Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
belanjayuk's Avatar
belanjayuk
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2012
Posts: 1,958
Rep Power: 16
belanjayuk mempunyai hidup yang Normal
Default [MIRIS] keuntungan PETANI sekali panen!!!

Bismillah..




[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for untuk petani:




ga komen gpp, tp biar semua org tau, & pemerintah denger.








Lokasi responden : Cawas, Klaten

Masa Tanam : akhir 2010

Variable yg ane pake cm 5gan yaitu,

1. Luas lahan

2. Bibit

3. Pupuk

4. Pestisida

5. Tenaga kerja

Ttg transportasi n konsumsi blm ni gan..
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:



Kita mulai adja ya..

1. Luas lahan, Satu (1) pathok kn klo 1ha 10.000 mpersegi, di daerah ane satu patok cm 0,22ha gan ato 2200an lah..

Ukuran baku/ kabiasaan daerah ane untuk setiap luas lahan 0,22ha tsb setaun�a kita bias menyewa 1jt rupiah jd kalo 1tahun itu daerah cawas cm 2X panen.. kn kita butuh Rp. 500.000,- (uang pertama yg hrs di keluarkan/ biaya tetap walaupun lahan milik sendiri hrs tetap d perhitungkan gan)



2. Bibit, Setiap 0,22ha tsb biasa�a pake 15kg bibit benih padi yg berkualitas..

Dgn memakai bibit Ciheurang dgn hrga Rp. 7000/kg maka satu pathok kita kluar lg duit Rp. 105.000,-



3. Pupuk, Secara wajar n ga berlebih2an pupuk kita peroleh seharga Rp.210.000,- dgn 125kg. yaitu campuran Urea KCL mess.

Ini di berikan dr persemaian sampai panen secara wajar gan, scor ato pemupukan saat mau panen yg hamper gagal tidak saya masukkan..



4. Pestisida, Di sini ada yg make ada tidak make gan, nah responden ane make duit Rp. 35.000,- buat beli puradam dan apa gt saya lupa nama�a.



5. Tenaga kerja, Di sini agak rumut gan, hrs dari buku ngitung�a..

1pria itu 1hr org kerja pria

1wanita 0,7hr org kerja pria

1anak itu 0,5 pria

Dengan satu hari kerja itu 7jam, catatan kalo pas lagi perawatan cm pagi n siang adja biasanya..

Fantastis kita butuh Rp. 900.000,- dgn perincian per7jam itu kita hargai Rp30.000 dan yg di dapet dari total jam semenjak pembenihan sampai pemanenan yg hasilnya adalah 30HOK (hari orang kerja)



Sampai di sini kira-kira biaya tetap�a uda sedikit ketauan kan..




SAMPAI

Pemanenan tiba, si narasumber dapet Rp. 2.900.000,- dr si penebas krn emang ga d bawa pulang hasil�a.. kalo perkilo harga gabah basah 2400 mgkn cm dapet 1200kg lah..







LALU KITA ITUNG SAMA2
LABA = Hasil Panen � (biaya luas lahan + biaya bibit + biaya pupuk + biaya pestisida + biaya tenaga kerja)

LABA = 2.900.000 � (500.000 + 105.000 + 210.000 + 35.000 + 900.000)

= 2.900.000 � 1.750.000

= 1.150.000




Nah gan, cm skitar Rp. 1.150.000,- keuntungan petani itu KALO PANEN, miris gan soal'a tahun kmrn 2x ga panen..

"ENTEK DI PANGAN WERENG MASSS!", kata beliau..







biaya apa2 skrg mahal.. inilah sedikit gambaran ttg nasib petani yg di kuasai tengkulak..











Ngadek dadi cagak nyonggo piringe anak, Panasmu ngungkuli geni, Kena angin soyo ndadi, Panas udan ra dirasakne




[spoiler=open this] for komen2:





[/quote]
Quote:
 






Originally Posted by MpuBajingan



Harusnya ne, bertani itu bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan, cuma sayang gara-gara ulah tengkulak yang kepar*t itu ya gitu deh nasib petani...



harusnya lagi pemerintah stabilin harga dong, jangan sampai ky gne berlangsung entah sampai kapan...



ane ada ne kenalan petani org Lembang, duitnya banyak soalnya dia lulusan universitas, jadi ga bisa dibegoin... tapi kan nyatanya sebagian besar petani tu sekolahnya ga tinggi



kemarin ane ngobrol sm petani, kalau lagi mujur harga sekilo tomat bisa sampai Rp. 6,000... tapi kalau lagi apes bisa cuma dibeli Rp. 500!!!







[quote]






Originally Posted by midukbarat



ane seneng, kalo di KASKUS ada yg posting begini, karena di KASKUS ini umumnya diisi generasi muda bangsa

Terlepas dari bisa bantu atau tidak, tapi kepedulian, mau tahu akan masalah seperti ini adalah sebuah langkah yang sangat baik.



Boro2 melindungi petani gan, malah pemerintah kadang memperparah dengan melakukan impor beras. Memang kita akui, impor beras merupakan cara instan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Ongkos produksi untuk menghasilkan beras dalam negeri memang masih lebih mahal jika dibandingkan dengan beras dari luar negeri. Tapi kalau kita menyerah pada mekanisme pasar, apa gunanya punya pemerintah dan negara??

Jika panen, keuntungan lebih dirasakan pedagang ketimbang petani itu sendiri.

Satu lagi bahaya laten terhadap ketahanan pangan negara kita.

Jawa merupakan pulau yang memiliki tingkat keseburan yangpaling cocok untuk menanam padi (CMIIW), sementara laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi telah menyebabkan penyusutan jumlah lahan pertanian di Pulau Jawa yang telah beralih fungsi untuk pemukiman ataupun industri. Suatu saat, kita orang Indonesia yang sangat bergantung pada beras/nasi bisa saja, menggantungkan kebutuhan kita akan beras pada negara lain.



Kita semestinya berterimakasih pada mereka yang masih mau bercocok tanam padi, sebab kalau dari hitung-hitungan kasar ekonomi, menanam padi itu untungnya kecil, bisa-bisa merugi.

Seandainya saja para petani padi kita "ngambek", mogok bertani selama 3-4bulan (1musim tanam), negara kita bisa goncang gan!!! kita mau makan apa??



Hidup Petani !!! (Meskipun realitanya mereka sekarat gan )

















Sponsored Links
Space available
Post Reply




Switch to Mobile Mode

no new posts