Akhir-akhir ini perbincangan akan adanya Esemka, Tawon, dan beberapa jenis mobil buatan anak negeri kita lainnya ini menjadi salah satu topik yang ramai dibicarakan.
Note : Di bawah ini hanya merupakan contoh, bukan berarti mobil-mobil seperti ini yang dibandingkan dengan kendaraan buatan asing. TS hanya memberikan ilustrasi. Semoga ke depannya ada tipe mobil yang lebih menarik, elegan, ramah lingkungan, serta aman, dan dapat dijadikan lahan bagi anak bangsa untuk menyalurkan ide dan kreatifitasnya.
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Arina:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Gea:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kancil:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Tawon:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Esemka:
Sebelumnya sudah ada Timor yang di-support penuh oleh pemerintah namun gagal berkembang. Oleh karena itu, keberadaan mobnas di kemudian hari menjadi semakin sulit.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Timor:
Adanya pro dan kontra untuk masing-masing kelompok untuk kepentingannya sendiri menjadikan topik tentang keberadaan mobnas produksi anak bangsa ini seakan tidak ada habisnya, terutama sejak fenomena Esemka.
Slogan pemerintah kita ialah "Cintailah Produk Dalam Negeri", namun pada kenyataannya, ada banyak barang dan alat kebutuhan pegawai pemerintahan ialah hasil produk impor. Kasus paling anyar adalah banggar DPR.
Nah, pertanyaannya, apakah anda setuju untuk membantu perkembangan mobnas buatan anak negeri ini tidak hanya sekedar faktor biaya, namun juga support dalam bentuk "setiap aparat pemerintah yang berhak mendapatkan mobil dinas, memperoleh mobnas saja, dan bukan mobil-mobil mewah nan mahal?"
Jika ingin masyarakat mencontoh, bukannya harus dimulai dari petinggi terlebih dahulu?
Pemerintah Cina sudah mulai mendukung mobnas buatan dalam negeri mereka sendiri walau sering diberitakan bahwa mereka meniru mobil-mobil asing. Kapan Pemerintah Indonesia bergerak ya? Bukti beritanya di bawah ini.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for detikoto:
China - Bila pemerintah Indonesia masih senang menggunakan mobil merek asing sebagai kendaraan dinas, China tampil dengan aturan mengharuskan penggunaan merek lokal sebagai kendaraan dinas pemerintah.
Dengan aturan baru tersebut, maka semua mobil yang dibeli pemerintah China tahun ini 100 persen adalah mobil lokal. Hal ini tentu dapat mendorong pertumbuhan merek-merek mobil China dan menjadi mimpi buruk Audi yang sejak lama banyak digunakan pemerintah.
Menurut daftar yang dikeluarkan oleh Kementerian Informasi dan Teknologi China, pemerintah telah mengesahkan 412 model mobil yang boleh di beli untuk dinas.
Setiap tahunnya, tercatat pemerintah China membelanjakan sekitar 80 miliar RMB atau sekitar Rp 114.81 triliun untuk membeli mobil dinas baru seperti dilansir chinacartimes, Senin (27/2/2012).
Mobil-mobil itu biasanya terdiri dari mobil merek asing dan merek lokal, tapi mulai saat ini dan masa depa, China berencana hanya akan menggunakan merek lokal sebagai mobil dinas pemerintah.
Merek-merek mobil lokal yang akan menjadi mobil dinas terdiri dari banyak mobil China mulai dari Hong Qi, Xia Li, Dongfeng, Feng Xing, Chang-an, Guangzhou Auto, SAIC, Lifan, BYD, Chery, Geely, Great Wall, Brilliance hingga Zotye.
Dalam daftar tersebut juga ditegaskan bahwa kapasitas mesin yang akan dibeli pemerintah China kebanyakan adalah 1,5 liter dan 1,6 liter dan 1,8 liter untuk mobil model sedan. Sementara MPV dan SUV kapasitas mesinnya dipatok 2.0 liter dan 2.4 liter.
Selain itu, merek-merek lokal yang mobilnya dijadikan mobil dinas harus pula menyisihkan 3 persen dari pendapatan total mereka untuk di investasikan di sektor Research and development (R&D) dengan begitu, pemerintah China 'memaksa' pabrika-pabrikan lokal China untuk terus berinovasi agar di masa depan bisa melawan merek-merek internasional.
( ikh / ddn )
Redaksi: redaksi[at]detikoto.com
[spoiler=open this] for note:
Kalau ada yang setuju, boleh donk dirate n berbagi hehe. Thx uda mampir n baca