkan lebih banyak waktu untuk kerjakan apa yang mereka sukai, untuk keluarga mereka, orang tua mereka, anak mereka, sahabat mereka. Percayalah kita tidak perlu harus sukses dulu baru bahagia, karena sebenarnya esensi kesuksesan itu sendiri adalah kita sudah bisa bersyukur dan menikmati semua yang kita miliki hari ini, di saat ini juga ![]() Renungkan lah ![]() � Pasti ada hikmah lain yang bisa dipetik dari cerita di atas, mari sharing-khan dan mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua ![]() Sumber |
![]() |
|
|