Pelajaran yang Diajarkan Ketika Makan Bersama

JAgoNgulet

Spoiler for HT #10:

Kalau di Sumatera Utara, setiap ada acara apapun jenisnya gak lengkap kalau tanpa makan-makan. Semisal pesta pernikahan. Kalau pesta pernikahan dimana pun pasti ada acara makannya. Apa artinya? Artinya pihak yang mengundang menghargai tamu-tamu mereka yang sudah meluangkan waktu untuk datang ke pesta mereka yang berarti juga adanya rasa kekeluargaan antara pemilik pesta dengan tamu undangan.

Nah kalau antar teman juga bisa mempererat kebersamaan apalagi kalau di traktirin

</span>

</span>
Makan bersama keluarga bukan hanya berguna bagi kesehatan fisik tapi mental setiap anggota keluarga. Menurut penelitian McGill University di Montreal memaparkan bahwa saat menikmati makanan memberikan kesempatan setiap anggota keluarga untuk saling berbagi masalah dan pengalaman. Orang tua pun bisa membagi solusinya kepada anak-anak mereka.

Sekitar 25.000 anak laki-laki dan perempuan berusia 11-15 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Mereka ditanyai soal kebiasaan makan bersama keluarga dan kondisi emosinya. Hasilnya, semakin sering makan bersama keluarga, semakin kecil kemungkinan anak merasa cemas, kesepian, bolos sekolah, atau bertengkar dengan teman.

Jadi, bagi para orang tua atau agan/wati yang punya adik/saudara yang kontrol emosinya rendah, buru-buru diajak makan bersama dan sesering mungkin, pasti yang awalnya agan/wati gak tahu apa solusinya, mudah-mudahan ketika saat makan bersama bisa didapatkan solusinya.</div></div></div></span></span>

</span>
Gak percaya gan? Iya…. makan dengan teman-teman sekantor atau yang sekerja atau yang sekelompok dengan agan/wati bisa meningkatkan produktivitas tentunya akan berbanding lurus dengan kesuksesan. Berikut penelitiannya :

Para peneliti dari Cornell University melakukan penelitian terhadap petugas pemadam kebakaran yang makan bersama dan petugas pemadam kebakaran yang hanya makan sendiri. Pemadam kebakaran yang makan bersama memiliki prestasi kerja yang lebih baik ketimbang pemadam kebakaran yang makan sendirian.

Kevin Kniffin menjelaskan, dari perspektif antropologi evolusi, makan bersama memiliki tradisi panjang mendasar sebagai semacam perekat sosial yang tampaknya terus berlanjut di tempat kerja hingga hari ini.

Jadi gan-sis, kalau ente pada masih kerja atau juga masih sekolah, rajin-rajinlah makan bersama. Wong kalau makan bersama dengan keluarga aja mendidik anak lebih dari cukup, kenapa di dunia kerja gak bisa?</div></div></div></span></span>

</span>
Pernah gak agan/wati jalan ke tempat dingin terus sama teman-teman atau keluarga makan yang hangat-hangat? Kerasa gak kesatuan dan persatuannya? (Udah kayak mau merdeka aja

). Kebahagiaan yang dirasakan karena bisa makan bersama orang-orang yang dicintai yang mungkin selama ini jauh dari kita atau mungkin dekat dengan kita, tapi waktu yang tak pernah menyatukan esehhh…… Kalau agan pernah baca tentang pelukan, disana dikatakan ada hormon oksitosin yang dilepaskan sehingga menimbulkan rasa hangat dan kelembutan dan ini terjadi juga ketika agan/wati makan bersama kelompok/keluarga/teman apalagi kalau diiringi dengan musik dan canda tawa serta cerita-cerita dari setiap anggota keluarga.

Saran ane sih gan kalau mau tetap hidup dengan bahagia, berbuatlah baik, lakukanlah yang baik, dan sering-seringlah makan bersama.</div></div></div></span></span>
<span class="post-quote" style="width: 100%; margin: auto;font-family:Roboto,Helvetica,Arial,Sans-serif;font-size:14px;font-style:normal;font-weight:normal;text-align:left;color: #484848; display:block;">Quote:<span style="width: 95%;margin:auto;border: 1px solid #CCC; background: #EEE; padding: 5px; color: #484848; display:block;">5. Rasa Bersyukur

<div class="spoiler">Spoiler for 5.:
<div id="bbcode_spoiler_content" style="margin: 0px; padding: 6px; border: 1px solid #CCC;background: #EEE;color:#000;"><div class="content_spoiler_571ae23ecbf6d" id="bbcode_inside_spoiler" style="display: none;background: #EEE;"><span style="display:block; text-align:center;">

Akhir thread ane gan, semoga dengan tradisi jadul ini semakin kecil angka perceraian dalam keluarga juga anak-anak yang sering makan bersama dengan keluarga memiliki empati yang tinggi serta bisa kedepannya memimpin bangsa ini.
Spoiler for BONUS!!!:

Terkait: