Komentar Pegawai Minimarket soal Maraknya Perampokan

[kuningtelur]

Adakah Agan2 yang jadi penjaga Minimarket?









Sumber : beritasatu.com

"Ya takutlah. Saya sih pasrah saja kalau ada perampok. Mau bagaimana lagi namanya juga kerja."



Ada yang takut dan tidak. Itulah jawaban petugas minimarket ketika Beritasatu.com, menanyakan bagaimana tanggapan mereka terkait maraknya tindak kejahatan perampokan.



"Ya takutlah. Saya sih pasrah saja kalau ada perampok. Mau bagaimana lagi namanya juga kerja," ujar petugas Alfamart di bilangan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Fajar (24), kepada Beritasatu.com, Minggu (13/5).



Dikatakan Fajar, pemilik minimarket di tempatnya bekerja sudah memasang CCTV sebagai langkah pengaman, namun belum dilengkapi dengan tenaga security.



"Di sini ada CCTV-nya. Ada di beberapa tempat. Kami juga menyimpan dekodernya di tempat aman. Kami menaruh uang di kasir juga seperlunya. Tapi, belum ada satpamnya. Hanya petugas parkir," kata Fajar.



Sementara itu, Wiliam (24) pegawai 7 Eleven di bilangan Pos Pengumben, Joglo, Jakarta Barat, mengaku tak khawatir dengan maraknya perampokan.



"Saya ga takut. Kami sudah dilengkapi dengan keamanan yang cukup. Ada security dan CCTV. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan pihak Ormas di lingkungan sini. Ketika ada kejadian, mereka langsung turun," kata William.



Wiliam mengatakan, security di tempatnya bekerja, berjaga selama 24 jam. "Ya kami buka selama 24 jam. Satpam juga bekerja 24 jam. Kebijakan dari perusahaan seperti itu."



Senada dengan Wiliam, petugas kasir 7 Eleven, Alan, juga tak takut lantaran petugas keamanan berjaga 24 jam.



"Saya ga takut. Ya kan ada SOP (standart operasional prosedur). Perusahaan lebih mementingkan keselamatan kerja karyawannya. Lagi pula ada Satpam berjaga 24 jam. Ada tiga orang bergantian shift," tandasnya.



Sebelumnya diketahui, dalam catatan Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, pada kurun waktu Januari sampai Mei 2012, telah terjadi 21 perampokan mini market di wilayah hukum Polda Metro Jaya.



Pada bulan Januari terjadi sembilan kasus pencurian dengan kekerasan (curas) di mini market. Kemudian bulan Februari terjadi satu tindakan curas, Maret satu, April delapan, dan Mei sebanyak dua kali.